LINGKARAN G.O.VA
Aira menatap sekeliling kelasnya yang hanya di huni dirinya. Perempuan itu mulai menyampirkan tas biru langitnya ke bahu. Aira berjalan di koridor dengan langkah pelan. Sesekali membenturkan langkahnya dengn keras ke ubin agar terdengar suaranya.
"tumben ga bawa motor Ra?" tanya pak Iwan selaku satpam SMA PK. Aira berdiri di depan gerbang sambil melihat ke kanan kiri.
"lagi males ngengas pak." jawab Aira klasik dengan senyumnya.
"ya di dorong kalo ga mau ngengas," sahut pak Iwan yang malah ikut ikutan jawaban tak masuk akal Aira. Aira yang memegang ponsel itu terwata akibat pak Iwan
"capek lah pak." ucap Aira sambil mengerucutkan bibirnya.
"sekolah udah sepi. Kamu ga di jemput?" tanya pak Iwan.
"enggak pak." jawab Aira.
"lah kirain bapak, kamu nunggu jemputan." ucap Pak Iwan. Aira menggeleng.
Aira menatap ujung jalan yang di penuhi rombongan motor dengan jaket hitam. Mereka rata rata menggunakan motor sport hitam.
"Rombongan G.O.VA." Ucap Pak Iwan yang tiba tiba nongol di samping Aira. Aira menganggukan kepalanya mengerti. Perempuan itu memilih untuk memainkan ponselnya untuk memsan ojek online.
Bara berhenti tepat di hadapan Aira, membuat perempuan itu mengalihkan atensinya pada ponsel beralih pada Bara.
Aira memundurkan satu langkahnya saat Bara mencopot helm full face miliknya dan meletakannya di depan tangki. Aira merasa dirinya terlalu dekat dengan Bara dan harus memberi jarak.
"Aira anak ambis yang cantiknya ga akan abis." goda Joko yang duduk di Vespa mulusnya. Tersenyum ramah pada Aira. Aira hanya menatap tanpa membalas.
"Aira anak ambis, lo anak autis." timpal Bams di samping motor Joko. Mengikuti gaya Joko saat berucap.
"cantik cantik kalo sombong buat apa." ucap Cekra tak bersahabat. Mungkin laki laki itu merasa bagaimana perasaan waktu Aira enggan menjawab pertanyaan.
"menilai dengan melihat cover." hanya itu yang Aira jawab atas ucapan Cekra. Raut wajahnya dingin seperti Nebula, yang artinya sudah sangat tak bersahabat. Walaupun dengan jarak yang lumayan antara Aira dan anak anal G.O.VA tapi, ucapan itu masih dapat di dengar.
"kenapa ga balik?" suara berat itu, suara Bara bertanya kepada Aira. Aira hanya diam tak menanggapi. "kenapa? " tanyanya lagi dengan menumpu kedua tanganya di depan tangkinya.
"ini mau balik." ucap Aira mematikan ponselnya dan ia taruh di tas. Kakinya melangkah bersebrangan dengan anak G.O.VA
"Bar lo ga suka sama Aira?" pertanyaan itu tiba tiba muncul dari bibir Cekra saat Aira sudan jauh dari pandangan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
BARA[TERBIT]
Teen FictionBELI NOVEL BARA DI SHOPEE DAN GRAMEDIA INGAT BELI YANG ORI! NOVEL DAN WATTPAD BERBEDA 80% Bara Brayudani. Dua kata yang melambangkan kebesaran ketua G.O.VA yang tegas dan memiliki aura kepemimpinan yang sangat kental. Wajah bak vilanis di negri don...