_
_
_
Nafas mereka tidak terkontrol. Berat dan menggairahkan disetiap hembusannya. Jungkook seakan mematri setiap lekuk wajah Yoorin yang berada dibawahnya, dimana bibir bawah wanita itu sedikit bengkak memerah akibat ulahnya. Pendingin ruangan seakan kalah dengan rasa panas yang terjadi diantara keduanya, suara detik jarum jam dicampur dengan suara mesin pendingin ruangan terdengar diantara deru nafas mereka yang saling mengejar.
Jungkook mengusap rambut Yoorin lembut. Dia memperlakukan wanita itu begitu lembut dan tenang, mencoba mencairkan sedikit suasana yang semakin panas ketika pusat tubuhnya terasa semakin sesak diantara balutan celana. Bohong jika Yoorin tidak membuat libidonya meningkat begitu pesat. Dada wanita itu naik turun, hembusan nafasnya terasa berat, rambutnya berantakan, bibirnya memerah alami, dan tatapan sayu yang begitu disukai Jungkook.
"A-aku..."
"Hssst... Jangan katakan apapun Yoo," Jungkook meletakkan jari telunjuk diatas bibir Yoorin menghentikan ucapan wanita itu, "saat ini aku bisa gila hanya dengan mendengar suara diantara nafasmu."
Yoorin teridam, matanya turun kebawah melihat jari Jungkook yang masih tertempel diatas bibirnya. Jari itu perlahan turun menuruni leher membentuk garis vertikal yang membuat Yoorin merasakan getaran aneh menggelitik tubuhnya saat jemari itu bersinggungan langsung dengan kulit leher dan berhenti pada belahan dadanya. Yoorin mendongak menggigit bibir bawah dengan tangan yang terkepal kuat menahan desahan.
Jungkook menggulum senyum melihat bagaimana Yoorin yang begitu terlihat menggemaskan dicampur rasa yang begitu menyiksa, meminta ingin dilepaskan. Jungkook kemudian kembali menurunkan jarinya membentuk garis lurus menuju perut rata Yoorin yang masih terbungkus kemeja kemudian membentuk lingkaran disana.
"Jangan ditahan sayang, keluarkan saja. Sebut namaku."
Jungkook semakin menggoda. Yoorin merasakan getaran hebat kembali saat jari Jungkook mulai menuruni hingga berhenti pada pusat tubuhnya, bermain disana walau masih dibalut oleh celana jeansnya, tapi itu sukses membuat satu desahan lolos dari bibirnya hingga Yoorin melempar kepalanya kearah kiri meremas spray.
Jungkook jelas begitu menggodanya.
Jungkook tersenyum senang, kemudian kembali menaiki tubuh Yoorin, menarik dagu wanita itu agar mengahadapnya. Mata Yoorin terbuka, memperhatikan Jungkook yang menatapnya dengan senyum sumringah, ada beberapa butir keringat tertempel pada kening Jungkook, rambut depannya sedikit basah pada bagian ujung, bibir bawahnya yang lebih tebal begitu menggoda dengan tahi lalat yang berada dibawahnya terlihat bersembunyi ketika Jungkook tertawa.
Jungkook menyelipkan rambut Yoorin dibelakang telinga, "kau sangat cantik." Jungkook menurunkan wajahnya dan mendekat pada telingan Yoorin, "apalagi berada dibawahku. Kau milikku Jeon Yoorin." Bisiknya sedukatif.
Yoorin meremang, merasakan hembusan nafas Jungkook diantara telinganya membuat dia kembali memejam erat dan menggigit bagian dalam bibir bawahnya.
"Jangan menggigitnya sayang, aku tidak tahan." Jungkook mengusap pipi Yoorin lembut, "biar aku saja yang melakukannya."
Tanpa menunggu lama, Jungkook langsung menyatukan bibir mereka. Yoorin dapat merasakan bagaimana manisnya bibir Jungkook ketika menyapu bibirnya lembut, melumat dengan perlahan seperti menyalurkan rasa rindu yang tertahan begitu lama. Yoorin terbuai, logikanya kalah. Perasaan yang telah lama disimpan dan dimatikan hidup kembali ketika merasakan perlakuan Jungkook ada dirinya, sentuhan yang seakan membuat Yoorin diperlakukan hati-hati dan perlahan menyampaikan bahwa wanita itu begitu berarti melebihi segalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY HIDDEN LOVE (JJK)
Fiksi PenggemarTEMAN? kata yang selalu aku jadikan sebagai alasan menyembunyikan perasaanku. Dia terlalu jauh. Dia bintang yang terlalu bersinar yang mungkin tidak akan bisa kuraih sampai kapanpun. Jeon Jungkook..My Hidden Love -Choi Yoorin