Minta tolong ya guys
Kalau ada typo kalian bilang ya...Indira yang baru datang berjalan untuk masuk ke dalam sekolah. Namun,langkahnya terhenti saat melihat mobil khas yang sangat ia ketahui melewatinya. Mobil Matteo,yang didalamnya pasti ada Lano atau Vano. Indira sengaja untuk berdiri di depan gerbang itu,untuk melihat seseorang yang keluar dari mobil tersebut.
Namun,Indira sedikit terkejut saat yang keluar dari pintu penumpang bukanlah Lano ataupun Vano. Tapi,El. Indira pun langsung berlari ke arah El yang baru saja keluar dari mobil tersebut.
El sempat terkejut saat tiba-tiba ada yang merangkulnya dari belakang.
"Ndira?!" Ucap El dengan keterkejutannya.
"Lo bareng Lano? Lagi?" Indira bertanya-tanya. Mencoba mengajak El mengobrol agar El tidak melihat tatapan tajam yang dilontarkan para fans Lano.
El mengedikan bahunya cuek. El menghembuskan nafasnya "Yah,mau gimana lagi. Terpaksa,demi kebaikan dia juga" Ucap El ambigu,yang tidak dapat dipahami oleh Indira.
"Demi kebaikan dia lo bilang?! Lo gak mikirin kebaikan lo sendiri? Kalau lo terus terusan sama Lano,aduh El. Lo gakpaham paham sih!" Ucap Indira dengan sedikit frustasi.
"Gue tuh terpaksa Dir. Gue juga sebenernya gakmau. Tapi tujuan gue tuh baik,ingin merubah dia jadi pribadi yang lebih baik" Ucap El dengan santainya.
"Lo ngomong apaan sih? Gue gakpaham" Indira masih tidak paham apa maksud ucapan El sedari tadi.
"Belum saatnya gue cerita,ntar kalau misi gue berhasil. Gue pasti cerita" Indira mencoba mencerna kalimat El,sedangkan El tetap melangkah mendahului Indira yang tiba-tiba menghentikan langkahnya.
"Misi? Misi apaan sih?!" Ucap Indira kelas sambil menengok sebelahnya bermaksud berbicara dengan El. Namun,Indira menoleh kanan-kiri El tidak ada di sampingnya,dan ternyata El sudah mendahuluinya.
"Sialan! El tungguin!!!!" Teriak Indira sambil mengejar langkah El yang kian menjauh.
Sesampainya di kelas El kembali dicecar pertanyaan oleh Azkia. Tentang kedekatan nya dengan Lano.
"Aduh Ki,gue baru dateng. Lo malah nyerocos,pusing gue ah" Ucap El gemas dengan salah satu teman dekatnya itu.
🌜🌜🌜
Bel istirahat berbunyi El sudah kenyang memakan roti yang tadi dibawanya,sehingga ia tidak berselera untuk makan apapun. El pun memutuskan untuk pergi ke perpustakaan,walaupun hari ini bukan hari jumat.
"Yaelah El,lo ke perpus mulu dari kemarin. Masa kita berdua melulu sih" Ucap Azkia dengan sedikit kesal.
El hanya tersenyum dan mengangguk mantap "gue lagi males makan. Besok deh besok" jawab El,berusaha menghibur kedua sahabatnya itu.
"Besoknih ya" Ucap Azkia dengan nada sok imutnya. El mengangguk.
"Gue duluan ya" Pamit El kepada kedua temannya.Kini El berjalan menuju perpustakaan. El tahu banyak sekali yang melihatnya dengan tatapan tidak suka. Namun,El akan mencoba mengabaikan semua itu,mereka hanya membicarakan apa yang mereka lihat. Mereka semua hanya percaya apa yang dilihat,tanpa mengetahui kebenarannya.
El pun sampai di perpustakaan sekolahnya. El membaca di salah satu meja paling pojok,karena hanya itu satu-satunya tempat ternyaman. Namun,ada lelaki yang menempati tempat itu. El mengedikan bahu,toh El bisa duduk didepannya.
El melihat laki-laki itu mengacak rambutnya frustasi,seperti orang yang sedang berusaha menciptakan rumus. El duduk di depannya,tanpa ingin tahu siapa lelaki itu,El langsung menyumpal kedua telinganya dengan earphone dan kembali fokus pada novel yang dibacanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Matteo
Teen FictionDont forget to follow me first ya Elvano dan Elano si kembar pujaan SMA Pelita Harapan. Selalu dikelilingi oleh wanita-wanita,tapi tidak ada satupun yang dapat menarik hati mereka. Mereka pastilah sangat populer,siapa yang tidak mengenal kedua gunun...