OOC | DON'T LIKE DON'T READ
PRODUCE 101 S2 FANFICTION
FANTASY, ROMANCE, FRIENDSHIP, FAMILY
M, ABO!AU
Sidepair! Taedonghan
YUNHWA
.
.
.
"Aku punya tujuan, Kwon."
Cih. Hyunbin menusukkan ujung bolpoin dengan geram hingga menembus kertas di hadapannya dan melubangi meja. Diliriknya punggung lebar Daniel yang duduk tanpa suara di depannya. Mencibir.
"Apa tujuanmu dasar brengsek, brengsek. Kau terobsesi pada tujuan sok misterius itu tapi tidak mengatakan apapun kepadaku. Sepupu macam apa kau?" omel Hyunbin dengan suara mendengung agar tidak terdengar di kelas yang sepi akibat paparan kuis antropologi yang menguras otak.
Atensi pure alpha jangkung itu kembali kepada dua puluh soal kuis di depannya. Matanya berkunang-kunang.
"Ck, persetan," gumamnya seraya mencoret-coret kertas soal yang telah berlubang itu secara asal. Ia lalu menegakkan tubuhnya dan bangkit untuk mengumpulkan kertas sialan itu.
Ia ingin cepat-cepat selesai dan keluar.
Menemui pangeran omega manis yang berusaha ia gapai hatinya. Hwang Minhyun.
Ia memberikan senyum terbaiknya di hadapan wajah keriput prof. Kim sebelum melenggang keluar kelas. Ia bisa merasakan tatapan datar Daniel dari tempatnya.
Tidak peduli.
Hyunbin masih ingin menumbuhkan lebih banyak bunga di hatinya sejak percakapannya dengan Minhyun kemarin.
"Kau tahu, seandainya saja aku bisa membatalkan pernikahan itu ..."
Rasanya Hyunbin ingin memekik girang mengingat kalimat itu.
Itu berarti, Minhyun juga hampir menaruh perasaan kepadanya kan? Apalagi ... setelah kalimat itu terucap, tak ada lagi yang Hyunbin rasakan selain tekstur lembut bibir tipis sang omega di bibirnya.
Hanya menempel, tidak lebih. Tapi itu membuat jantungnya melompat-lompat dengan gembira. Lalu keadaan kembali kepada Hyunbin yang gencar menempeli Minhyun hingga wajah pangeran itu merona.
Itu juga yang menyebabkan Hyunbin merelakan diri menolong Daniel untuk pergi dari istana malam itu, menemui mate-nya. Yah ... meskipun berujung gagal dan mendapatkan mood buruk pada pagi berikutnya.
"Kwon Hyunbin!"
Mata Hyunbin berbinar melihat Minhyun bersandar pada Ferrari nya. Pure omega itu tampak manis meski hanya dibalut kemeja putih berlapis sweater merah muda dan celana bahan berwarna krem.
Ya, sejak percakapan itu, mereka memutuskan untuk menjadi dekat dan bertemu lagi untuk menghabiskan waktu bersama.
"Sunbaenim, bagaimana dengan menonton film terbaru di bioskop?"
Minhyun tersenyum. Diikuti dengan senyuman miring entitas lain dari kejauhan.
"Call!"
.
.
.
Daniel memacu mobilnya dengan kecepatan sedang. Ia kembali pada rutinitas yang dijalaninya akhir-akhir ini. Rutinitas yang sempat terhenti karena akses keluar istana yang sangat ketat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Belong
FanfictionDaniel dijodohkan dengan Minhyun sebagai bukti perdamaian dua klan tanpa menghiraukan siapa mate mereka. Tapi bagaimana jika ada sepupu Daniel yang sudah lama mengincar calon jodohnya dan takdir membawanya pada mate aslinya? --Wherever it is, the f...