MASALALU YANG TERUNGKAP
Masalalu itu akan selalu melekat pada manusia. Baik atau buruknya masalalu, kita tidak dapat menghilangkan nya. Karna masalalu pernah ada dan itu nyata
-Bara Brayudani-
Apa yang membuat kalian bertahan di cerita ini?
Setelah mereka sampai di rumah Real, mereka memasuki rumah itu dengan seenak mereka. Hari ini Bara membawa banyak orang ke rumah Real, akibat mereka tadi berkelahi di sekolah.
"woy anjing! masuk rumah orang ga salam ga ketuk," ucap Real sengit dari ruang tv. Laki laki itu sedang menonton tv. Lebih tepatnya tv yang menontonya
"udah. lo aja yang ga denger," ucap Bara lalu duduk di dekat Real.
"minta makanan ah gue laper!!" seru Bams yang sudah pergi ke arah kulkas.
"gue ga bilang boleh ya!!!" teriak Real dari ruang keluarga.
"kenapa muka lo pada bonyok semua?" tanya Real menunjuk mereka semua.
"biasa abis di dapur." ucap Cekra ngasal. Udah tau berantem masih saja nanya.
"mana bang Farid?" tanya Bara sambil matanya melihat lihat sekitar rumah.
"masih ada jam kuliah," ucap Real sambil memakan makannya. "biasanya pulang ke apart dia."
"Lo pelit amat dah kaya Cekra. Tamu nih di kasih apa kek!!" sewot Joko dengan duduk pongah di sofa singel.
"ambil sendiri." ucap Real yang bodo amat dengan mereka.
Suara dari game yang ada di layar kaca besar dan handphone memenuhi rungan tengan keluarga Novan. Kondisi sangat mengenaskan. Sampah snack berserakan.
Bara memang sengaja membawa mereka semua. Tidak semua sih. Ada beberapa dari mereka memilih bermain biliard di sudut ruangan, dan ada pula yang bermain sepak bola meja.
Kevin berjalan ke arah dapur melihat Bams yang asik mengaduk ngaduk mie buatanya.
"buat gue ya," ucap kevin mau merebut mangkok mie itu.
"enak aja! minta bibi buatin sana. Gupek amat dah." ucap Bams yang sudah duduk di meja pantry.
"ini kue siapa tinggal satu?" tanya kevin sambil melihat kue rasa macha itu di meja dengan alasan piring putih.
"sisa gue makan tadi belom habis. Tapi itu masih baru," ucap Bams sambil memakan mie buatannya.
"gue ambil," ucap kevin langsung mengambil kue itu membawanya ke depan.
"Joko lo mau ga?!" teriak Kevin sambil memebawa kue itu dengan piring kecil. Dia baru memakan satu potong sedok saja.
"mana mana coba!!!" heboh Joko yang langsung menghampiri Kevin.
KAMU SEDANG MEMBACA
BARA[TERBIT]
Teen FictionBELI NOVEL BARA DI SHOPEE DAN GRAMEDIA INGAT BELI YANG ORI! NOVEL DAN WATTPAD BERBEDA 80% Bara Brayudani. Dua kata yang melambangkan kebesaran ketua G.O.VA yang tegas dan memiliki aura kepemimpinan yang sangat kental. Wajah bak vilanis di negri don...