MASA LALU ATAU MASA DEPAN?
'masalalu itu bukan tentang bagaimana kita melupakannya. Tapi, tentang kita yang belajar banyak hal kepadanya—dilla"
Keempat perempuan yang notabenya teman teman Aira itu, sekarang tengah berada di kamar Aira. Mereka memang sengaja bermain ke rumah Aira di sore hari."Arnisa? Mantan Bara itu?" tanya Vensha tak percaya di atas kasur Aira dengan mengunyah persediaan coklat Aira.
"kayanya sih gitu." jawab Aira di meja belajarnya dengan baju tidur winie the pooh warna pink miliknya.
"yang dulu putus di tengah jalan itu kan?" ucap Geby di pintu kaca balkon Aira. Sinar matahari sore di biarkan masuk lewat kaca dan pintu balkon.
"mantap banget cara ngajak balikannya." Geby geleng geleng kepala di pintu kaca balkon.
"makanya Ra, ga usah deket deket Bara," ucap Ivana. Perempuan itu sedang menaiki tangga rak bukunya. "novel action lo mana sih Ra?" Ivana melihat Aira di bawah.
"baca aja genrenya itu," ucap Aira sambil berjalan ke bawah kasurnya. Menarik laci panjang yang penuh dengan makanan.
"ini nih yang buat gue betah di sini." Geby langsung membawa jajan itu ke atas kasur dengan cara menggunakan baju kebesarannya.
"bener sih, udah udahlah Ra deket deket Bara. Mereka itu anak anak famous semua. Jelas ceweknya banyak." Aira menatap Arinda yang tiduran di kasurnya. Arinda menatap Aira yang sama menatapnya.
"tapi ya di sini tuh yang salah Arnisa. Udah putus kok dateng dateng lagi." Geby mamasukan wafer coklat ke mulutnya dengan gemas.
"Baranya juga yang mauan," Arinda menyauti Geby dengan sinis.
"Barakan ganteng," ucap Geby tak masuk akal.
"lah apa masalahnya?" Arinda menaikan alisnya, "anak anak kaya gitu pasti bajingan rata rata." sambungnya.
"ga semuanya lah." ucap Vensha di sebelah Arinda. Beng beng coklat itu tertahan di udara karna ia berbicara pada Arinda.
Aira hanya menyaksikan teman temannya yang beradu argumen dari sofa singgel yang di lapisi selimut kecil berbulu. Sedangkan Ivana masih menyaksikan dari atas tangga.
"gue tanya sekarang nih ya!" Arinda memposisiskan dirinya untuk duduk dengan benar, "Cekra bajingan ga sekarang?" Arinda menaikan dagunya pada Vensha.
"lu jawab ga, gue pentung pake itu," Arinda menunjuk lightstick blackpink Aira yang ada di rak.
"enak aja." protes Aira cepat.
"bajingan ga Ve?" Arinda memelototi Vensha yang tak menjawab.
"iya setan bajingan." jawab Vensha kesal di wajah Arinda.
KAMU SEDANG MEMBACA
BARA[TERBIT]
Teen FictionBELI NOVEL BARA DI SHOPEE DAN GRAMEDIA INGAT BELI YANG ORI! NOVEL DAN WATTPAD BERBEDA 80% Bara Brayudani. Dua kata yang melambangkan kebesaran ketua G.O.VA yang tegas dan memiliki aura kepemimpinan yang sangat kental. Wajah bak vilanis di negri don...