7. Balapan ✔

107K 6.8K 452
                                    

BALAPAN MALAM

'respon kamu terhadap laki laki menentukan masuk atau tidaknya dia ke kehidupan kamu.'

-Aira Alma-

Team baca ulang?
Team baru baca?
Team pernah di ghosting?

Setegah jam yang lalu, Bara sudah keluar dari rumahnya menuju arena balapan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setegah jam yang lalu, Bara sudah keluar dari rumahnya menuju arena balapan. Disana sudah terdapat banyak anggota
G.O.VA. Jam sudah menunjukan pukul sepuluh malam, arena balapan kini menjadi ramai dengan kedatangan Gimbal ke arena balapan dengan berbagai macam motor disana.

Anggota G.O.VA sudah berkumpul, kecuali Real dan Farid. Sedangkan Bayu dan angkatan yang lainya telah sampai dari tadi.

"mana Real?" tanya Bara yang masih berada di atas motornya dengan rokok ditangannya. Laki laki itu bisa di hitung berapa batang ia seminggu. Bara bukan perokok aktif.

"ini gue," ucap Real yang baru turun dari mobil hitam bersama Farid. Mereka berdua berjalan ke arah kerumunan.

"sorry telat." ucap Farid seadanya kapada mereka semua.

"santai aja bang," jawab Deon. Mana mungkin juga ia memarahi seniornya. Bisa bisa tak utuh pulang dari sini.

"abang tunggu!!" teriak seorang perempuan yang baru keluar dari mobil. Perempuan itu tak lain Aira yang membenarkan rambutnya yang acak acakan.

"salah lo sendiri asik sama handphone lo." ucap Real ketika Aira sudah berada di sampingnya.

"adek lo? " tanya Bayu. Farid mengangguk dengan kedua tanganya ia masukan ke dalam saku celana.

Mereka kemudian duduk di bangku yang terdapat di sana. Mereka menunggu giliran G.O.VA dan Gimbal untuk bertanding.

Dari arah lain Gimbal dan rombongannya datang menghampiri anggota G.O.VA dengan gaya sombongnya.

"Cewek mana lagi yang kalian bawa." ucap Leon selaku ketua geng Gimbal dengan tampang wajah yang lumayan ganteng tetapi di bagian hidung dan kuping di tindik. Laki laki itu menatap Aira dengan senyum miringnya.

"apa urusan lo?" tanya Farid dengan nada biasa. Tapi jika mereka tak tau Farid itu seperti apa. Mereka akan menggap itu adalah intimidasi.

"santai. Cuman nanya." ucap Leon kemudian mendekati Aira yang sibuk dengan ponselnya. Perempuan itu memang tak terusik.

"kenalan boleh?" ucap Leon yang memandang wajah Aira dengan intens. Menjulurkan tangnya di hadapan Aira.

"ga usah deket deket sama adek gue!" peringat Farid yang sudah berdiri dari duduknya.

"adek lo? bagus dong kalo gue jadi pacarnya." ucap Leon dengan tampang sengitnya ke arah Farid. Tapi sesekali matanya menatap ke Aira. Aira membenarkan posisi duduknya dengan memandang wajah Leon dengan wajah suram.

BARA[TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang