_
_
_
'29 Maret 2019'
"CHOI YOORIN!!"
Pagi buta, tepatnya ketika matahari masih bersembunyi dibalik gumpalan awan, Jungkook sudah berteriak sekeras mungkin mencari seseorang yang harus menjelaskan perbuatannya. Jungkook menuruni tangga dan menemukan gadis itu sednag asik mengaduk adonan seperti akan memesak sesuatu.
"Jelaskan ini."
Jungkook menunjuk wajahnya sendiri. Yoorin menahan tawa, dia mencoba mengalihkan pandangan berpura-pura tidak melihat apapun.
"Ada apa dengan wajahmu. Aku tidak melihat apa-apa."
Yoorin berbalik, masih menahan tawa. Sungguh, jika dia tidak segera berbalik sudah dapat dipastikan dia akan tertawa terpingkal-pingkal. Jungkook berjalan menghalangi langkah Yoorin, menggenggam bahu gadis itu dan menyentuh dagu agar mendongak menatapnya.
"Jangan berpura-pura bodoh sayang, di apartemenku yang mewah ini hanya tinggal kita berdua..., yang tidur bersamaku hanya kau. Jadi, jelaskan ini."
Yoorin menggigit bibir bawahnya, tertangkap basah sudah, jadi..., apa boleh buat, mandi saja sekalian. Dia masih menatap Jungkook menahan tawa tidak berniat menjelaskan.
"Choi Yoorin. Siapa yang menggambar wajahku dengan kumis kucing dan bulatan matam hitam serta gumpalan merah di hidungku!"
"Hahahaha, oke. pertama dengar, sebaiknya cuci wajahmu dulu." Yoorin menuntun Jungkook menuju wastafel, mengambil handuk disana dan membasahinya. "Menunduk. Aku tidak bisa menggapai wajahmu. Kau terlalu tinggi."
Bukannya menurut Jungkook membuang muka, dia masih kesal dengan perbuatan Yoorin yang melukis wajahnya dengan lipstik dan pensil alis seperti kucing garong.
"Jungkook." Pinta Yoorin memelas.
Jungkook menghembuskan nafas pelan, kemudian tanpa di duga mengangkat tubuh gadis itu dan mendudukkannya dipinggiran wastafel.
"Ini lebih baik. Aku tidak perlu menunduk, dan kakimu tidak perlu sakit berjinjit."
Yoorin tersenyum. Begitulah Jungkook. Pria yang mampu membuat jantungnya berdebar tidak karuan, pria yang selalu memikirkannya pertama kali tanpa perduli pendapat orang lain. Yoorin mulai mengusap handuk basah pada wajah Jungkook dengan pelan.
"Kau lucu sekali jika seperti ini." Mata Jungkook terpejam ketika gadis itu membersihkan sisa coretan di sepanjang pipinya. "Kau sulit sekali dibangunkan, sekalian saja aku mengerjaimu."
"Iya. Tapi tidak begini juga caranya." Protes Jungkook tidak mau kalah dengan mata yang masih terpejam.
"Lalu?"
"Dengan memberi kecupan selamat pagi pasti aku terbangun. Apalagi di bibir, dengan senang hati aku akan membalasnya."
Yoorin sukses tertegun, menelan ludahnya susah payah. Bagaimana mungkin Jungkook mengatakan itu dengan mudahnya, membayangkannya saja sudah membuat jantung wanita itu ingin melompat kewalahan.
"Hilangkan fantasi kotormu." Yoorin menekan kuat wajah Jungkook ketika membersihkannya dan membuat pria itu sedikit meringis.
"Jangan salahkan aku yang tidak bisa bangun pagi dengan cepat. Itu salahmu." Jungkook membuka matanya dan menatap Yoorin dalam.
"Na?" Yoorin menunjuk dirinya sendiri. (aku)
"Kau terlalu hangat untuk dipeluk. Tempat ternyamanku."
KAMU SEDANG MEMBACA
MY HIDDEN LOVE (JJK)
FanfictionTEMAN? kata yang selalu aku jadikan sebagai alasan menyembunyikan perasaanku. Dia terlalu jauh. Dia bintang yang terlalu bersinar yang mungkin tidak akan bisa kuraih sampai kapanpun. Jeon Jungkook..My Hidden Love -Choi Yoorin