Belong 2

554 86 40
                                    

OOC | DON'T LIKE DON'T READ

PRODUCE 101 S2 FANFICTION

FANTASY, ROMANCE, FRIENDSHIP, FAMILY

M, ABO!AU

YUNHWA

"Aku bisa pulang sekarang?"

Alpha itu menoleh mendengar pertanyaan berbasis pernyataan dari omega yang tengah duduk di seberang meja makannya. Omega itu menatapnya ragu sambil memilin ujung kausnya yang kebesaran.

"Kalau aku tidak pulang sekarang, aku takut kau akan lepas kendali karena aku sedang heat. Bagaimanapun kau juga alpha," cicitnya.

Alpha itu mengernyit sejenak, kemudian dengusan kecil terdengar dari mulutnya. "Kau tidak perlu khawatir denganku, Ong Seongwoo. Tapi, ya, tentu saja kau harus pulang dari sini. Bersiaplah. Barang-barangmu kuletakkan di kamar tadi. Setelah beres-beres aku akan mengantarmu." Pria Kang itu meneruskan bicaranya sembari mulai merapikan sisa-sisa makan malam, "tasmu ada di pojok dekat tempat tidur. Maaf, isinya jadi berantakan karena aku sempat membongkarnya demi mencari supressantmu," jelasnya, kemudian mendelik kepada Seongwoo dengan sedikit mendengus sarkas, "meskipun kenyataannya nihil."

Seongwoo menggaruk tengkuknya yang tak gatal mendengar ucapan sang alpha. Ia sedikit kikuk ketika mendengar sedikit gumaman sebal dari alpha Kang itu. Anehnya Seongwoo tidak merasa risih, melainkan malah merasa diperhatikan. Dan itu cukup membuatnya tersentuh.

"Terima kasih Tuan Kang," ucap Seongwoo sebelum beranjak menuju kamar yang dimaksud.

"Oh, ya." Langkah Seongwoo terhenti lagi mendengar suara alpha Kang. Ia menoleh lagi demi mendapati sang alpha yang tengah menatapnya dengan tatapan yang-menurut Seongwoo-menyiratkan sebuah perhatian. Pria Kang itu menunjuk dirinya sendiri sambil berkata, "tolong beritahu aku kalau kau kehilangan sesuatu."

Seongwoo mengangguk dan berjalan cepat ke kamar. Ia memungut ranselnya dan membereskan buku-bukunya yang memang sedikit berantakan. Lengkap. Tidak ada yang hilang. Pandangannya tertuju pada benda persegi pipih di antara tumpukan bukunya. Itu ponsel. Begitu dia nyalakan deretan pesan belum dibaca membanjiri notifikasinya. Hampir semuanya dari kontak dengan nama "Choi Minki". Seongwoo mengangkat bahu cuek. Nanti saja, batinnya.

Kini seongwoo beralih pada tas plastik kecil berisi pakaian kotornya tadi. Tangannya memasukkan benda itu ke dalam ranselnya setelah melipatnya dengan rapi. Kemudian, pandangannya tertuju pada kaus kebesaran yang ia kenakan saat ini. Pikirannya lagi-lagi dipenuhi dengan sang alpha yang menolongnya, dan sebentar lagi akan membawanya pulang. Jiwanya semakin berkelana jauh-jauh menuju satu titik kegilaan untuk menjadi mate alpha tersebut.

Seandainya ... gumamnya dalam hati. Seandainya aku mate-nya. Aku akan sangat beruntung!

Cleck!

Kepala Seongwoo berputar beberapa derajat ke arah pintu. Andai-andainya terbang mengudara ketika kepala objek fantasi cintanya muncul dari balik pintu. "Sudah siap?"

Seongwoo mengangguk. Ia memperhatikan langkah lebar alpha Kang yang mengarah menuju nakas. Mengambil botol supressant. "Bawa ini. Kau akan sangat membutuhkannya," katanya sambil mengulurkan tangannya kepada Seongwoo. Sang omega hanya terdiam menatap botol obat mungil berwarna putih itu.

"Tuan Kang," panggilnya lirih. Sang alpha mengangkat alisnya menunggu perkataan Seongwoo yang selanjutnya.

...

"Jadikan aku mate-mu."

Alpha Kang tersedak. Matanya membelalak lebar menatap sang omega yang balas menatapnya penuh harap. Ia menggeleng keras-keras. "Kenapa tiba-tiba? Astaga, apakah ini efek heat? Pengaruh obatnya sudah habis?" tanya alpha tersebut seraya melihat tulisan di botol supressant. Aneh, padahal di sini tertulis kalau obat ini bekerja selama 12 jam.

BelongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang