-Urusan ngejaga gue bisa!
tapi kalau sebuah hubungan nggak ada kepercayaan mana bisa?!.-Liburan sekolah telah diumumkan,semua siswa bersorak gembira dan mungkin mereka akan mengagendakan liburan tak terkecuali GENCAR dan Nila and the Genk yang sudah matang menyiapkan liburan nantinya.
Kini masing-masing dari mereka sudah berkemas,karena besok mereka akan berangkat pagi-pagi sekali.
Tok..tok..tok..
"Masuk aja nggak dikunci kok"teriaknya yang masih sibuk mengemas pakaian.
Pintu terbuka menampilkan wanita separuh baya sedang tersenyum disana"kamu ati-ati,bunda kale ayah nggak isok ngancani kamu ke Surabaya soale ada pertemuan seng mesti dihadirin ayah lah bunda harus ngancani ayah"ucap Nadya dengan logat Jawa yang sudah duduk di kasur milik Angel membantu mengemasi pakaian.
Angel menghentikan aktivitas nya lalu duduk disebelah bundanya"nggeh Ndak papa Bun,Lia mboten ijen.Kan Lia kale lare-lare"
"Jaga diri disana ya.kamu buktiin ke bunda kale ayah kalau kita nggak salah mengambil keputusan dengan ngizinin kamu pergi"
Angel mengulum senyum lebar"iya Angel janji bakal jaga diri disana"
"Eh kalian kumpul disini ternyata"timpal Bram yang baru saja datang.
Bram menghampiri mereka berdua lalu mengelus rambut Angel"ayah sama bunda izinin kamu karena kamu udah gede kamu butuh pengalaman baru bersama temen kamu tapi kamu harus bisa jaga diri disana,jangan macem-macem dan juga jaga kepercayaan ayah ya"Bram menasehati Angel dengan lembut penuh kasih sayang.
Angel mengangguk lalu memeluk Arga dengan sangat erat dirinya begitu beruntung mempunyai orang tua seperti mereka.
"Bunda siapin makan malam gih ayah udah laper"kata Bram yang sudah melepaskan pelukannya.
"Iyo yaudah Lia nek wes ngemasin barang-barang nya Mudun. kita makan bareng-bareng"
"Engge bun"
"Bunda ngomong bahasa Indonesia aja Napa,ayah nggak tau banyak bahasa Jawa.Itu tadi ngomong apaan?"
"Ayah ganteng pengertian lagi"
"Kok perasaan tadi bunda nggak sebut ayah deh terus tadi ngomongnya panjang kok artinya sedikit"tanya Bram heran.
"Udah google sana bunda mau nyiapin makanan"
Angel hanya tertawa melihat bunda dan ayahnya berdebat kecil seperti ini.Perasaanya menghangat melihat keluarga harmonis yang belum tentu dimiliki orang lain.
"Bunda kamu itu"
Angel tertawa"istri ayah itu"
Bram pun ikut tertawa"yaudah selesai ngemasin barang langsung turun ya"Angel mengangguk Lalu melanjutkan apa yang ia lakukan tadi.
⭕✴❇✴⭕
"Bun,yah lia berangkat dulu ya assalamualaikum"Angel mencium telapak tangan Nadya dan Bram disusul oleh yang lainnya yang sudah berkumpul didepan rumah Angel.
"Iya waalaikumsalam kalian seng ati-ati nak dalan seng nyupir ati-ati nggak usah ngebut"tutur Nadya.
"Iya siyapp Tante"jawab Sam yang seolah tau apa arti yang dikatakan Nadya padahal dirinya hanya mengira
Pokok intinya hati-hati itulah yang dipikirkan oleh Sam.
Nadya tersenyum menatap Sam lalu pandangannya mengarah pada Rega"nak Rega tolong jagain Lia ya,kalau dia bandel suruh pulang sendiri aja"
"Bunda..jahat banget masa'iya suruh pulang sendiri"
Sam heran mengapa bisa ibunya Angel mengetahui nama Rega.Tapi ia tak terlalu menghiraukan akan hal itu mungkin saja pernah tidak sengaja bertemu.
"Udah buruan berangkat gih ntar makin siang macet"ucap Bram.
Mereka mengangguk lalu berpamitan pada orang tua Angel,setelah berpamitan mereka langsung masuk ke mobil.
"Rega bakal jagain Lia,Tante nggak usah khawatir"perasaan Nadya lega karena putrinya akan aman berada bersama teman-teman yang baik.
"Iya terimakasih nak"Rega tersenyum tipis lalu menyusul teman-temannya yang sudah lebih dulu masuk mobil.
"Udah kan nggak ada yang ketinggalan"tanya Sam sebelum berangkat.
Dimobil Sam sudah ada Rega,Angel,dan Olin.Di mobil lainnya ada Kevin,Nila,Radit,dan juga Nadin.Angel bersyukur karena Olin berada di mobil yang sama dengannya.Alasannya simple Olin mampu mencairkan suasana yang canggung nantinya.
"Nggak ada udah lengkap,barang kali cinta Lo yang ketinggalan hahaha"sahut Olin dengan tertawa.
"Si upil ngapain disini,seharusnya elo satu mobil sama Nadin"Balas Sam mulai melajukan mobilnya.
"Kenapa?Lo takut jatuh cinta sama gue"pede nya.
"Ntar kayak FTV lagi judulnya jatuh cinta saat di Mobil,eakk"lanjutnya dengan tertawa terbahak-bahak.
"Idih jatuh cinta sama elo,yang ada elo jatuh cinta sama gue"
"Iuww"
Di mobil lain suasana hening dan canggung merasuki diri mereka apalagi Nadin dan Radit yang duduk bersebelahan tapi tak berani menoleh satu sama lain.
"Diem-diem Bae"kata Kevin memecahkan keheningan.
"Ada yang lagi canggung tau Vin"timpal Nila.
"Ehm..aneh ya Nil dulu saling sayang sekarang salin diem"sindir Kevin melihat mereka yang sama-sama melihat kearah kaca mobil tanpa memperdulikan ocehannya.
"Sayang lihat deh ada yang lagi mengingat kenangan tuh"Kevin memberitahu Nila,secara otomatis Nila melihat kebelakang dan ternyata dirinya sudah mendapat dua tatapan tajam dari mereka.
"Kalian apa-apaan sih,nggak bisa diem"ketus Nadin.
"Nggak enak tau diem-diem Bae,dan Dit kok Lo jadi kikuk gitu biasanya nggak bisa diem juga"gurau Kevin.
"Kamu mah nggak peka sebagai sahabat Vin,dia diem karena canggung disebelahnya ada hati yang dulu pernah ia retakin.Nggak berusaha buat memperbaiki malah pergi"Sindir Nila sedangkan Nadin yang mendengar Nila mengatakan hal itu tersenyum sumringah.
Mampus lo,Nila sekali ngomong pedes batin Nadin.
"Gue milih pergi agar secara sengaja atau nggak gue nggak akan nyakitin dia lagi.Percuma gue perbaiki kalau ujungnya gue bakal ngeretakin hatinya untuk kesekian kalinya"balas Radit.
"Cowok bodoh,makanya nggak usah nyakitin dan ngeberi harapan palsu kalau Lo nggak bisa ngejaga"Nadin geram mendengar jawaban yang diberi Radit.
"Urusan ngejaga gue bisa!
tapi kalau sebuah hubungan nggak ada kepercayaan mana bisa?!"sepertinya dari mereka tidak mau introspeksi diri dan tidak mau mengalah,mereka saling menyalahkan dan inilah yang mengakibatkan keretakan dihubungan yang akan mereka jalin dulu.
Nila berhasil membuka suara hati mereka,dirinya membiarkan perdebatan yang terjadi agar mereka lega dengan menyuarakan isi hati mereka.Meski tak saling menatap tapi dirinya yakin masih ada serpihan cinta sekaligus luka disana.
"Situ aja nggak bisa jaga hati gimana bisa jaga kepercayaan"cibir Nadin.
"Woi urusan rumah tangga yang nggak harmonis nggak enak diperbincangkan didepan rumah tangga yang harmonis"Kevin membuyarkan pertengkaran mereka yang semakin diluar kendali.
"Gorengan kantin aja masih ngutang Sok-sokan bawa rumah tangga"ejek Radit.
Radit lebih memilih bungkam dan mengalihkan pembicaraan padahal ada hati yang menunggu jawaban nya mengapa dirinya pergi tanpa ada suatu kejelasan.
Salam manis&
selamat membaca😘
KAMU SEDANG MEMBACA
3 HATI Yang Retak
Teen FictionTawa dan canda seolah pengalaman yang terukir untuk tak terlupakan. - Reymorega Terkadang ekspetasi tak sesuai dengan realita. Disaat ekspetasi itu melenceng dari yang diharapkan?disana kamu berperan,bagaimana cara kamu menerima eks...