OOC | DON'T LIKE DON'T READ
PRODUCE 101 S2 FANFICTION
FANTASY, ROMANCE, FRIENDSHIP, FAMILY
M, ABO!AU
YUNHWA
..
.
Club malam yang temaram, bar yang penuh dengan minuman keras mahal, dentuman musik yang nyaris memecahkan gendang telinga, sorakan para alpha.
Tampak satu alpha berdiri dengan angkuh, melemparkan uang yang berhamburan ke lantai arena pertarungan. Senyum miringnya terlukis di wajah. Namun, berbalik dengan senyum angkuh di wajahnya, manik obsidian kelam itu memancarkan kekosongan.
Seongwoo terbangun ketika hangatnya cahaya matahari masuk melalui jendela dan menyapu keningnya. Ia meregangkan tubuhnya dan terduduk di tempat tidur. Ia menguap.
"Mimpi itu lagi," gumamnya sembari melipat selimutnya dengan malas. Sudah empat hari setelah ia membawa cardigan kelas atas dari apartemen alpha Kang. Cardigan yang membuat tidurnya nyenyak ; cardigan yang membuat hasrat omeganya membubung tinggi sewaktu-waktu ; juga cardigan yang membawa satu mimpi yang sama di setiap malamnya.
Awal mimpi itu selalu indah. Dimulai dengan penampakan interior megah sebuah istana, perpustakaan luas, taman yang indah, serta lapangan yang dipenuhi dengan alpha-alpha muda yang sedang berlatih. Kemudian berakhir dengan suasana club malam yang meriah, dan selalu ada satu alpha dengan tatapan kosong tertuju ke arahnya.
Tatapan kosong dan bersedih seolah mencari kehangatan yang sudah lama hilang di sana.
Seongwoo menggeleng ketika air hangat membasuh pucuk kepalanya. Buih-buih sabun beraroma peach bercampur berry ikut menggumpal di sekeliling tubuh polosnya.
Segar ....
Omega itu meraih handuk dan menyikat gigi dengan pasta gigi rasa mint sambil bercermin dan bersenandung. Entah kenapa akhir-akhir ini ia senang memperhatikan bayangannya di balik cermin dan mengamati bagaimana pipi itu menggembung menggemaskan ketika menyikat gigi. "Hmm ... benar juga kata Woojin. Aku sangat manis!" gumamnya riang.
.
..
"Ya, Minhyun-ah ... aku mau berangkat sekarang."
"..."
"Ah, tidak apa-apa. Aku akan naik bus saja." Seongwoo memiringkan kepalanya menjepit ponsel itu di antara telinga dan bahunya, berupaya agar ponsel itu tidak jatuh selagi ia menelepon sambil memasak roti bakar dengan bacon. Sigap, ia melakukan atraksi membalik roti di atas pan dengan cara melemparnya.
Sarapan dilewati dengan penuh rasa nikmat dan tergesa. Dengan pipi yang masih menggembung mengunyah roti dengan bacon, Seongwoo berjalan keluar dari rumah menuju kampus.
.
.
.
Di pagi yang sama, Daniel terbangun dengan cairan mani yang membasahi celananya.
Oh, shit!
KAMU SEDANG MEMBACA
Belong
FanfictionDaniel dijodohkan dengan Minhyun sebagai bukti perdamaian dua klan tanpa menghiraukan siapa mate mereka. Tapi bagaimana jika ada sepupu Daniel yang sudah lama mengincar calon jodohnya dan takdir membawanya pada mate aslinya? --Wherever it is, the f...