SANG PEMILIK MASA LALU
"ASEK GANDENGAN BARU!!!" seru Joko di motor Vespa birunya. Badan laki laki itu bergoyang goyang maju mundur. Parkiran sekolah masih ramai dengan anak anak G.O.VA.
"Lo ngapa sih Jok. Udah kaya belatung idup aja dari tadi." Ucap Bams yang sedang merokok di tempat duduk dari semen.
"Gue kebelet boker anjing!" sewot Joko. Wajahnya saat ia berbicara seperti itu nampak sekali merahnya. "Cepetlah Bar tempat mak. Ga tahan lagi." Joko cepat cepat menyiapkan vespanya.
"Jorok banget sih loh Joko." Ucap Karina yang berdiri di depan motor Cekra dengan rok span ketat miliknya tak lupa baju seragamnya di balut dengan sweater pink.
"Lo baru tau temen sekelas lo joroknya minta ampun." Ucap Deon menatap Karina. Laki laki itu duduk di motor sport miliknya. "Cepet naik Kar, gue tinggal nanti lo." Sambung Deon.
"Lo ngapa ga bolein gue naek motor lo sih Kra! Biasanya aja biasa aja lo." Ucap Karina sambil posisi naik ke motor Deon dengan duduk perempuan.
"Males gue Kar bawa lo. Vensha sensi banget sama lo." Ucap Cekra. Karina memelototkan matanya ke Cekra.
Bara menyuruh Aira untuk mendekat ke motornya dengan mendorong Aira dengan pelan pelan. Aira menunjukan motor metic miliknya dengan mata ke Bara.
Aira berhenti tepat di depan Bara. Perempuan itu dengan santainya menaruh kedua tanganya di depan dada.
"Ga mau Bareng?" Aira menggeleng yakin.
"Bara cepet ngapa sih! Gue kebelet njir! Gue ambil juga jepit rambut lo itu lama lama." Kesal Joko yang memang sudah siap sedari tadi dengan motornya. Tinggal gas saja, langsung berangkat.
"Sok sokan nantang Bara. Di slepet terjungkal lo." Ucap Cekra.
"Slepet!!!" seru Deon menggunakan suara cemprengnya.
"Joko memang gede omong." Ucap Bams.
Bara menyentuh jepit rambut yang sengaja tak di lepas olehnya dari tadi. Bara, malah menjadikan jepit rambut Aira itu untuk menyatukan rambut depannya yang sudah panjang ke belakang. Untung jidatnya tidak jenong.Motor mereka satu persatu keluar dari parkiran sekolah. Suasana parkiran yang ramai tidak membuat mereka susah untuk mendapatkan jalan. Secara tidak di minta, mereka merekalah yang menyingkir ketika inti G.O.VA itu lewat.
"Kenapa Bar?" tanya Deon dengan mendongak agar dapat melihat depan. Tiba tiba saja Bara memberhentikan motornya di gerbang utama.
"Ngapain lo Nisa?" tanya Karina judes. Perempuan itu berdiri dari boncenga Deon. Sedangkan Deon sudah menampilkan wajah flatnya, setelah tau kehadiran seseorang yang ia benci.
Nisa yang tadinya berdiri tepat di bagian kanan gerbang sekolah SMA PK pun berjalan dengan senyum ke rombongan inti G.O.VA. Mereka semua tak tau apa yang di bicarakan Arnisa Dewi kepada Bara. Yang mereka tau setelah Arnisa berbisik pada Bara, perempuan itu langsung naik ke jok motor Bara yang memang kosong.
KAMU SEDANG MEMBACA
BARA[TERBIT]
Teen FictionBELI NOVEL BARA DI SHOPEE DAN GRAMEDIA INGAT BELI YANG ORI! NOVEL DAN WATTPAD BERBEDA 80% Bara Brayudani. Dua kata yang melambangkan kebesaran ketua G.O.VA yang tegas dan memiliki aura kepemimpinan yang sangat kental. Wajah bak vilanis di negri don...