31. Arnisa Dewi✔

75.1K 4.3K 254
                                    

ARNISA DEWI; PEREMPUAN ITU DATANG KEMBALI

***

Di jam jam pulang seperti ini pasti parkiran sekolah SMA Perwira Kartika sedang ramai ramainya. Banyak siswa siswi yang memakai kendara masing masing. Rata rata dari mereka membawa motor ketimbang mobil.

"Joko keluarin motor gue dong!" perintah Geby. Soalnya motor perempuan itu berada di tengah tengah. Joko yang merasa namanya terpanggil pun menoleh. Para inti G.O.VA itu sedari tadi tidak keluar dari parkiran. Mereka malah asik bercanda di atas motor mereka di bagian pojok.

"siap Geby," ucap Joko lalu berlari ke arah Geby. Menabrak asal orang orang yang ada di parkiran.

"geser woy geser!!" seru Joko lantang sambil mengelurkan motor milik Geby.

"Cekra bantuiin kenapa sih, duduk aja dari tadi!!" seru Vensha kesal dengan pacarnya yang malah asik melihatnya dari motor.

Cekra yang terpanggil pun langsung menghampiri pacar terbawelnya dengan cengiran khasnya,"dikirain bisa," ucap Cekra—mengeluarkan motor Vensha dari parkiran.

"dikirain bisa, dikirain bisa," cibir Vensha dari belakang.

"aku denger ya," ucap Cekra. Menstandarkan motor Vensha ke bagian yang lebih luas.

Sedangkan di pojok parkiran mereka menertawai Cekra yang kena omel oleh ibu ibu renternir. Pacarnya Cekra, Vensha, memang bendahara kelas XII ipa 1.

"aelah, BUCIN LO!!!!" teriak Bams sambil ngakak di motornya hingga laki laki itu ingin kejengkang akibat duduknya yang tidak seimbang di jok motor.

"eh eh eh!!!" ucapnya panik tapi berhasil selamat. Bukanya malu laki laki itu malah tertawa kembali diikuti oleh yang lain.

"anjir coba lo jatoh." ucap Deon yang masih ketawa.

"lo bawa motor ini, tumben?" tanya Bara heran. Pasalnya Bams kali ini membawa motor metic milik adiknya.

"mumpung nih motor di rumah Bar," ucap Bams sambil memukul jok motor itu pelan.

"mingir mingir!!!" usir Joko kepada Doni yang duduk di motor vespa miliknya. "lecet nih my darling," ucap Joko sambil mengelus vespa miliknya.

"lecet aja kagak anjir," ucap Doni.

"tumben amat lo Jok, pakek Vespa?" tanya Bara di atas motor nya.

"biasa Bar abis dimandiin sama bapak ku," ucap Joko tidak mengurangi logat logat jawanya.

"cabut!!" perintah Bara. Laki laki itu mulai mengeluarkan motornya dari parkiran sekolah yang sudah sepi. Di susul teman temannya yang lain di belakangnya.

Bara memakai hoodie hitam milik G.O.VA yang berlambang perisai dan dua pedang yang berbentuk X, ditambah dengan burung garuda di bawahnya. Tak lupa memakai helm full face miliknya.

Mereka berjumlah delapan orang, karna di tambah Doni dan Deni. Sebelum mereka benar benar pergi dari kawasan sekolah. Mereka menyempatkan ke warung Mak Gingsul yang berada di dalam gang kecil. Dari jalan kecil itu mereka melihat warung mak gingsul masih ramai dengan anak anak G.O.VA ataupun anak SMA Perwira Kartika.

"MAK GINGSUL!!!! BALEK NDESE!!!" teriak Joko kencang sekali dari jalan. Sampai anak anak yang berada di warung menengok. Mereka semua tersenyum kepada Bara.

"IYA HATI HATI!!!" teriak Mak Gingsul. Perempuan berumur itu berdiri di depan teras warungnya.

Kebiasaan mereka jika tidak mampir ke warung Mak Gingsul saat pulang sekolah. Mereka akan pamit sebentar untuk pulang. Kali ini mereka akan ke markas G.O.VA yang dekat dengan lapangan komlip. Tidak jauh juga dari sekolah PK. Biasanya anak anak G.O.VA juga akan mengumpul disana. Ada yang dari sekolah Perwira Kartika ataupun sekolah lainya yang bagian dari anggota G.O.VA.

BARA[TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang