Yeeiy!!! 🥰🥰🥰Kalian melewati challange 🤗🤗🥰🥰🥰
Aku seneng banget🤗🤗🤗
Hidden Class terbaik 💜💜💜
Selamat... kalian bertemu dengan MHL lagi.. senang gak😅
Kalau gini aku semangat 😭😭😭 Terimakasih banyak...🤗
Seperti sebelumnya, cara cepat aku up itu— kalian aktif biar nambah semangat.
Ayo berantas pembaca gentayangan 😅
Note; kali ini serius aku gak ada bawa bawang 😌 percaya deh🤗
Sayang kalian💜💜💜💜
Kasih hati ungunya yang banyak 💜💜💜💜
_
_
_
"Apa itu sakit?"
Suara Yeonjin begitu lembut saat bertanya pada Jihyun yang terbaring diatas kasur rawatnya. Yeonjin mengamati jarum yang ditusuk pada tangan kanan gadis cilik itu, "bagaimana rasanya? Kak Jihyun tidak apa-apa kan?" Tanyanya semakin penasaran.
Jihyun tersenyum, "tidak sakit Yeon. Seperti digigit semut, Jihyun sudah biasa." Jawabnya begitu tegar.
Yeon terlihat tidak percaya, ekspresi dari Jihyun membuatnya berpikir bahwa yang dikatakan gadis kecil itu berbohong. Mata Jihyun yang menahan sakit, suara ringisan yang terdengar sesekali membuat Yeon berpikir bahwa Jihyun memang hanya berpura-pura kuat.
"Apa Yeon perlu mengatakan pada paman agar membawa kakak pulang? Kak Jihyun kan tidak suka rumah sakit."
Jihyun menggeleng. "Jangan Yeon. Ayah bisa sedih jika kita pulang, pengobatannya belum selesai. Kata paman dokter aku harus menjalani satu terapi lagi."
Bahu Yeon turun, "pasti akan sakit lagi." Katanya dengan sudut bibir menurun, "nanti kalau kak Jihyun sudah keluar dari rumah sakit ini, Yeon akan mengabulkan satu permintaan kak Jihyun."
Jihyun mendadak ceria. "Janji?"
Yeonjin menganggukkan kepala, "tentu saja. Kak Jihyun katakan saja mau apa?"
"Bagaimana kalau bibi Yoorin? Aku ingin bibi Yoorin, Yeon."
Yeonjin melotot tidak terima, "mommy bukan barang kak. Yeon tidak bisa memberikannya, yang lain saja." Ucapnya sok dewasa.
Sekarang ekspresi Jihyun murung kembali, "aku hanya ingin bibi Yoorin. Tinggal bersama aku dan ayah, yah?" Pintanya dengan wajah berbinar.
Yeonjin semakin pusing. Menurutnya permintaan Jihyun tidak masuk akal, dia menggeleng lagi dengan mata terpejam. "Tidak, kak."
Diam-diam Yoorin dan Taehyung yang memperhatikan dari sofa yang berjarak beberapa meter dari dua bocah itu tersenyum. Kedua bocah itu belum mengetahui bahwa mereka sudah menjadi pusat perhatian dan terus saja berdebat seolah umur mereka tidak menjadi batasan.
"Jihyun sepertinya sangat menyukaimu." Kata Taehyung masih memperhatikan putrinya yang terus meminta agar Yeonjin menurutinya.
Yoorin tersenyum, "sifat pemaksanya turun darimu. Kau juga seperti itu dulu jika aku tidak menuruti kemauanmu." Yoorin menatap Taehyung, "kau bahkan pernah menangis dilantai seperti anak kecil hanya karena aku tidak mau memanggilmu 'oppa'."
KAMU SEDANG MEMBACA
MY HIDDEN LOVE (JJK)
FanficTEMAN? kata yang selalu aku jadikan sebagai alasan menyembunyikan perasaanku. Dia terlalu jauh. Dia bintang yang terlalu bersinar yang mungkin tidak akan bisa kuraih sampai kapanpun. Jeon Jungkook..My Hidden Love -Choi Yoorin