Belong 5-b + 태동한 🔞

774 73 27
                                    

OOC | DON'T LIKE DON'T READ

PRODUCE 101 S2 FANFICTION

FANTASY, ROMANCE, FRIENDSHIP, FAMILY

M, ABO!AU

Sidepair!Taedonghan

YUNHWA

Happy reading~

SUPERWARN!! Chapter ini terdapat konten dewasa. Mohon kebijakan pembaca untuk melanjutkan. Yun dan Hwa tidak mau bertanggung jawab apabila ada pembaca yang bersikeras lanjut membaca adegan dewasa di siang hari dan mengurangi pahala puasa (bagi yang menjalankan). Kalau malam ya terserah. Bagi yang merasa risih atau terganggu, mohon skip bagian yang ditandai dengan lambang (🔞) dan langsung menuju (---batas suci---).

Be wise readers! 감사합니다~

.

.

.

"Donghan-ah ..." tiga ketukan dilayangkan pada pintu bercat hitam. Geraman rendah menjawab dari balik pintu. "Donghan-ah ..." panggil pemuda bermata jernih itu sekali lagi.

"Dia sudah makan?" Sang pemuda bermata jernih, Youngmin, menoleh dan menggeleng dengan raut khawatir. Mate-nya berdiri di sampingnya dan mengetuk pintu kamar Donghan. "Donghan-ah. Keluarlah. Kau harus makan," panggil sang alpha, Donghyun.

"Aku tidak lapar!" seru Donghan akhirnya.

Pasangan itu mendesah pelan. Sudah seminggu Donghan terus mengurung diri di kamarnya. Setelah pada hari itu pulang dengan mata sembab dan bau yang sudah bercampur dengan bau seorang alpha.

Donghyun bingung. Donghan yang ia kenal selama ini  adalah seorang beta terkuat yang tampak seperti alpha. Ia kuat, tajam, gesit, dan cerdas. Tidak ada seorang pun yang mampu menjatuhkannya maupun air matanya. Bahkan ketika ia mengalami perlakuan buruk dan kehilangan orang tuanya dalam keadaan terhancurnya pun ia tidak menangis.

Kali ini berbeda. Entah kejadian apa yang Donghan lalui hari itu sehingga sang beta pulang dengan sklera putih jernih yang sudah berubah menjadi merah. Ia pun hanya diam tak menjawab ketika ditanya, dan ditemukan menangis sesenggukan saat tidur sambil mengatakan bahwa mate-nya adalah alpha.

Melihat itu, dan tanda gigitan di tengkuk Donghan, akhirnya Donghyun dan Youngmin menyimpulkan bahwa Donghan baru saja menemukan mate-nya.
Namun, itu bukan hal yang bagus melihat kondisi Donghan.  Beberapa kali dalam seminggu ini pasangan itu menemukan Donghan tengah berusaha menghapus tanda di tengkuknya dengan pisau—yang berarti mengiris kulit tengkuknya agar tanda itu terkupas. Kemudian beta itu akan meraung marah ketika Donghyun atau Youngmin merebut pisau itu demi menyelamatkannya.

Dan kini, ia mengurung diri di kamar yang sudah berhasil diisolasi dari segala jenis benda tajam yang membahayakan. Dan sudah berhari-hari setelah itu, Donghan sulit untuk diajak bicara sekalipun.

"Kim Donghan, ini perintah!" Donghyun akhirnya menaikkan nada suaranya. Sejujurnya, ia tidak pernah sekalipun meninggikan suara kepada sepupunya. Apalagi di depan mate-nya. Namun, rasa  khawatir terhadap kondisi Donghan saat ini memaksanya mengeraskan suaranya.

BelongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang