22. Home

9 2 0
                                    

Sudah dua hari El ada di Bandung untuk menunggu bundanya yang tengah sakit,dua hari itu pula El izin tidak masuk sekolah,dua hari itu pula Adrian tidak memberi kabar sama sekali kepadanya.

El sempat frustasi sendiri
"Ada apa ini sebenarnya? Adrian pacar El kan? Adrian dan El menjalin hubungan kan? Namun mengapa Adrian tiba tiba menghilang seperti ini?" batin El bergejolak.

El menghubungi Indira dan Azkia perihal keadaan Adrian,mereka bilang Adrian baik baik saja. El benar benar terkejut saat mendengar berita bahwa Adrian baik baik saja di sekolah setelah meninggalkannya seperti ini.

Alvaro menghampiri adiknya yang tengah melamun di bangku taman rumah sakit. El pun terlonjak saat mengetahui kakaknya yang tiba tiba datang.

"Dia belum hubungin kamu dek?" tanya Alvaro. El menggeleng lemah.

"El tuh bingung kenapa dia tiba tiba pergi gitu, apa El ada salah. Baru aja sehari loh kita jadian"

"Kamu udah jadian?"

El pun memukul keningnya pelan karena keceplosan mengucapkan hal itu. El terkekeh kecil kemudian mengangguk.

"El bahagia banget kak, ternyata cinta El terbalas. El bahagia bangeet" Ucap El antusias,sedangkan Alvaro memandang adiknya iba.

"Maafin kakak dek gakbisa jaga kamu dengan baik,kakak emang brengsek gak berguna" batin Alvaro.

Alvaro pun menepuk bahu El,dan kemudian berdiri. "Udah positif thinking aja,ntar kalau ketemu dibicarakan baik baik ya" ucapnya sambil mengelus rambut adiknya itu.

El mengangguk

"Udah buruan beres beres,malam ini kita pulang" ucap Alvaro yang membuat El kembali bersemangat karena ia akan segera kembali ke jakarta yang artinya ia bisa bertemu lagi dengan Adrian

🌜🌜🌜

Malam ini bunda El,Fara. Sudah diizinkan untuk pulang. El membawa koper milik bundanya itu. Bunda dan ayahnya berjalan terlebih dahulu,sedangkan El berjalan beriringan dengan Alvaro.

"Kak Vina kemarin pulang bareng sama orang tuanya ya kak?" tanya El untuk sekedar mengisi keheningan.

Alvaro mengangguk "Iya waktu kamu kemarin keluar sama Adrian,orang tuanya ke sini jengukin Bunda" jawab Alvaro.

"Yah El gaksempet dong ngenalin diri" ucap El sambil mengerucutkan bibirnya.

"Makannya jangan pacaran mulu" Alvaro menyentil dahi El pelan.

Di dalam mobil El duduk bersama bundanya, menyandarkan kepalanya di bahu milik sang Bunda. El mamainkan ponselnya,berbincang ria bersama dengan Azkia dan Indira.

El belum memberitahu tentang hubungannya dengan Adrian kepada kedua sahabatnya itu. Ia takut, hubungannya kini tidak jelas karena Adrian yang tiba-tiba menghilang. Entah mengapa terlintas dipikiran El kalau Adrian hanya main-main,tapi El segera membuang jauh-jauh pemikiran itu.

Dan beberapa hari ini,selama El tidak sekolah selama itu pula Lano selalu mengiriminya pesan dan El hanya membacanya. Bukan Lano yang El harapkan,bukan. El kembali membuka roomchat nya dengan Lano.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 08, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MatteoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang