BIANG RUSUH: ITU PASTI MEREKA
"DI WAJIBKAN BAGI SELURUH ANAK ANAK DIDIK IBU YANG IBU SAYANGI, AGAR KELAPANGAN SEKARANG!!!" perintah ibu guru, siapa lagi jika bukan ibu Sukma menggunakan pengeras suara.
Suara seperti itu sudah wajar di senin pagi. Guru guru sibuk memangil mangil anak didiknya yang masi leha leha di kelas. Padahal jam upacaran akan di mulai.
"anak anak ibu yang ganteng yang cantik baris yang bener jangan ngumpul kayak gitu!" ucap ibu Tati selaku wakil kepala sekolah dengan menggunakan mic di depan.
Di barisan kelas Aira semuanya tidak mau diam. Banyak yang bilang panas lah, mager lah, pusing dan banyak macamnya lagi.
"woy baris yang bener! "teriak Aira sambil mengatur barisannya. Sebenarnya Aira bukan ketua kelas Aira hanya membantu Arinda selaku wakil kelas, sedangkan ketua kelasnya entah kemana. Hilang sudah tanggung jawabnya.
"panas Ra, " ucap Vensha. Mengipasi dirinya dengan tangan lentik miliknya
"Bagus. Biar lo ga kekurangan vitamin D." ucap Aira
"kalo lo semua ga bisa diem gue srampang mau?! " ancam Aira lagi. Menantang semua anak kelasnya. Perempuan itu lagi dalam mode senggol bacok.
"ya ya diem," ucap salah satu laki laki dari kelas Aira.
***
Bara dan sahabat sahabatnya kini sedang berada di warung mak Gingsul. Hanya ada Bara, Deon, Bams, Joko, Kevin, Doni, dan Cekra. Mereka terlihat nampak tenang. Padahal jam masuk sudah lewat dari tadi.
"mama'ke imbuh segone karo keropok," ucap Joko kepada mak Gingsul yang artinya (bu nambah nasinya sama kerupuk)
"wetengmu koyo drum bodol Jok," ucap mak Gingsul sambil mengambil piring makan Joko. Yang artinya(perut kamu kayak durm rusak)
"makek!!!" teriak Deon memanggil mak Gingsul.
Cepat cepat mak Gingsul keluar dari tempatnya tadi. Meletakan piring makan Joko kembali dan menghampiri Deon.
"ngopo Deon?" tanya mak Gingsul sudah di depan deon.
"boten nopo nopo. Ngetes wae mak," ucap Deon cengengesan. sebenernya Deon cuman bisa bahasa itu aja.
"tak tutuk engko endasmu karo sutil!" ucap mak Gingsul dan kembali kedalam. Yang artinya (nanti saya pukul kepala kamu pakek sutil)
"tutuk baek makek," ucap Bams yang sudah senyam senyum. Sama dengan yang lain. Mereka suka mengganggu mak Gingsul.
"gue mau kesekolah," ucap Bara yang bangkit dari duduknya. Laki laki itu membenarkan dasi yang ia pakai. Sedangkan seragamanya di biarkan keluar.
"upacara," ucap Cekra. Laki laki itu sedikit heran.
KAMU SEDANG MEMBACA
BARA[TERBIT]
Teen FictionBELI NOVEL BARA DI SHOPEE DAN GRAMEDIA INGAT BELI YANG ORI! NOVEL DAN WATTPAD BERBEDA 80% Bara Brayudani. Dua kata yang melambangkan kebesaran ketua G.O.VA yang tegas dan memiliki aura kepemimpinan yang sangat kental. Wajah bak vilanis di negri don...