Bab 9

4.6K 581 47
                                    

Taehyung berjalan tak tentu arah. Sebenarnya dia tidak ingin jauh dari Jungkook. Tapi, dia juga tidak ingin membuat Jungkook repot karenanya.

"Aku harus kemana?" Taehyung yang lelah berjalan, duduk di kursi taman.

"Kookie, apakah kamu sungguh tak ingin dekat denganku lagi? Aku sangat ingin berada di sisimu." Gumam Taehyung. Dia menunduk dan memegang perutnya.

"Aku sungguh lapar." Ucap Taehyung seraya mengelus perutnya.

"Tolong! Copet! Tolong!" Taehyung langsung berdiri dan mendatangi ajumma yang berteriak tadi. Tanpa pikir panjang Taehyung langsung mengejar dua orang yang mencopet tas milik ajumma itu.

"Hai berhenti!" Taehyung langsung menendang punggung salah satu pencopet itu. Pencopet itupun tersungkur.

"Arg! Kurang ajar!" Salah satu pencopet itu mengeluarkan senjata dan mengarahkannya pada Taehyung. Taehyung langsung menahan pergerakan tangan pencopet itu dan mengunci pergerakannya. Pencopet yang tersungkur tadi sudah bangun dan mencoba melawan Taehyung, tapi dengan sigap Taehyung menendangnya hingga terlempar lumayan jauh.

"Kembalikan tas yang kalian ambil tadi atau aku akan membunuhmu!" Bisik Taehyung, pencopet itu mengulurkan tas itu pada Taehyung. Taehyung langsung mengambilnya dan menendang kaki pencopet itu hingga ia terjatuh.

Setelah melihat kedua pencopet itu tidak berdaya, Taehyung langsung berjalan menuju ajumma tadi dan mengembalikan tasnya.

"Tarima kasih emm?" Ajumma itu menatap Taehyung dengan isyarat menanyakan nama.

"Taehyung imnida." Ucap Taehyung yang memahami maksud Ajumma tadi.

"Tarima kasih Taehyung-ssi. Apakah ada yang luka?" Ajumma itu meneliti tubuh Taehyung, takut jika ada luka. Taehyung hanya tersenyum kotak dan menggelengkan kepala.

"Syukurlah kalau begitu. Oh iya, di mana rumahmu?" Tanya ajumma itu. Taehyung langsung menunduk.

"Aku tidak memilikinya." Ucap Taehyung lirih. Ajumma itu menatap Taehyung sendu.

"Kajja, ikutlah denganku." Taehyung mendongakkan kepalanya menatap ajumma itu dan mengangguk. Diapun mengikuti ajumma itu.

Beberapa menit kemudian, sampailah mereka di depan rumah yang indah. Tidak begitu mewah, tapi sangat nyaman menurut Taehyung.

"Silahkan masuk Tae. Em.. Tidak apa-apa kan kalau aku memanggilmu Tae saja?" Tanya ajumma itu, Taehyung hanya mengangguk.

"Duduklah di sini. Aku akan ambilkan minum. Emm.. Apa kamu sudah makan?" Taehyung hanya tersenyum dan menggelengkan kepala.

"Aku belum makan Ajumma." Jawab Taehyung polos. Ajumma itu hanya tersenyum dan berjalan menuju dapur.

Taehyung hanya duduk sambil melihat sekeliling ruang. Terdapat foto-foto yang terpampang indah di dinding rumah itu.

"Foto-fotonya sangat bagus. Ajumma waktu mudanya juga sangat cantik dan anak kecil itu sangat lucu, giginya seperti kelinci. Oh? Aku seperti pernah melihatnya." Monolog Taehyung saat melihat foto ajumma dengan anaknya. Taehyung mendekati foto itu, ingin melihat lebih dekat.

"Nak Tae, ini makanannya. Silakan makan terlebih dahulu. Oh? Itu adalah fotoku bersama anak semata wayangku. Tapi dia lebih senang hidup sendiri. Katanya sih ingin hidup mandiri. Aisssh.. Anak itu." Ajumma meletakkan nampan yang berisi makanan dan minuman untuk Taehyung. Taehyung pun kembali ke tempat duduk dan mulai memakan makanan itu.

"Melihatmu makan seperti ini membuatku rindu padanya. Sebentar.." Ajumma itu pergi meninggalkan Taehyung yang asyik menyantap makanannya. Dia sungguh merasa lapar.
.
.
.

GUMIHO [KV]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang