5.
Sikap seseorang tergantung pada hidupnya. Jika hidup kejam dia akan kejam. Jika hidup penuh kebahagiaan dia selalu tersenyum. Jika hidup penuh kesedihan dia bersikap introvert dan penyendiri. Dan, terakhir, jika hidup jahat padamu, kamu akan bersikap jahat.
***
Daniel mendribel bola basket ke tengah lapangan. Tangannya lihai memainkan bola basket itu. Daniel berlari sambil mendribel bola ke arah ring. Lalu dia melemparkannya.
Hap!
Masuk!
Three point, Daniel dapatkan.
Puas akan poin yang Daniel terima. Cowok itu berlari ke pinggir lapangan. Di sana Kath menunggunya dengan wajah ditekuk berlapis-lapis. Tangannya memegang air mineral dan handuk."Nih." Kath memberikan air mineral padanya.
Daniel menerima, meneguknya sampai setengah botol.
Keringat membasahi dahi dan kaos basket yang Daniel pakai. Secepat kilat Kath membersihkan dengan handuk. Daniel tersenyum melihat perhatian Kath. Diaa tahu, Kath sangat possessive, tapi perhatiannya melebihi apapun.
Selesai membersihkan, Kath bertanya, "Masih lama main basketnya?"
"Satu jam lagi," jawab Daniel cepat.
"Satu jam lagi?" tanya Kath terkejut. Daniel mengangguk, "Bisa-bisa aku jamuran nungguin kamu."
Daniel tertawa melihat Kath mengambek, "Iiih, kalo ngambek, gini, jadi gemes," ucapnya seraya mengacak-acak rambut Kath. Kemudian Daniel memeluk Kath dalam dekapannya. "Udah selesai latihannya, sayang. Mana mungkin, aku biarin cewek secantik kamu, duduk sendirian sambil nungguin pacarnya latihan basket."
Kath tersenyum. Tapi di detik berikutnya, Kath sadar. "Ih, jauh-jauh, deh. Jangan peluk aku! Bau keringat tau," jerit Kath berusaha terlepas dari pelukan Daniel.
Bukannya menuruti permintaan Kath, malahan Daniel mempererat pelukannya.
Karena kehabisan napas, Kath mencubit perut Daniel, akibatnya pelukan itu terlepas.
Kath segera berlari menjauhi Daniel.
"Sayang, jangan lari!" teriak Daniel berusaha mengejar Kath.
Dia pasti bisa. Melihat dari jenisnya, Daniel adalah laki-laki sedangkan Kath adalah perempuan. Sudah pasti kekuatan laki-laki lebih sebanding dari perempuan.
"Kejar kalo bisa!" balas Kath masih berlari. Pandangannya tertoleh kebelakang seraya menjulurkan lidah ke arah Daniel.
Tanpa Kath sadari, tali sepatunya tidak terikat. Belum sempat mengalihkan pandangan ke depan, Kath jatuh terinjak tali sepatunya sendiri.
"Auww!" ringis Kath kesakitan.
Daniel berlari dengan cepat menuju Kath yang terduduk di lantai. Cewek itu memegangi kakinya seraya menahan sakit. Sesampainya di depan Kath, Daniel membopong tubuh Kath dan membawanya ke UKS.
***
Berdiri menunggu pintu terbuka membuat Arleta bosan. Berkali-kali Arleta mengetuk pintu, tapi tak ada satupun yang membukanya. Apa mungkin Mamanya tidak ada di rumah?
Arleta kemudian mengintip ke jendela berukuran sedang. Di dalam rumah begitu gelap, matanya menyipit, mempertajam penglihatannya. Pandangannya beralih ke kamar Mamanya yang berada di sebelah kanan ruang tamu. Pintunya tertutup.
"Kayaknya Mama gak ada di rumah, deh," gumam Arleta. Namun, baru saja Arleta mengatakan itu, sebuah suara membuatnya terkejut.
Arleta mencoba untuk mendekatkan telinganya ke pintu. Mendengar suara itu lebih jelas lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Possessive Girl (Completed)
Teen Fiction"Kamu lagi di mana?" "Sama siapa?" "Sama cowok ato cewek?" "Udah makan belom?" "Jam 7 harus jemput aku! Ok!" Pertanyaan beruntun dari sang kekasih membuat Daniel merasa jengah. Daniel Padilla memang ingin memiliki pacar yang posesif. Namun tak poses...