Bab 35

2.9K 339 40
                                    

"Emm... Apakah dia mirip denganku?" Tanya Jungkook serius. Baekhyun memasang pose berpikirnya.

"Aku ingat! Dia...." Baekhyun menjeda ucapannya mencoba mengingat.

"Iya, dia bagaimana?" Tanya Jungkook penasaran.

"Hehe, aku tidak begitu ingat wajahnya secara persis. Tapi aku ingat kalau dia tampan." Ucap Baekhyun dengan cengiran khasnya. Tangannya menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Aissshhh... Katanya kamu mengingatnya." Gerutu Jungkook dan hanya dihadiahi cengiran oleh Baekhyun.

"Em... Kamu tau bagaimana kisahnya dulu? Bagaimana hubungannya dengan Taehyung?" Tanya Jungkook penasaran. Baekhyun hanya terdiam mencoba mengingat.

"Entahlah, aku tidak begitu paham. Tapi dengar-dengar mereka berdua dihukum. Entah aku juga tidak tau penyebab pastinya." Jawab Baekhyun jujur. Jungkook hanya mengangguk paham. Tapi jujur dia menjadi lebih penasaran dengan hubungan Taehyung dan Fetus. Serta apa hubungan Fetus dengan dirinya? Mimpi-mimpi itu sangat membingungkan bagi Jungkook, tapi dia juga tak bisa menanyakan atau menceritakannya pada Taehyung.
.
.
.

Tok tok tok

Taehyung yang sedang asyik memasak, menghentikan kegiatannya kala mendengar pintu apartemennya yang diketuk. Dia buru-buru membuka pintu itu.

Ceklek

"Hai Tae!" Taehyung tersenyum kala melihat tamu yang mendatanginya.

"Hoseok Hyung? Tumben kamu kemari? Masuklah!" Taehyung membuka jalan untuk Hoseok agar dapat masuk.

"Kamu di rumah sendiri? Kemana Jungkook?" Tanya Hoseok saat tak menemukan keberadaan Jungkook.

"Dia masih bekerja Hyung." Jawab Taehyung seraya mengambilkan air minum buat Hoseok.

Hoseok hanya mengangguk paham. Taehyung kembali dan menaruh minuman di hadapan Hoseok.

"Silakan diminum Hyung!" Tawar Taehyung.

"Hmm.. Iya Tae. Gomawo." Hoseok menyesap minumnya.

"Tae, apakah kamu sudah menceritakan tentang yang sebenarnya pada Jungkook?" Taehyung langsung menatap Hoseok tajam.

"Cerita tentang apa?" Tanya Taehyung serius.

"Tentang alasanmu berada di sisinya. Aku tau selama ini kamu mencari keberadaannya dan membuat kebongongan seolah kamu kebetulan bertemu dengannya. Cepat atau lambat dia akan tau Tae."

Taehyung menunduk mendengar ucapan Hoseok padanya. Sebenarnya Hoseok adalah gumiho juga. Dia sengaja membaur dengan masyarakat karena ingin membantu Taehyung menemukan Fetus.

"Tae, aku tidak bisa berpisah denganmu." Ucap Fetus. Dia menggenggam tangan Taehyung erat.

"Tapi hubungan kita salah Fetus. Kita berbeda klan. Dewa akan marah jika kita tetap melanjutkan hubungan ini." Ucap Taehyung. Matanya sudah berkaca-kaca.

"Tapi aku sangat mencintaimu. Aku tak bisa pisah denganmu. Aku tak peduli jika Dewa menghukumku. Aku hanya ingin bersamamu." Ucap Fetus tanpa keraguan.

Taehyung terdiam. Menatap mata kekasihnya itu lekat. Mencoba mencari cela kedustaan di dalamnya. Tapi Taehyung tak menemukan itu. Fetus sangat serius dalam ucapannya.

"Kamu gila Fetus!" Taehyung tak dapat lagi berkata-kata. Jujur, Taehyung juga sangat mencintainya. Tapi dia takut jika kekasihnya ini mendapatkan masalah.

"Aku memang gila Tae. Aku gila karena cintaku terlalu besar untukmu." Fetus maju dan menangkup kedua pipi Taehyung.

"Apapun yang terjadi, takdir akan tetap menyatukan kita. Aku sangat tulus dan besar mencintaimu. Cintaku abadi untukmu Taehyung. Jika kita tidak bersatu di kehidupan ini, aku yakin kita akan bersatu di kehidupan selanjutnya. Aku akan tetap mencintaimu, sampai kapanpun." Fetus mengecup bibir Taehyung.

"Tapi bagaimanapun, aku akan tetap memperjuangkan cintaku padamu. Tak peduli meski Dewa akan menghukumku." Lanjut Fetus dan kemudian mengecup bibir Taehyung lagi.

"Aku mencintaimu Fetus." Ucap Taehyung dan kemudian memeluk tubuhnya erat.

Kenangan itu tiba-tiba muncul di ingatan Taehyung. Dia menghela napas panjang dan memandang Hoseok tajam.

"Aku akan menceritakannya nanti. Aku masih belum siap Hyung. Lagian sepertinya Kookie sama sekali tidak mengingat tentang kehidupannya dahulu. Aku ingin semuanya seperti ini. Aku bahagia seperti ini bersamanya." Ucap Taehyung. Hoseok hanya mengangguk paham.

"Tapi Tae, jika kamu tidak memberitahunya, kalian tak menemukan jalan untuk tetap bersama. Kamu masih ingat kan bahwa waktumu tak lama bersamanya?" Tanya Hoseok. Taehyung mengangguk. Tatapannya menyendu.

"Aku ingat. Aku sangat mengingatnya. Jungkook juga tahu akan hal itu. Aku akan membicarakannya jika waktunya sudah pas." Jelas Taehyung.

"Baiklah kalau begitu. Aku akan selalu membantumu." Hoseok tersenyum tulus.

"Gomawo Hyung." Taehyung juga tersenyum pada Hoseok.

"Tae aku pulang!" Hoseok dan Taehyung menatap Jungkook yang baru datang. Jungkook langsung berhenti dan menatap Hoseok jengah.

"Kenapa kamu di sini?" Tanya Jungkook jengah. Dia segera mendekat pada Taehyung dan menarik pinggangnya untuk mendekat.

"Hoseok hyung hanya ingin mampir sejenak Kookie. Jangan marah begitu." Taehyung mengusap punggung Jungkook menenangkan. Jungkook menghembuskan napasnya dan kemudian duduk di sofa bersama Taehyung.

"Aku ke sini ingin bertemu denganmu. Tapi kata istrimu kamu sedang bekerja." Jelas Hoseok.

"Kenapa kamu mencariku?" Tanya Jungkook dingin.

"Aku hanya ingin minta maaf tentang masalahku yang dulu padamu. Kamu mau berteman denganku lagi kan?" Ucap Hoseok dengan wajah menyesalnya.

"Aku akan pikirkan itu. Hmm... Sekarang pulanglah. Aku ingin istirahat."

Hoseok berdiri dan berpamitan. Namun saat ia ingin melangkahkan kakinya keluar pintu, suara Jungkook menghentikannya.

"Berhenti!" Perintah Jungkook. Hoseok berhenti dan menatap Jungkook bingung. Jungkook memandangi Hoseok dengan tatapan yang susah diartikan.

"Wajah ini? Aku pernah melihatnya dalam mimpiku. Apa ini? Ya, aku ingat. Dia mirip dengan Hobie."

Jungkook membolakan matanya kala mengingat hal itu. Dia semakin bingung dengan mimpinya. Dia juga sangat penasaran akan semua yang sudah dialaminya.

Bersambung...

Maaf telat update. Aku kemarin sibuk dan kurang enak badan. Terus aku juga bingung mau lanjutin gimana. Tapi, tadi tiba-tiba ada ide muncul dan aku melanjutkan ceritanya. Semoga masih nyambung dan kalian suka.

Ditunggu vomennya 🤗

GUMIHO [KV]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang