TIGA PULUH DUA

2.9K 134 40
                                    

Di setiap pertemuan, pasti ada perpisahan. Entah itu menjadi perpisahan buruk ataupun juga perpisahan manis. Shannon menengadah menatap langit-langit yang ada di kamarnya, bukankah ini lucu? Perpisahan atas hubungan yang sama sekali belum di mulai.

            Shannon tertawa, menertawakan dirinya sendiri. "Kenapa gue harus cinta sama lo sih? Apa karena perjanjian bodoh kita dulu yang sama sekali nggak lo inget?"

            Perjanjian bodoh, perjanjian dimana Vano berjanji akan membuatnya menjadi orang yang paling bahagia di muka bumi ini. Tapi dimana semua janji itu? Yang bisa Vano berikan hanyalah rasa sakit, kecewa, sedih dan terluka.

            Shannon menghela nafas panjangnya, dia tidak boleh memikirkan ini lagi. Dia harus melanjutkan hidupnya, tidak ada hal yang harus di sesalkan lagi. Dia sendiri yang mau mengakhiri ini dari awal, ini sudah jalan yang terbaik.

            Kalau memang Vano dan dirinya berjodoh, mereka pasti akan di pertemukan lagi.

            Ketukan pintu kamar terdengar dari luar sana. Shannon bangkit dari ranjangnya dan membuka pintu kamarnya, betapa terkejutnya dia saat melihat di luar sana ada balon dan boneka besar serta kotak pizza yang sangat besar.

            "Surprise!" teriak Angga, Harry dan Liam secara bersamaan. Mereka bertiga memang datang khusus untuk menghibur temannya itu yang pasti sedang galau dan sedih.

            Shannon menutup mulutnya sendiri dengan tangan kanannya, dia tidak menyangka sama sekali kalau ketiga teman cowoknya itu akan datang. "Mau ngapain lo pada?"

            "Perkenalkan kita dari trio babu, malam ini kita bakalan ngelakuin apapun yang lo suruh," kata Liam dengan nada semangatnya itu, "malam ini, khusus malam ini lo bakalan jadi princess kita!"

            "Yoi! Setuju gue sama si Liam!" Harry menutup kotak pizza yang dia bawa.

            Shannon tersenyum, ada sebuah ide yang terlintas di pikirannya. Dia akan membuat ketiga orang yang ada di depannya ini menyesal karena sudah datang untuk menghiburnya malam ini walaupun sebenarnya dia sangat senang dengan kehadiran teman-temannya itu.

            "Nggak suruh kita masuk nih?" tanya Harry yang mulai pegal membawa kotak pizza yang ukurannya sangat besar itu.

            "Sama, pegel nih bawa bonekanya. Berat!" keluh Angga, yang membawa boneka teddy besar.

            Shannon melebarkan pintu kamarnya, "Silahkan para babu untuk masuk."

            "Sialan babu!" gerutu Angga, padahal dirinya sendiri yang mendeklarasikan bahwa khusus malam ini dia akan jadi babu nya Shannon.

            Liam yang tidak tahu malu langsung saja menaruh balon besar yang dia bawa di ujung kamar dan dia sendiri langsung merebahkan dirinya di kasur milik Shannon. Ini pertama kalinya dia datang ke rumah Shannon, karena biasanya perempuan itu jarang sekali bergaul dengan teman-teman sekelasnya. Mungkin, Liam dan kawan-kawan adalah pengecualian."Ah, enak!"

            "Yok tidur!" ajak Angga, dia menghampiri Liam dan ikutan tidur di sebelah Liam sedangkan Harry, dia membuka kotak pizza yang tadi di bawa dan melahapnya dengan satu gigitan.

            "Sebenarnya yang jadi princess di sini gue atau lo pada sih?! Jadi kesel!" omel Shannon.

            Angga terkekeh, "Maaf ya princess, babu nya lagi pada cape nih."

            "Abis ngapain sih lo pada?!" Shannon menaruh kedua tangannya di pinggang seakan-akan dia adalah emak-emak rempong yang lagi ngomel sama anak-anaknya.

COOL BOY VS CRAZY GIRL | ABIJAYANTO SERIES#1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang