10. Alvaro

44 9 0
                                    

Minta tolong ya guys
Kalau ada typo kalian bilang ya

Setelah sampai di depan rumahnya,El langsung berterimakasih kepada Adrian karena telah mengantarnya.

El sempat mengajak Adrian untuk mampir sebentar,sekedar bersua dengan bunda El. Namun,Adrian menolaknya dengan alasan bahwa dirinya memiliki beberapa urusan,El pun tidak bisa memaksanya.

El masuk ke dalam rumahnya,menyapa bundanya yang sedang menonton televisi di ruang tengah.

"El,sudah makan? Bunda udah masak buat kamu" Ucap Fara sambil memakan kripik kentang yang ada di pangkuannya. Selalu begitu,di ruang tengah harus ada camilan terutama untuk Bunda dan kakaknya,Alvaro.

"Iya bun,eh iya kak Al gak pulang malam ini?" tanya El kepada Fara,saat ia akan melangkahkan kakinya menuju tangga.

Dengan pandangan yang masih fokus pada televisi,Fara mengedikan bahu "Gatau deh,coba kamu tanya. Dia nggak bilang apa-apa sama bunda"

El mengangguk "iyadeh nanti El tanya. El mau bersih-bersih dulu ya bun,habis itu El makan"

"Iya terserah kamu" Jawab Fara santai. Memang begitulah bunda El jika sudah fokus pada televisi,apalagi televisi itu menayangkan sinetron kesukaannya.

El langsung melangkahkan kakinya ke arah kamarnya yang bersebelahan dengan kamar Alvaro. Namun,pintu kamar El berwarna biru dongker,sedangkan pintu kamar Al berwarna abu-abu.

El merebahkan diri di atas kasurnya. El membuka ponselnya dan tidak ada pesan masuk dari siapapun. Jujur,El masih penasaran akan posisi Lano saat ini,entah mengapa El sangat penasaran.

Akhirnya El memutuskan untuk mengabaikan hal tentang Lano,dan lanjut untuk membersihkan diri di kamar mandi,berdiri dibawah guyuran shower memang sangat tepat.

Setelah mandi El langsung makan masakan bundanya,saat El menuju meja makan disana sudah ada Alvaro. El pun duduk disamping kakaknya.

"Kok udah pulang aja bang,tumben" Ucap El sambil mengambil lauk.

El melihat kakaknya sedikit lesu,ia hanya membalas ucapan El dengan senyum tipis. El memperhatikan kakaknya yang makan sambil melamun. El merasa aneh.

"Kak Al,ada masalah ya?" Tanya El hati-hati.

Alvaro meletakan sendoknya dan menyandarkan punggungnya di kursi.

"Iya,lagi pusing aja" jawab Alvaro.

El memandang kakaknya dengan tatapan kasihan "masalah apa? Masalah di kampus? "

Alvaro menggeleng.

"Masalah sama dosen?"

Alvaro menggeleng.

"Masalah sama temen?"

Alvaro menggeleng.

"Kalau gitu,pasti masalah cewek ya?"

Alvaro hanya diam.

"Tuhkan bener. Curhat aja sini sama adek,pasti didengerin kok. Kalau gue bisa bantu pasti gue bantu"

Alvaro hanya tersenyum tipis kemudian mengacak-acak rambut adiknya itu. "Iya iya" ucapnya untuk menutupi kesedihannya.

"Gue mau ke kamar dulu,capek." Ucap Alvaro yang langsung beranjak menuju kamarnya. El pun mempercepat makannya untuk segera menghampiri kakaknya yang sedang galau itu.

🌜🌜🌜

El membuka pintu kamar Alvaro pelan. El mengintip di sela pintu,dan melihat kakaknya disana sedang bersandar di kasur,dan melihat handphone miliknya dengan ekspresi wajah gusar.

MatteoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang