Terkadang ada yang diam-diam menyimpan rasa,agar orang di dekatnya bahagia.
------------------------------Sorry for any typo's
Enjoy guys!El kini bingung harus pulang naik apa dan dengan siapa. Jadi,El hanya berdiri di depan halte dan tidak tahu apa yang akan dilakukan. Bisa saja El naik bus atau angkutan umum. Namun,masalahnya El tidak tahu harus menaiki angkutan umum apa dan turun dimana.
Teman-teman El sudah pulang terlebih dahulu. Indira bilang ia harus segera pulang karena adiknya sedang sakit,dan dirumah hanya ada pembantu. Sedangkan Azkia bilang ia akan membantu mamanya karena dirumah sedang ada arisan. Jadilah El berdiri sendirian dengan tampang kebingungan.
El sudah mencoba menelpon ayahnya,namun ayahnya bilang sedang rapat. Dan El sudah mencoba menelpon kakaknya yang bernama Alvaro Lion Syahputra. Tapi kakaknya yang dipanggil 'Al' itu selalu menolak dengan berbagai alasan.
Bunda?
El lupa belum menelpon bunda,dengan segera El menelpon bundanya. Namun,
"Maaf,pulsa anda tidak mencukupi untuk melakukan panggilan ini-"
"Ya elah pakai mbak mbak operator nongol lagi,kan gue telpon bunda bukan telpon situ. Nyebelin deh" Omel El,menggerutu tidak jelas.
Saat El sedang kebingung tiba-tiba sebuah motor berwarna hitam berhenti didepan El. Sontak El mendongak untuk melihat siapakah gerangan.
El terkejut bukan main matanya melotot,sampai-sampai salah tingkah. Dengan salah tingkahnya El pun berpura-pura bermain ponselnya.
Bagaimana ia tidak salah tingkah seorang bernama Adrian Raymond sedang berjalan menghampirinya dengan senyuman pula.Adrian adalah cowok yang dikagumi El sejak pertama kali masuk sekolah ini,cowok yang selalu bisa membuat El tersenyum-senyum sendiri hanya dengan mengingatnya. Seangkatan dengan El,cowok yang pernah rela dihukum saat MOS hanya karena meminjamkan tali pita id card untuk menguncir rambut El. Cowok yang sangat baik bukan?
Dan hubungannya dengan Adrian adalah,hanya sebatas kenal,dan saling menyapa jika bertemu. Tidak pernah Adrian menghampiri El secara pribadi seperti ini. Itulah mengapa El salah tingkah.
"Kok masih disini El?" tanya Adrian yang membuat El tersadar dari lamunannya.
"Eh iya nih,gue bingung mau pulang kayak gimana" Ucap El dengan sedikit kekehan polosnya.
"Motor lo mana?"
"Di bengkel,tadi ban-nya bocor. Terus ini gue bingung mau pulang naik apa, sama siapa. Secara gue gak tau kalau naik angkot mesti pakai angkot yang mana" Jelas El yang membuat Adrian mengangguk-angguk.
"Yaudah bareng gue aja,yuk?" Ajak Adrian,yang langsung membuat El terkejut bukan main.
"Serius?" tanya El meyakinkan.
Adrian mengangguk "mumpung gue lagi baik" Ucap Adrian bercanda.
"Yaudah deh,daripada gue gakbisa pulang" El pun menerima tawaran Adrian yang terbilang langka.
Hal yang semakin membuat El kagum dengan Adrian adalah,selain baik,tampan,dia pandai bermain gitar dan satu lagi,dia kapten futsal di sekolah ini. Betapa sempurnanya Adrian dimata El.
El pun mengikuti langkah Adrian menuju motornya,El menundukan kepalanya takut Adrian melihat pipinya yang memerah. Namun saat El akan naik keatas motor Adrian,tangan El dicekal oleh seseorang,membuat El terperanjat karena sedikit terkejut.
Adrian yang mendengar suara kaget El pun menoleh kebelakang,begitu juga El yang ikut menoleh ke belakang,ingin tahu siapa yang menarik tangannya ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Matteo
Teen FictionDont forget to follow me first ya Elvano dan Elano si kembar pujaan SMA Pelita Harapan. Selalu dikelilingi oleh wanita-wanita,tapi tidak ada satupun yang dapat menarik hati mereka. Mereka pastilah sangat populer,siapa yang tidak mengenal kedua gunun...