"Kepercayaan itu sangat penting dalam suatu hubungan. Tanpa saling percaya, hubungan takkan bisa berdiri seimbang."❇❇❇
Nando mencoba menetralkan emosinya yang hampir meledak saat itu juga. Dia tidak habis pikir, bagaimana bisa Seina lebih memilih laki-laki itu dibandingkan dirinya. Gadis itu menghilang begitu saja tanpa kabar, dan terlihat semakin dekat dengan laki-laki itu. Nando merasa dirinya seperti tidak diperlukan lagi. Hubungan mereka seakan jauh untuk dijalani. Membangun komitmen sulit memang.Nando berhenti di sebuah kafe. Saat ini pikirannya semakin bingung dengan semua yang terjadi. Nando duduk di pojokan dengan secangkir latte. Saat menoleh ke samping yang tidak jauh dari posisinya, Nando melihat orang yang bersama Seina tadi. Dia menyipitkan pandangannya saat melihat siapa lawan bicaranya. Dan Nando terkejut saat menyadari jika perempuan itu adalah Qiandra. Nando melihat jika dua orang itu sangat akrab.
"Oh! Ternyata kalian sekongkolan." Nando menghampiri mereka, Kyle dan Qiandra tampak terkejut dengan kedatangan Nando yang tiba-tiba.
"Nando. K-kamu ngapain di sini?" tanya Qiandra gugup. Nando menatapnya tajam.
"Lo sekongkolan sama dia?!" sentak Nando.
"Itu-"
"Apa urusan lo?" potong Kyle.
"Urusan gue? Apa maksud lo deketin cewek gue?!"
Kyle tersenyum sinis, "Lo mau tau? Gue suka sama cewek lo. She is beautiful and sexy."
"Brengsek!" Nando menarik kerah baju Kyle dan memberinya satu pukulan di pipi.
Qiandra berteriak, "Nando, cukup! Lepasin dia!"
Nando berdecih, "Ini permainan lo, ya? Bagus banget! Dasar cewek gila!"
Satu tamparan hampir melayang di pipi Nando, namun dicengkram oleh Nando.
"Terserah kamu mau bilang apa. Yang jelas sampai sekarang aku akan tetap berusaha rebut kamu dari dia!"
"Coba aja kalau bisa." Nando pergi dengan kekesalannya.
Qiandra menggeram, "Bodoh! Lo ngapain bilang gitu tadi? Itu sama aja merusak rencana kita!"
"Biarin ajalah. Toh, dia juga keburu tau. Gue bisa atasi ini," jawabnya santai.
"Tapi, kalau dia ngadu ke Seina gimana?"
"Seina?" tanya Kyle.
"Seina itu Riza. Nama belakangnya. Lo gimana, sih?!"
"Lo tenang aja. Gue yakin, Riza nggak mudah percaya sama ucapan dia. Gue juga punya rencana sendiri untuk ini," ucap Kyle sambil tersenyum licik.
"Ya, urusan lo itu!"
🍀 🍀 🍀
"Nando!""Apa?" sahutnya malas.
Ical menepuk bahu Nando dengan gemas.
"Gue lagi free class nih. Kita hangout yok!"
"Gue sibuk, Cal."
"Ya elah. Giliran gue kosong, lo malah sibuk. Eh, bentar deh. Gue ajak dua kucrut itu dulu." Ical mengambil ponselnya lalu membuka aplikasi whatsapp.
Ical: Prittt
Ical: @gege @aryo oy bro! Hangout yok! Bored gue nih.
Aryo: Emang lo nggak ngampus?
KAMU SEDANG MEMBACA
Yang Kembali (Selesai)
Teen Fiction*** Yang pergi pasti akan kembali. Entah itu benar atau itu hanya sebuah kata penghibur. Setiap orang pasti pernah merasa kehilangan. Apalagi jika kehilangan seseorang yang berharga. Rasanya seperti mimpi di siang bolong. Kenyataan pahit yang mungki...