8

103 10 1
                                    

-Entah kenapa gue yang tadinya acuh akan kehidupan para gadis kini berubah saat gue mengenalnya.Gue ingin mengetahui setiap langkahnya kini,tapi gue nggak yakin dia ngerasain hal yang sama.-

"Lia kok,belom pulang?"

"Eh Sam,belum masih nunggu mang jojo"jawab Angel

"Mang jojo??"tanya Sam heran

"Supir aku"

"Bener mau dijemput ini udah mau lewat setengah jam loh"

"Katanya sih diperj-"omongan Angel terpotong saat nada dering ponselnya berbunyi.

"Hallo mbak"

"Hallo mang,masih lama?sekarang ada dimana?"cercah Angel

"Sepuntene mbak lia Iki onok  kecelakaan dadi macet mboten saged lewat,puter balik Yo mboten saged.Mbak Lia sek gelem ngenteni nopo mantok disek?"penjelasan orang diseberang sana.

"Kulo mantok disek mawon mang mboten nopo-nopo,mang jojo atos-atos teng jalan"jawab Angel

"Engge mbak,mbak lia nggeh atos-atos"setelah itu Angel memutuskan sambungan telfonnya.

"Lo ngomong apaans tadi?"tanya Sam penasaran.

"Ooh itu bahasa Surabaya cuma karena aku ngomong sama orang yang lebih tua aku pakek bahasa Jawa halus"Sam lalu mengangguk.

"Kalo di Surabaya aku suka sama kamu apaan?"angel langsung mengernyit lalu tetap menjawabnya

"Aku seneng ambek awakmu"

"Aku..juga seneng ambek awakmu "seketika angel tertawa dengan keras.Menurutnya orang Jakarta seperti Sam lucu jika menyebut rangkaian kata seperti itu.

"Kamu apaan sih Sam"ucap Angel seraya menahan senyumannya.Tadi yang tertawa begitu keras kini berubah menjadi senyuman manis yang dipipi nya terlihat semu merah merona disana.Ya Sam yang melihat hal itu dibuat gemas olehnya.

"Yok gue anter pulang"tawar Sam

"Nggak usah Sam ngerepotin aku naik taksi aja"tolak Angel dengan halus

"Udah nggak papa ayo..lagian ini udah sore mendung lagi nunggu taksi keburu ujan ntar"bujuk nya

Angel masih diam tak berkutik sama sekali yang mempertimbangkan tawaran Sam.

"Gausah  kebanyakan mikir napa.Lo nggak mikir sekali aja gabakal buat kepintaran lo ilang kali,buruan naik keburu ujan"

"Apaan sih"angel memanyunkan bibirnya dan segera naik ke motor milik Sam.

Mereka hanya diam disepanjang jalan yang lebih memilih menikmati jalanan ibukota Jakarta saat sore menjelang petang daripada saling berbicara.Hembusan angin kini mulai menelusupi pori-pori kulit mereka membuat semakin nyaman dalam keadaan ini. Sampai suara berat milik salah satunya memecahkan keheningan diantara mereka.

"Lia..boleh nanya nggak?"suara itu milik Sam yang membuyarkan lamunan Angel yang tampak menikmati disetiap gedung jakarta yang terlewati.

"Boleh nanya aja"ucap Angel yang masih menutup matanya menikmati angin sepoi-sepoi yang menerpa wajahnya secara halus.

"Ermm..rumah lo dimana?"

"Perumahan pondok indah Jakarta blok C nomer 12,tau kan?"Sam mengangguk paham.

"Boleh nanya lagi?"tanya Sam kembali dan diangguki oleh Angel.

"Kok lo jarang ngomong logat Surabaya terus kayak udah biasa ngomong bahasa Indonesia gitu "

3 HATI Yang RetakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang