Belong 18

590 57 41
                                    

OOC | DON'T LIKE DON'T READ

PRODUCE 101 S2 FANFICTION

FANTASY, ROMANCE, FRIENDSHIP, FAMILY

M, ABO!AU

Sidepair! Taedonghan

YUNHWA

.

.

.

Daehwi bergerak gelisah. Jantungnya berdebar seolah akan menghancurkan tulang rusuknya. Di benaknya terngiang-ngiang ucapan Woong yang hanya ia ingat separuh.

"Benang merah ini menuntunmu pada mate-mu yang mengalami masalah pada hormonnya karena memiliki fated mate yang terlalu muda."

Asli. Daehwi tidak pernah ingin percaya kepada ucapan pemuda berkulit putih berkilau itu. Apa lagi pemuda itu terus terkekeh dan terkikik ketika bicara. Membuatnya tampak tak meyakinkan.

Tapi yang duduk di hadapannya ini benar-benar seorang alpha---pure alpha dewasa. Gurat keras terlihat dalam karakter wajahnya. Belum lagi tubuhnya yang besar dan kekar seperti seekor beruang Grizzly membuat Daehwi mengerut ketakutan.

Dan merasakan auranya, Daehwi jadi teringat aura Raja Muda Barbarian yang menikah dengan Minhyun.

"Maafkan aku, menakutimu. Aku ... umm ... hanya ..." Alpha itu menggantung ucapannya dengan kikuk.

Daehwi menunduk memainkan jari-jarinya. Dengan gugup menunggu sang alpha meneruskan ucapannya. Sedikit banyak ia mengutuk adiknya yang entah dirasuki apa sehingga membukakan pintu untuk alpha tersebut. Dan kini pelakunya sedang duduk di meja paling pojok kedai eskrim, menyendokkan eskrim berwarna hijau pucat dengan taburan cokelat ke mulutnya.

Di balik meja kasir, sang pelayan, Sihyun berusaha untuk tidak memerhatikan pembicaraan Daehwi dengan sang alpha. Ia menyibukkan diri dengan mesin kasir dan menghitung uang hasil penjualan hari ini.

Alpha itu berdehem canggung. Ia tampak berusaha merangkai kata dalam pikirannya. Keningnya berkerut, namun matanya yang sipit dan tajam tidak lepas dari gerak-gerik gelisah Daehwi.

"Tolong jangan takut. Relaks-kan dirimu," pinta alpha itu. Woojin melirik dari sudut sambil menjilati sendok eskrim. "Aku berlari terburu-buru ke sini. Umm ... aku ..." Alpha itu mengusap wajahnya frustrasi. Kebingungan akan susunan kalimat yang tepat untuk diucapkan. Pendidikan tata krama dan percakapan yang dipelajarinya sejak kecil di istana entah kenapa lenyap begitu saja.

Daehwi memandang alpha itu melalui bulu matanya. Kembali memalingkan pandangan dan menunduk dalam ketika pandangan sang alpha bersirobok dengannya.

Alpha itu menarik napas dalam-dalam.

"Akuhanyainginmemastikanmatekudalamkeadaanaman."

Terdengar batuk yang tiba-tiba dari meja pojok kedai eskrim yang sepi itu. Woojin memukul-mukul dadanya sendiri. Bongkahan eskrim yang baru saja disuapkannya seolah meluncur langsung ke dalam kerongkongannya tanpa permisi. Membuat dingin yang membekukan langsung menjalar ke otaknya.

Daehwi menatap alpha di depannya dengan pandangan bertanya. Dia sering mendengarkan musik hip-hop dengan rap di dalamnya, tapi rap yang satu ini sama sekali tidak disangka-sangka.

"Uhm, baiklah," gumam Daehwi dengan suara mencicit. "Aku baik-baik saja."

Meskipun tubuhku masih terasa panas akibat feromon yang memuncak, tambahnya dalam hati.

BelongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang