El menghampiri Adrian yang bersandar di pintu mobil itu. "Kok lo kesini yan?" tanya El heran.
Adrian terkekeh kecil "aku-kamu nya mana? Kok jadi lo-gue lagi" ucap Adrian yang sukses membuat pipi El merona.
"Ehm, anu ih Adrian mah. El malu nih" Ucap El sambil menundukan kepalanya dan menggesek-gesekan sandal yang dipakainya.
"Kakak kamu sakit?" tanya Adrian.
El mengulum senyumnya "Ehm jadi ini pake aku-kamu ya?" tanya El dengan polosnya. Adrian dibuat gemas dengan tingkah El itu.
"Kamu maunya dipanggil apa? Sayang gitu?" ucap Adrian lagi yang sukses membuat pipi El semakin merah saja.
"Adriann..." ucap El sambil mendorong kecil bahu Adrian. Keduanya pun terkekeh.
"udah udah, jadi kakak kamu sakit?"
El mengangguk "Iya, demam dia. Gaktau kenapa, tadi malem hujan ya Yan?" tanya El polos.
"Loh kamu gaktau? Tadi malem hujannya deres banget loh" Jawab Adrian yang membuat el terkejut.
"Kakak kamu ada di dalem?" tanya Adrian sambil menujukan pandangannya ke dalam rumah El. El mengangguk "Iya, lagi istirahat" jawab Adrian.
"Masuk yuk Yan" ajak El sambil mengajak Adrian memasuki pelataran rumahnya. Adrian pun memperhatikan kebun dan taman El yang terlihat sangat asri.
"Wah kamu suka berkebun ya?" tanya Adrian antusias.
El menoleh ke arah Adrian yang sedang memandang tanaman-tanaman hijau itu. El menggeleng "Bukan aku, Bunda yang suka berkebun" jawab El.
"Kakak ini bubur ayamnya!!" ucap El semangat sambil menunjukan bubur ayam di kantong kresek itu.
"Adrian duduk dulu ya, maaf kakakku tidurnya di sofa, ya abis dia gakmau pindah ke kamar. Aku mau naruh bubur ini ke piring dulu" ucap El sambil berjalan ke arah dapur.Alvaro terkejut, saat mendengar nama Adrian disebutkan oleh El. Pelan-pelan Alvaro mengangkat kepalanya dan membuka matanya. Berharap yang datang bukanlah Adrian yang ia kenal. Alvaro benar benar berharap itu.
"Sakit apa lo?" Ucap suara yang Alvaro duga adalah suara Adrian.
Detik itu juga Alvaro rasanya ingin mati saja. Keberuntungan tidak berpihak padanya kali ini. Alvaro membuka selimutnya dan benar benar melihat Adrian yang dikenalnya sedang duduk di sofa yang ada dihadapannya.
"Jadi lo, Adrian yang deket sama El"
Adrian terkekeh kecil "Ya, emang gue. Kenapa? Lo takut?"
Alvaro masih diam saja. Kepalanya yang pusing ini semakin pusing saja.
"buat apa gue takut sama bocah kayak lo" jawab Alvaro yang membuat emosi Adrian sedikit tersulut."Lo jangan bikin gu-"
"ini bubur ayamnya kak" Ucap El yang datang tiba-tiba. Sambil menaruh nampan yang berisi bubur ayam yang dibelinya.
El tersenyum saat melihat kakaknya sedang berinteraksi dengan Adrian. "kalian udah kenalan?"
"udah kok El, ternyata aku kenal sama kakak kamu" seketika itu mimik wajah Alvaro berubah, Adrian memang tidak bisa dipermainkan.
Alvaro hanya berharap, semoga saja Adrian tidak mengungkapkan semuanya secepat ini. Ada perasaan yang harus dijaga, yakni perasaan adiknya sendiri.
"oh ya? Kenal dimana?"
"Kayak pernah lihat di kampus kakak aku" jawaban yang dilontarkan Adrian semakin membuat Alvaro khawatir akan mulut Adrian yang tidak bisa dijaga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Matteo
Teen FictionDont forget to follow me first ya Elvano dan Elano si kembar pujaan SMA Pelita Harapan. Selalu dikelilingi oleh wanita-wanita,tapi tidak ada satupun yang dapat menarik hati mereka. Mereka pastilah sangat populer,siapa yang tidak mengenal kedua gunun...