OOC | DON'T LIKE DON'T READ
PRODUCE 101 S2 FANFICTION
FANTASY, ROMANCE, FRIENDSHIP, FAMILY
M, ABO!AU
YUNHWA
.
.
.
"Dia masih di sana?"
Guanlin mendesis kesal. Pandangannya berkali-kali mengulang tempat yang sama.
Keluar jendela.
Lebih tepatnya, dua meter menyerong kiri dari balik jendela. Di luar pagar.
Pria itu setia berdiri tak bergerak di sana. Mematung di samping mobil mewah yang terparkir di pinggir jalan di depan rumah sederhana tersebut. Di bawah temaram cahaya bulan, ia memandangi satu arah. Bingkai jendela berbahan mahoni bercat hitam itu, jendela kamar Seongwoo.
Guanlin jengkel. Jengkel karena sudah hampir dua minggu ini setiap malam ia mendapati sosok itu. Sosok yang paling dibencinya saat ini. Apalagi setelah mengetahui bahwa alpha brengsek itu adalah calon suami Minhyun juga. Beberapa kali alpha muda itu mengambil ancang-ancang untuk mengusir, beberapa kali itu pula mate-nya menahannya.
"Jangan, Hyung. Kasihan Seongwoo hyung ketakutan melihatmu bertengkar," ujar Seonho mengingat tubuh Seongwoo yang terus gemetaran dan menangis ketika Guanlin bertengkar dengan Daniel tempo lalu.
Minhyun yang duduk di sofa ruang utama hanya mampu menghela napas lelah. Putera mahkota omega itu memang tidak meninggalkan rumah Seongwoo sejak insiden waktu itu. Apalagi sahabatnya itu jatuh sakit. Omega manis dengan titik konstelasi di pipinya itu tampak sangat lemah dan membuat Minhyun tidak tega meninggalkannya meskipun ada Guanlin dan Seonho di sana.
Guanlin sendiri mengeluarkan desisan jengkel entah yang ke berapa kalinya. Ia melirik jam dinding yang berdetak. Pukul 10.55 malam. Ia menggaruk rambutnya kasar.
Selalu ada pengawal istana yang datang dengan motor besar untuk membawa Daniel pergi dari depan rumah itu. Setiap pukul sebelas. Guanlin menandainya. Setidaknya itu membantunya untuk sabar agar tidak memukul alpha itu pergi.
Lagipula, Guanlin masih ingat kepalan tangannya yang sakit gara-gara memukulnya waktu itu.
Iya, waktu itu kepalan tangan Guanlin terasa sakit setelah memukul Daniel. Pure alpha itu memiliki tubuh sekeras batu.
"Masih harus menunggu lima menit lagi sampai pengawal pihak istana datang menjemput calon suamimu itu pergi dari sini," desis alpha jangkung itu sambil menatap Minhyun yang langsung balas menatap dingin. "Kuharap tiga bulan cepat berlalu. Kalian menikah, dan Seongwoo hyung hidup aman bersamaku tanpa si brengsek itu menatap dari jendela."
"Si kurang ajar," sahut Minhyun dingin. "Kurasa ini saatnya kau tutup mulut."
"Heh? Kau tidak terima calon suamimu kubilang brengsek? Itu kenyataannya, Wangja-nim," ejek Guanlin. Ia menatap benci lagi ke arah jendela.
Deru motor besar pengawal istana mulai terdengar.
"Aku bukannya tidak terima kau menyebutnya brengsek, bocah belagu." Minhyun menyahut lagi. Membuat Guanlin kembali memusatkan atensinya pada omega yang mirip rubah putih itu. "Aku tidak terima kau menyebutnya calon suamiku. Itu terdengar menjijikkan sampai aku mual rasanya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Belong
FanfictionDaniel dijodohkan dengan Minhyun sebagai bukti perdamaian dua klan tanpa menghiraukan siapa mate mereka. Tapi bagaimana jika ada sepupu Daniel yang sudah lama mengincar calon jodohnya dan takdir membawanya pada mate aslinya? --Wherever it is, the f...