19. sentuhan pertama✔

90.3K 5.5K 212
                                    

TANGAN AIRA

Bara duduk dengan nafas ngos ngosan di tribun lapangan outdor

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bara duduk dengan nafas ngos ngosan di tribun lapangan outdor. Tepatnya di bawah pohon besar yang sudah hidup puluhan tahun. Dengan baju putih yang keluar, serta kerah atasnya terbuka. Memamerkan dada bidangnya yang tak di lapisi apa apa, Bara baru saja menyelesaikan satu babak basket bersama teman temannya.

"VIN OPER KE CEKRA COBA!!!" teriakan protes itu keluar di saat apa yang ia lihat tidak sesuai. Padahal ini hanya permainan biasa. Tanpa kalah dan menang.

"ANJG—" makian itu tertahan saat Bara tau siapa pelaku yang melakukannya.
Aira berdiri dengan senyumnya sambil menyodorkan air mineral dingin. Tadi perempuan itu dengan iseng menempelkanya pada leher belakang Bara.

"Kelas kamu ga ada guru? Pada keluar semua soalnya?" tanya Aira. Perempuan itu melihat teman teman Bara secara sekilas untuk memberitahu.

"Ada tadi, tapi ada urusan di luar." Jawab Bara, "kamu kenapa di luar?" Bara menatap Aira bertanya sambil mengambil botol mineral yang ada di tangan Aira.

"Aku selesai ulangan pertama. Makanya boleh keluar." Jawab Aira. Perempuan itu sama, sama duduk di tribun dengan Bara. Bedanya Aira duduk dengan rapih dengan memandang ke depan, sedangkan Bara duduk menyender dengan melihat ke Aira.

"Enak ya jadi orang pinter," tanya Bara iseng. Ia kembali meminum air mineral yang Aira berikan, "enak. Di contekin terus," ucap Aira sambil memberengut lucu.

Aira melihat Bara, waktu laki laki itu mengacak rambutnya. Aira terhipnotis memandang Bara yang tersenyum dengan manis, perempuan itu mengulurkan tangannya untuk memegang bekas memar yang masih biru di wajah Bara.

"Memarnya masih keliatan," ucap Aira pelan. Berpindah dari luka yang satu ke luka yang satunya lagi.

Dengan nyamanya, Bara menutup mata, membiarkan tangan putih lentik itu menelusuri wajahnya yang memilik bekas luka. Dan Aira tidak sadar, itu pertama kalinya ia menyentuh wajah Bara, yang ternyata sangat lembut jika tidak ada bekas lukanya.

Bagaimana anak manusia lain tidak iri dengannya. Ia benar benar memiliki semuanya tanpa cacat sedikitpun. Kekayaan, keharmonisan, visual, tahta, tuhan benar benar menciptakannya saat bahagia. Itu yang ada pada suara batin Aira saat mengelus wajah Bara dengan kesenangan yang luar biasa.

Ada satu bahasa sangsekerta yang mengambarkan seorang Bara tapi biarkan Aira yang tau kata itu.

"Kamu tercipta saat tuhan sedang bahagia." Aira berujar dengan senyum tulus. Mengusap pipi Bara yang tersenyum padanya.

Note; Ini bagian yang hilang dan maap kalo singkat dan ga maksimal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Note; Ini bagian yang hilang dan maap kalo singkat dan ga maksimal.

~~~
Hay guys tengkyu udah baca Bara versi revisi ya. Jangan lupa komen, vote dan Share ke semua sosmed kalian.

Hastag jangan lupa #januuntukbaraaira #nabungbaraaira #baraaira #barabrayudani #airaalma #govateam #kobarangova.

Tiktok buna> @tanpalisan1
Instagram > @dilwapstore @dilwatpy
Instagram RP> @g.o.va dll

See you Bara Blaze dan pumpkin readers🫰🏻

Bara Brayudani
Cekra Andara
Real Ramanovan
Kevin maulanahibran
Deon Pratama
Bams Candradinata
Joko Abdullah
Aira Almanovan
Vensha Farisa
Ivana Cartela
Geby Martana
Arinda Maharani
Karina Selle
Indira Reharjo

Bara BrayudaniCekra AndaraReal RamanovanKevin maulanahibranDeon PratamaBams CandradinataJoko AbdullahAira AlmanovanVensha FarisaIvana CartelaGeby MartanaArinda MaharaniKarina SelleIndira Reharjo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cek instagram buna untuk info info Bara yang akan datang ya.

Tebak tebakan art visual Bara di instagram buna sekarang ya. Biar ada bayang bayang gambaran mereka.

BARA[TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang