12.
Kegagalan kunci awal meraih hati dia kembali.
***
Daniel segera memasuki Rumah Sakit setelah memarkirkan motornya. Berjalan tergesa-gesa di koridor, mencari keberadaan Kath dan pria itu. Beberapa orang yang berada di sana menatap Daniel pasalnya ia memakai pakaian mencolok, seragam sekolah.
Sebenarnya, apa yang sedang Kath dan pria itu lakukam di rumah sakit?
Setau Daniel, Kath tidak sakit apa-apa.
Bunyi ringtone di ponselnya membuat Daniel mengalihkan pandangan ke ponsel. Di sana terterah nama Gio.
Daniel mengangkat.
"Ada apa?" Tanpa basa-basi Daniel bertanya.
"To the point banget lu!" sahut Gio. "Ini. Gue mau ngajakin lo main futsal. Cepet ke sini."
"Ya. Satu jam lagi. Otw," kata Daniel.
"Sekarang. Dikira menunggu itu enak apa," cibir Gio.
"Gue ada urusan. Kalo nggak mau nunggu, sana main sendiri."
Secepat kilat Daniel mengakhiri panggilan secara sepihak.
Memasukan ponsel ke dalam saku.
"Gue harus cari kemana lagi?"
***
Hampir tigapuluh menit Kath menunggu David untuk mencuci darah. David menemui Kath yang duduk di ruang tunggu. Dan mengajak Kath untuk pergi jalan-jalan terlebih dulu sebelum pulang.
Jujur saja Kath ingin menolak karena hari itu Kath sedang tidak mood. Tapi David memaksa jadi mau tidak mau Kath harus mengikut.
Kath dan David berjalan ke area parkiran. David membukakan pintu untuknya, sebelum masuk ke dalam Kath mendengar seseorang memanggil namanya.
"Kath!"
Kath menoleh. Melihat siapa yang memanggilnya, keningnya mengerut mendapati Daniel tidak jauh dari sana. Berlari, menghampirinya.
Saat sudah di depannya , Daniel melirik sekilas ke arah David dengan tajam.
"Kamu ngapain di sini?" Pertanyaan itu di lontarkan secara bersamaan. Baik Daniel maupun Kath menghela nafas.
"Kamu duluan." Lagi. Keduanya mengucapkan dua frasa secara serempak.
"Lady first."
"Aku nganterin David," kata Kath.
"Kayak anak kecil aja, pake dianterin segala," sindir Daniel sarkatis.
David tidak diam saja, dia menjawab, "minta putus hanya karena ngelihat ceweknya jalan sama cowok lain, kayak anak kecil bangettt."
Daniel mencebik. Kakinya melangkah ke hadapan David. Tidak ingin hal buruk terjadi Kath menarik David, lalu menyuruh David masuk ke dalam mobil.
"Aku balik dulu." Kath langsung masuk ke dalam mobil.
Daniel menatap mobil itu yang menjauh. Kedua tangannya menggepal kuat. Meninju di udara.
***
Gio menghampiri Daniel yang menyendiri di pinggir lapangan futsal. Tuh anak baru datang nggak ikut main tapi duduk di pinggiran kayak anak alay.
"Lo kenapa? Pms, ya?" tanya Gio melucu.
Daniel tidak menanggapi."Ya elah, lo galau gara-gara gagal ngajak Kath balikkan? Tenang aja, masih ada hari esok."
Hening. Daniel tak menyahut.
"Diem mulu lo! Gue cipok nih!"
Karena Daniel tidak berbicara, kepala Gio mendekat ke arahnya. Mulutnya dimonyong-monyongin. Daniel menutupi kepala Gio dengan telapak tangannya.
"Mulut bau jengkol, main cipok2 aja lo!"
Gio terkekeh geli. "Ngawur." Gio duduk di sebelah Daniel. "Apapun yang terjadi saat ini, lo harus yakin, kalau lo bisa dapetin Kath kembali.""Besok. Gak boleh gagal!"
"Harus itu!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Possessive Girl (Completed)
Teen Fiction"Kamu lagi di mana?" "Sama siapa?" "Sama cowok ato cewek?" "Udah makan belom?" "Jam 7 harus jemput aku! Ok!" Pertanyaan beruntun dari sang kekasih membuat Daniel merasa jengah. Daniel Padilla memang ingin memiliki pacar yang posesif. Namun tak poses...