-Se-Konyol apapun dia,jika menyangkut perasaan juga pasti akan lemah.Dan kelemahan itu yang akan membuatnya terluka.-
"Lo liat kan Sam,mereka ninggalin gue sebelum gue cerita"Rega tersenyum miring dan membiarkan persahabatannya hancur begitu saja.
"Ga.. mereka cuma kecewa.Sebenarnya mereka peduli sama Lo,mereka cuma mau ngilangin sedikit beban yang Lo tanggung"tutur Sam.
"Peduli?"Rega tersenyum kecut
"Terlambat!GENCAR udah hancur"lanjutnya
"Masih bisa di selamatin! izinin gue buat ceritain ke mereka.Biar nanti gue yang urus gimana?"izin Sam pada Rega.
Sebelum menjawab Rega mengambil nafas gusar"oke kalo itu bisa buat 2 banci itu balik"kini Rega mengalah dan memberi ruang pada Sam untuk melakukan apa yang dia inginkan.
Sebenarnya Rega tak begitu peduli tapi disisi lain hati dan pemikirannya tak sepihak,dalam hatinya ia tak ingin kehilangan mereka yang berhasil meringankan beban Rega dengan kekonyolan yang mereka buat.
Tapi disisi lain pikirannya tak mau mencegah dan membiarkan mereka lepas begitu saja.
"Tapi dengan satu syarat"kata Rega yang sempat menjeda beberapa waktu.
"Apaan?"
"Kalo mereka tetep mau musuhan sama gue,Lo nggak usah bujuk mereka.Gue nggak peduli akan hal itu,setidaknya Lo masih temen gue"untuk pertama kali secara tidak langsung Rega mau mengakui kalau ia tidak ingin kehilangan orang yang dekat dengannya untuk kesekian kalinya.
"Sorry..gue nggak mau jadi temen Lo!"jawab Sam mantap tanpa takut salah bicara.
Rega tetap menampilkan wajah datarnya tak berubah sedikitpun.Ia langsung berdiri dan berjalan pergi,Sam tersenyum lebar dan langsung berlari mengejarnya.
"Tapi gue mau jadi saudara lo,Lo bukan sekedar teman bagi gue Ga.Melainkan udah gue anggap saudara"ucap Sam langsung merangkul bahu Rega ala cowok serta diakhiri dengan senyuman yang menampilkan sederet giginya.
Sebagian siswa yang masih disana hanya menatap kagum dengan apa yang mereka lihat saat ini.Ada yang berteriak histeris,ada pula yang merekamnya.
Rega melirik sekilas lalu menjitak kepala Sam dengan keras yang disusul senyuman tipis,Saking tipisnya sampai senyuman itu tak bisa orang lain lihat selain Sam yang berada didekatnya.
Mereka pun berjalan keluar kantin dan kembali menuju kelas masing-masing.
Rega langsung memasuki kelasnya tanpa permisi.Tapi ia sempat berhenti sejenak karena melihat tasnya berpindah disamping Angel sedangkan Nila berpindah ke tempat duduknya.
Tapi Rega tak mempermasalahkan hal itu.Ia melanjutkan langkah nya dan duduk disamping gadis itu.
"Kamu duduk disini jangan buat ulah"Angel mencoba memperingatkan Rega agar tidak berulah.
Rega menoleh"apa hak Lo ngatur gue"
"Aku nggak ngatur dan kenapa kamu nggak duduk sama Kevin"Kevin yang namanya disebut geram.
"Gue kan udah bilang ada masalah,lah ngapain curut cewek itu bilang gitu ke Rega" adu Kevin membisiki Nila.
"Gatau mungkin lupa atau gapaham"jawab Nila singkat.
Nila jengah melihat tingkah Kevin yang menyelesaikan masalah seperti ini.
"Lo tanyain sendiri sama banci itu"jawab Rega enteng.
Kevin yang mendengar hal itu mulai tersulut emosi ia sudah berdiri dan ingin menghampiri Rega tapi tangannya ditahan oleh Nila.
"Gausah pake kekerasaan,itu gabakal buat masalah selesai "cegah Nila.
✓~✓
KAMU SEDANG MEMBACA
3 HATI Yang Retak
Teen FictionTawa dan canda seolah pengalaman yang terukir untuk tak terlupakan. - Reymorega Terkadang ekspetasi tak sesuai dengan realita. Disaat ekspetasi itu melenceng dari yang diharapkan?disana kamu berperan,bagaimana cara kamu menerima eks...