Lano mengangkat telpon dari Adrian itu,namun Lano tidak mengatakan apapun, hanya diam. Menunggu suara di sebrang berbicara terlebih dahulu.
"Halo? El?"
"Apaan?!" balas Lano ketus.
"Ini siapa?"
El yang sedang asyik tertidur pun tersadar akan sebuah suara menyentak. El terbangun dan mengucek matanya,menyadari jika ia berada di apartemen Lano.
El pun mengedarkan pandangannya dan mencari Lano yang berdiri sedikit jauh darinya,daru gayanya El paham jika Lano sedang menelpon seseorang. Namun El merasa ada sesuatu yang janggal.
El memperhatikan lebih intens lagi. Handphone itu adalah miliknya. El langsung beranjak dan dengan sigap langsung merampas handphonenya yang berada di telinga Lano.
Lano pun terkejut dan langsung melepas handphone El begitu saja dan mengakibatkan handphone El terjatuh di lantai.
Dengan segera El mengambil handphonenya dan untungnya masih menyala dan sambungan telepon masih berjalan. Dan El melotot saat mengetahui siapa yang sedang menelpon.
"Halo Adrian,maaf ya" El langsung mematikan speaker yang sempat dinyalakan Lano.
"Panjag ceritanya... Oh iya! Ya ampun gue hampir lupa... Iya iya... Nanti gue share lokasinya ke lo ya... Iya he eh... Sekali lagi maaf ya Adrian"
El menutup teleponya,menatap Lano kesal.
"Lancang banget sih lo!"
"Abis telponnya berisik" jawab Lano santai.
"Kan lo bisa bangunin gue!" Ucap El masih tidak terima.
"Gak tega" jawab Lano. Singkat Padat dan Jelas. Langsung membuat El kesusahan menjawabnya.
Akhirnya El mengabaikan Lano dan menuju kamar mandi. Setelah masuk El kembali membuka pintu kamar mandi dan menongolkan kepalanya saja.
"Gue numpang mandi" ijin El ke arah Lano.
Lano hanua mengedikan bahu tidak peduli dan kembali duduk di sofa empuk miliknya.
Jujur saja,Lano penasaran. Apa yang sedang El bicarakan dengan Adrian. Apa yang gadis itu bicarakan dengan cowok brengsek itu,cowok yang menyebabkan Lano dimarahi papanya habis-habisan.
Setelah lama Lano melamun bergulat dengan pikirannya. El telah selesai mandi,dengan rambut yang masih berantakan ia langsung duduk di samping Lano yang membuat Lano tersadar dari lamunannya.
El menyisir rambutnya hingga kembali rapi dan menguncirnya jadi satu.
"Lo mau kemana?" tanya Lano yang masih memperhatikan El menguncir rambutnya.
"Ada urusan penting!" Jawab El.
"Gue laper" ucap Lano tiba-tiba sambil memgangi perutnya. El terkekeh kecil.
"Kalau laper ya makan lah bego"
"Masakin" jawab Lano sok imut.
"Ih manja. Gue harus pergi sekarang,lo makan mie instan aja ya" ucap El sambil memakaikan bedak bayi di wajahnya dan lipbalm tipis.
"Mau nasi goreng"
"Aduh Lano,gue bener bener ada janji penting. Next time gue masakin deh"
"Gue lapernya sekarang"
El pun semakin jengah,ia mengabaikan Lano dan melangkah menuju pintu. Namun,Lano lebih cepat menahannya agar tidak keluar dari Apartemen.
El memutar bola matanya malas. "Maksa banget sih,lo bisa beli kalau emang lagi pengen nasi goreng"
KAMU SEDANG MEMBACA
Matteo
Teen FictionDont forget to follow me first ya Elvano dan Elano si kembar pujaan SMA Pelita Harapan. Selalu dikelilingi oleh wanita-wanita,tapi tidak ada satupun yang dapat menarik hati mereka. Mereka pastilah sangat populer,siapa yang tidak mengenal kedua gunun...