OOC | DON'T LIKE DON'T READ
PRODUCE 101 S2 FANFICTION
FANTASY, ROMANCE, FRIENDSHIP, FAMILY
M, ABO!AU
YUNHWA
.
.
.
Dingin ...
Seongwoo mengerjapkan mata seiring cahaya menyilaukan yang merangsek masuk melalui celah bulu matanya. Ia mengedarkan pandangannya yang masih mengabur ke sekelilingnya.
Ruangan serba putih.
Tak ada benda apapun di sana. Hanya ruang putih yang dinding, lantai, sampai langit-langitnya tampak menyatu dengan warna putih yang menyilaukan. Pun tidak ada pintu maupun jendela.
Kosong. Semuanya kosong dan menyilaukan.
Omega itu berjalan terseok menyusuri sepanjang ruangan putih yang begitu luas seolah tak berujung itu. Giginya bergemeletuk pelan dan tangannya bergerak mengeratkan pelukan pada tubuhnya sendiri.
Dingin.
Tubuh kurus itu menggigil halus seiring langkahnya yang terseret pada lantai yang licin dan dingin. Ia terus berjalan dan berjalan. Pandangannya meliuk ke sekeliling, berharap menemukan entitas manusia lain selain dirinya di sana.
"Halo," bisiknya lirih menahan dingin.
"Adakah orang di sini?" tanyanya lagi dengan mata setengah terpejam. Juga karena menahan dingin. Bibirnya terus bergetar. Hatinya juga mulai ikut bergetar merasakan keheningan yang semakin lama semakin mencekam dengan dirinya hanya sendiri di tempat kosong ini.
"Kumohon ... siapapun ... ja--wab ... tolong a-ku ..." panggilnya dengan harapan ada satu saja orang yang mendengar dan menemukannya di sana.
"Hhh ... d-dingin ..." tubuh kurus omega itu jatuh terduduk di lantai putih. Memeluk tubuhnya sendiri, ia meringkuk menghalau rasa dingin dan ketakutan yang menyelimuti dirinya.
Matanya kembali terpejam dengan bibir yang biasanya merah merona menjadi pucat. Tubuh itu berbaring meringkuk di lantai yang dingin.
Sendirian.
Bersama keheningan yang mencekam.
...
"Seongwoo Hyung!" "Woo Hyung!"
Kelopak mata itu bergetar terbuka. Ia jelas mendengar suara-suara anak kecil memanggil namanya. Ia terbangun dan menggosok matanya. Menghalau efek buram yang kini memenuhi pandangannya.
Ada tiga bayangan kecil tak jauh di depannya. Dengan cahaya mungil yang tampak hangat di tangan yang tengah. Meliuk-liuk lembut memancarkan cahaya kekuningan yang tampak indah.
Buram itu menghilang dari pandangan, dan kini omega manis itu dapat melihat dengan jelas tiga anak kecil berdiri sekitar lima belas meter di depannya. Tersenyum dengan tangan melambai-lambai. Yang di tengah--tampak paling muda di antara mereka--membawa kue tart besar dengan lilin berbentuk angka 11 dan menunjukkan gummy smile-nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Belong
Fiksi PenggemarDaniel dijodohkan dengan Minhyun sebagai bukti perdamaian dua klan tanpa menghiraukan siapa mate mereka. Tapi bagaimana jika ada sepupu Daniel yang sudah lama mengincar calon jodohnya dan takdir membawanya pada mate aslinya? --Wherever it is, the f...