|•18.Rumah Sakit.

2.2K 102 0
                                    

Ig:@hycaa_06

Jangan lupa Voment yaaa;)

Masih penasarankah wahai readers?. Lanjut baca aja yaaa!.

••••••


Alvaro terus berlari di sepanjang koridor, ingin rasanya cepat sampai di Ruang UKS sekarang juga. Hatinya saat ini sedang tidak tenang, tak karuan, pikirannya kacau karena memikirkan satu putri kecil nya itu, Sisil.

Dengan berlari Alvaro sampai di depan Ruang UKS. Karena tak sabar, Alvaro menendang pintu UKS dengan kencang, sampai-sampai yang berada di dalam UKS pun terpelonjak kaget.

"Wih. Tenang dong bro." ucap Aldo.

"Gimana gue bisa tenang? Sisil pacar gue sedang tak berdaya." jawab Alvaro sedikit kesal kepada Aldo.

Semua hanya bisa terdiam, Aldo dan temannya tahu jika saat ini Alvaro sangat sangat terpuruk karena keadaan Sisil yang tengah terbaring lemah.

Alvaro duduk di kursi dan memegang lengan Sisil yang sangat dingin, Alvaro pun terkejut.

"Badan Sisil dingin!." ucap Alvaro membuat mereka semua menoleh ke arah nya dan terkejut.

"Masa sih? Tadi enggak kok." ucap Nabila polos.

"Apanya yang enggak! Jelas jelas ini dingin terus muka nya pucat banget!Lo semua bodoh!." geram Alvaro.

"Al cukup!." seru Vina kesal dengan kata-kata yang alvaro lontarkan.

Alvaro tidak menggubris ucapan mereka, Alvaro terus menggendong Sisil menuju keluar UKS membuat mereka semua bingung.

"Mau lo bawa kemana tuh si Sisil?." tanya Rey.

"Ikutin aja!." jawab Alvaro, Saat ini Alvaro benar benar tak berpikir apapun selain membawanya ke Rumah Sakit.

"Tapi gimana sama guru yang mau masuk ke kelas kita?." tanya Vina masih terdengar oleh Alvaro.

Lalu Alvaro berbalik ke belakang dan memandang Vina tajam.

"Lo lebih mentingin guru dari pada Temen lo sendiri? Guru gampang! Kita bisa izin kok. Kalau lo mau belajar silahkan! Gue gak akan larang. Dan siap siap aja Sisil akan kecewa sama lo karena lo gak ada saat dia lagi kayak gini!." ucap Alvaro masih dengan tatapan yang tajam, lalu Alvaro pun kembali berjalan.

Vina hanya meneteskan air mata nya, saat ini dia sangat sakit dengan perkataan yang di lontarkan Alvaro tadi dan di sisi lain Vina sedih jika sang sahabat nya akan kecewa karena dirinya tak ada di sisi dia saat dia kayak gini.

"Ikutin aja, bener kata Alvaro kita bisa izin kok. Udah gak usah nangis lagi." ucap Aldo mencoba menenangkan Vina.

Mereka pun berjalan membuntutti Alvaro dari belakang dan menaiki mobil milik Rey Avanza .

Kota jakarta saat ini sedang di landa kemacetan, mereka hanya diam meratapi kemacettan yang sangat membosan kan dan di sisi lain Alvaro melihat arloji nya sudah sangat lama menunggu kemacetan ini, dan jarak disini menuju Rumah Sakit sekitar 8meter lagi. Tiba tiba alvaro membuka pintu mobilnya dan menggendong Sisil keluar.

"Kemana lo?." tanya Alfiyan.

"Lo semua langsung ke Rumah Sakit aja, gue mau jalan jarak nya deket kok." jawab Alvaro lalu berlari sekencang- kencang nya. Karena dia sudah melihat Sisil pingsan sangat lama dan dingin nya tak hilang. Alvaro sangat khawatir jika terjadi apa-apa kepada Sisil.

COOL GIRL AND COOL BOY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang