Belong 12

484 73 57
                                    

OOC | DON'T LIKE DON'T READ

PRODUCE 101 S2 FANFICTION

FANTASY, ROMANCE, FRIENDSHIP, FAMILY

M, ABO!AU

YUNHWA

POKOKNYA YUN GA MAU MOVE ON. TITIK!

MENDINGAN NYALAIN MEDIANYA BIAR DENGERIN SUARANYA ABANG JAEHWAN AJA

.

.

.

Pure alpha itu terbangun karena merasakan lengketnya peluh di tubuhnya. Kepala berdenyut. Ia duduk di atas ranjang dan merasakan panas tubuhnya kemarin sudah menghilang. Ia menatap jam dinding yang berdetak dan berdengung pelan seperti gumaman-gumaman lebah. Angkanya menunjukkan pukul tiga, dan di luar jendela begitu terang.

Daniel telah tertidur selama belasan jam lamanya.

Ia mengusap wajah lelahnya dengan tangan. Matanya terbuka lebar ketika mengingat sesuatu.

Kejadian tadi malam.

Saat ia heat dan ...

Tergesa, ia meraba setiap jengkal ranjang dan gulungan selimut di sampingnya. Kering dan dingin.

Ia ingat betul tadi malam omega berwajah kucing itu ada di sini. Menjadi korban heat-nya.

"Ong Seongwoo?" panggilnya ragu. Tak ada jawaban, tentu saja. Kamar hotel itu hanya berisi seorang alpha. Dirinya sendiri.

Jantungnya berdetak cepat sampai dadanya sakit. Alpha itu berdiri dan mengecek kamar mandi.

Nihil juga. Daniel meringis.

"Ong Seongwoo! Astagaa. Kemana ia sekarang?" ujarnya frustrasi. Ia mengacak rambutnya sendiri sebelum berjalan meraih pakaian apapun yang tergeletak di lantai, mengenakannya, dan berlari keluar dari hotel. Kemeja yang ia kenakan bukan miliknya. Tapi lumayan pas. Ia tak berpikir untuk menyempatkan diri mandi dan membersihkan tubuh yang lengket akan peluh. Ia juga tidak berpikir untuk mengecek ponsel yang baterainya tersisa sepuluh persen. Yang ia pikirkan hanyalah, dimana Seongwoo-nya berada.

Seongwoo-nya? Kau yakin?

Alpha itu melarikan mobilnya dengan kecepatan tak kira-kira. Ia tak peduli dengan rambu lalu lintas. Bibirnya tak henti menggumamkan nama Seongwoo. Omega mate-nya.

Ckiiiitttt!

Mobil itu terhenti mendadak bersamaan dengan menghilangnya detak jantung milik sang mate dalam dirinya. Daniel meremat dadanya yang nyeri. Mencoba merasakan kembali dentuman jantung lain di sana. Merasakan keberadaan omeganya.

Sekali lagi, omeganya? Apa kau yakin?

Napas alpha itu memburu. Ia masih merasakannya! Matanya berair ketika dentuman jantung yang menyakitkan itu kembali bergema di pikirannya. Tanpa pikir panjang, ia memutar stirnya, melarikan mobil mewah itu mengikuti insting, menuju rumah Seongwoo.

BelongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang