BARA[TERBIT]

10. di kepung✔

DI KEPUNG: TERJEBAK.

"pesen Jok," suruh Bara kepada Joko yang baru duduk di bangku kayu panjang itu.

"bayarin Bar," ucap Deon santai. Sudah seperti biasa.

"ambil aja," ucap Bara. Kata kata 'bayarin,' itu sudah seperti hal lumarah dalam kesehariannya. Bertema dengan mereka yang sudah bertahun tahun, membuat Bara paham semuanya.

"bentar gue catet dulu," ucap joko kemudian mengambil sehelai tisu lalu meminjam pena kepada penjual minuman.

"Lo apa Bar?" tanya Joko. Menatap Bara yang senderan di tembok.

"susu beruang," jawab Bara, "gumoh gue liat lo minum itu terus." protes Joko tapi tetap di tulis di tisunya.

"yang minum Bara kenapa lo yang gumoh." komentar Kevin.

"suka suka gue lah." ucap Joko, "Ra makan apa?"

"ga usah," jawab Aira singkat. "water lemon satu ya Jok," ucapnya lagi. Joko menunujukan jari ok miliknya.

"Bar duitnya mana?!!" teriak Joko sambil berlari ke arah mereka. Bara memberikan uang secukupnya ke Joko.

Pesanan mereka semua datang dengan Joko yang membawanya menggunakan nampan besar seperti tampah. Mungkin bisa jadi itu mememang tampah soalnya terbuat dari bambu. Dan disusul penjual kantin yang membawa minuman mereka.

"ga usah ketawa lo pada." ucap Joko sambil menyusun makanan di meja. Teman temanya mana ada yang membantu. Hanya menonton.

"maaf nih Jok, hari ini memang tugas lo di suruh suruh." ucap Cekra tersenyum jail.

"muka lo pengen di tabok." ucap Joko.

"tabok Jok." suruh Bams, "biar ada bahan tontonan." sambungnya.

"abis tabokan musuhan." Deon ikut menimpali, "lagu lama," mereka tau jika Joko dan Cekra ribut, pasti selalu musuhan tidak tegur sapa. Tapi tau tau baikan kembali.

"kaya ga tau Joko sama Cekra aja." ucap Bara. Laki laki itu membuka kaleng susu beruangnya yang di sodorkan Joko di depannya.

"temen lo yang bikin kesel duluan." ucap Cekra sambil menyuapkan nasi dengan lauk telur itu ke mulutnya.

"lo minum susu beruang sampe muntah tapi masih ngerokok sama aja Bar." ucap Kevin.

"gue dari dulu ngerokok itu jarang. Cuman sesekali aja." ucap Bara. Wajahnya setenang air laut tanpa ombak.

"BARA!!!!" teriak Doni ngosngosan hingga tiba di depan Bara.

"Bar ini penting banget." ucap Doni yang masih saja ngosngosan. Diambilnya es jeruk itu begitu saja diminumnya hingga tandas.

"punya gue!" pekik Bams kesal. "diem dulu!" ucap Doni.

"kenapa?" tanya Bara masih santai. Menatap Doni dengan bibir yang ia lekungkan ke atas.