_
_
_
"Ok. Cut! "
Suara riuh tepukan tangan setelah sutradara mengatakan kata itu yang menandakan bahwa ini telah selesai membuat aku menghembuskan nafas lega. Kulirik jam tangan yang melingkar di pergelangan tangan seakan mengingatkan bahwa aku telah melakukan pengambilan gambar dalam bentuk audio visual ini sudah lebih dari delapan jam. Lelah sekali.
Aku tersenyum lembut mendapati pria yang sedang beridiri tepat di samping asisten director, melipat tangan memiringkan kepala melihatku dan tersenyum kotak. Kim Taehyung. Aku berjalan mendekatinya sambil menggulum senyum, entah sejak kapan dia sudah berada dilokasi syuting ini.
"Sudah selesai my winter bear? " Katanya sembari mengacak rambutku.
Aku memukul lengannya pelan ketika kata itu keluar dari mulutnya untuk pertama kali. Dia berpura-pura meringis kesakitan, beberapa orang yang berada disekitar kami tertawa ketika melihat akting Taehyung yang berpura-pura kesakitan.
"Hentikan itu. Kau akan membuatku benar-benar merasa bersalah."
Taehyung berhenti, dia menarik tanganku dan menggenggam lembut, mengusap punggung tangan dengan ibu jarinya. "Maaf..., syutingnya sudah selesai kan? "
Aku mengangguk.
"Kalau begitu, aku bisa mengambil kekasihku kembalikan pak sutradara? "
Sutradara itu tertawa dengan tingkah Taehyung kemudian mengangguk. Aku menunduk dan malu secara bersamaan, Taehyung jangan bersikap seperti itu.
"Apa yang kau lakukan? " Bisikku pada Taehyung.
"Mengambil kekasihku yang diculik oleh pria berkepala botak yang ditutupi dengan rambut palsunya. " Bisiknya tidak mau kalah.
Aku melirik kearah sutradara---syukurlah dia tidak mendengarnya. Aku membungkuk dan mengucapkan terimakasih kepada mereka yang telah bekerja keras hari ini. Taehyung menyeretku tidak sabaran kedalam mobil yang tengah terparkir di depan gedung, membuka pintu dan mempersilahkan aku memasukinya layaknya tuan putri sesungguhnya. Aku menggelengkan kepala tetapi menurutinya juga.
"Kita mau kemana? "
"Makan malam. " Taehyung berkata sembari memasangkan seatbelt padaku. "Aku tahu kau belum makan sayang, " dia mengacak rambut dan mengetuk ujung hidungku, "lagi pula acara apa itu?, mereka membiarkan tunangan seorang Kim Taehyung kelaparan hanya untuk menjadi seorang juri kontes masak. Menyebalkan. Bagaimana kalau kau berhenti saja? "
"Taehyung! "
"Aku bercanda sayang. Serius sekali sih. "
Aku tersenyum. Taehyung mulai menginjak gas dan membawaku entah kemana. Beginilah Taehyung, pria super manis yang mengutamakan aku dari apapun, pria yang pertama kali memelukku ketika terpuruk dulunya. Pria yang selalu menghargai keputusan yang telah aku buat walau dia terkadang harus mengeluarkan ocehannya terlebih dahulu tetapi pada akhirnya dia akan menyetujui itu. Kim Taehyung terimakasih.
"Kita sudah sampai."
Suara beratnya menyadarkanku. Aku mengangguk dan melihat Taehyung turun dari mobil dengan sedikit berlari memutar mobil kemudian membuka pintu mobil yang berada disampingku.
Aku kembali tersenyum. "Terimakasih. Manis sekali." Aku mencubit pipinya gemas.
"Tentu saja. Ini hanya berlaku untuk beruang musim dinginku."
Aku melotot tajam. Taehyung terkekeh, kemudian mengaitkan jari kami. "Hangatnya." Lanjutnya dengan menatap lurus dan mengajakku memasuki cafe, sebelah tangannya dimasukkan kedalam saku jas coklat yang tengah dia pakai dan senyum tidak pernah pudar dari bibirnya. Aku menyukai itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY HIDDEN LOVE (JJK)
FanficTEMAN? kata yang selalu aku jadikan sebagai alasan menyembunyikan perasaanku. Dia terlalu jauh. Dia bintang yang terlalu bersinar yang mungkin tidak akan bisa kuraih sampai kapanpun. Jeon Jungkook..My Hidden Love -Choi Yoorin