16.

2K 62 4
                                    

16.

Anggaplah pesan sebagai sebuah perasaan. Jika kau mengirim pesan, dia akan membalas, karena dia ingin membalas. Bila kau mengirik pesan, dan aku tidak membalas karena aku sibuk membalas pesan yang ingin aku balas.

***

Pagi tadi, selesai mandi, Kath mendapat panggilan dari nomor David. Tapi itu bukan David melainkan Ibu nya.

Ibu David mengatakan bahwa David masuk Rumah Sakit karena telat cuci darah. Kath bingung apa yang membuat David telat cuci darah, tapi setelah diberi tahu oleh Mama David kalau Kath adalah penyebabnya.

Kath merasa bersalah. Cepat-cepat ia pergi ke rumah sakit sebelum ke sekolah mumpung ia masih ada waktu sebelum bel masuk berbunyi.

***

Pintu terbuka.

Gadis berseragam putih abu-abu itu berdiri di ambang pintu. David berusaha untuk duduk tapi mamanya -yang sedari tadi ada di samping ranjangnya- tidak memperbolehkan David bergerak melihat kpndisinya yang tidak baik-baik saja.

Mama David menghampiri Kath, mengajak ke luar kamar rawat David. Saat sudah di luar, Mama David menyuruh Kath duduk di kursi tunggu dan diikuti Mama David di sampingnya.

"David tiga kali tidak cuci darah." Kalimat itu pertama diucapkan Mama David. "Kondisinya semakin memburuk. Saat saya tanya apa dia sudah cuci darah, dia menjawab iya kenyataannya tidak. Saya tidak yakin setelah melihat kondisinya tiga hari lalu. Sampai-sampai saya datang ke Rumah Sakit tempat biasanya David cuci darah, Dokter bilang David sudah lama tidak cuci darah."

"Saya cepat-cepat tanya ke David. Ternyata benar. David bilang, dia gak bersemangat untuk cuci darah karena tidak ada kamu yang sudah janji mengantarnya. Kemana kamu selama ini Kath? Kamu gak menepati janjimu ke anak saya. Sampai-sampai David yang terkena imbasnya."

Penjelasan dari Mama David membuat Kath sangat menyesal. Walau di telepon tadi Mama david sudah bilang tapi jika diucapkan secara langsung, apalagi sejelas ini. Lagi-lagi Kath seperti tersambar petir.

Sejak tiga minggu lalu di café Lovely, ia menonaktifkan ponselnya. Pasalnya tiga minggu belakangan ini Kath sibuk dengan ulangan semesternya.

Kath menjawab dengan kata-kata yang tidak menyinggung Mama david. "Belakangan ini saya sibuk, Tan. Saya sibuk belajar untuk mempersiapkan ulangan semester minggu lalu. Saya minta maaf."

"Jangan minta maaf ke saya. Tapi ke David. Dia yang kamu lukai hatinya, Kath," minta Mama David.

Benar kata Mama David. Ia harus minta maaf ke David atas perbuatannya. Ia telah melanggar janji. Janji yang ia buat untuk David.

Mama David pamit pergi ke kantin Rumah Sakit. Kath menggangguk. Setelah Mama David berlalu, ia melenggang ke kamar rawat pria yang telah ia lukai hatinya.

***

"Aku minta maaf, Dav. Karena aku, kamu jadi kayak gini. Seharusnya aku nepatin janji aku ke kamu buat nganterin cuci darah."

Permintaan maaf itu diucapkan Kath dengan tulus. David tersenyum mendengarnya. Tadi ketika Kath masuk ke kamar rawatnya, gadis itu sempat termenung menatapnya, tanpa babibu Kath meminta maaf berkali-kali.

"Aku maafin. Kamu gak usah merasa bersalah kayak gitu. Ini yang salah aku, karena gak cuci darah. Malah nungguin kamu dulu buat nemenin malah jadi kayak gini. Aku nya aja yang bandel Kath," terang David.

Kath mendengus. Ia menatap wajah pucat di depannya. "Trus, berapa lama kamu di sini?

David tampak berpikir sejenak. "Entah. Kata Dokter, kondisi aku semakin memburuk. Untuk masalah itu Dokter belum mengatakan berapa lama aku disini."

Lagi-lagi Kath merasa bersalah. Ya... walaupun tidak semua salahnya.

"Kath?"

"Hm?"

"Kamu balikkan sama mantan kamu?"

"Emm... belum." Dalam kalimat Kath terbesit keraguan. Pasalnya hatinya masih memberontak ingin kembali ke hati Daniel.

Kejadiin Daniel yang mengajaknya balikkan secara tidak langsung di Café Lovely, Kath masih memikirkan itu. Terlebih lagi Daniel mengucapkan dengan sungguh-sungguh. Tapi -lagi- gengsinya terlalu kuat. Yang Kath lakukan saat itu mengajak Daniel pulang karena Daniel tidak serius dalam belajar.

"Belum... berarti kamu bisa menjauhi Daniel," minta David. Entah dari mana kata-kata itu muncul, tanpa disaring langsung terucapkan. "Usiaku mungkin udah gak lama lagi, Kath. Cuci darah pun tidak dapat memperpanjang usiaku. Aku cuma ingin kamu di sisiku. Karena... aku ingin perasaan ini terbalas sebelum apa-apa terjadi padaku."

Possessive Girl (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang