Bab 32

3K 353 39
                                    

Sepulang kuliah, Jungkook berkeliling untuk mencari pekerjaan. Dia adalah kepala rumah tangga sekarang. Dia tak dapat lagi bergantung pada eommanya. Dia duduk di emperan toko dan meminum botol air mineral yang tadi dibelinya. Cuaca hari ini sungguh panas ternyata. Peluh keringat membasahi keningnya.

"Semoga aku mendapatkan pekerjaan hari ini. Aku tak ingin membuat hidup istriku susah."

Jungkook kembali menengguk minumannya. Matanya menatap sekeliling berharap ada salah satu toko yang membuka lowongan kerja. Tapi ternyata tak ada. Jungkook kembali menghela napas.

BRAK!!

"Pergi dari sini! Aku tak butuh pegawai yang tak jujur sepertimu! Pergi dan jangan tampakkan batang hidungmu lagi!"

Tak jauh dari tempat duduk Jungkook, seorang namja tengah mengusir pegawainya. Sepertinya pegawainya itu membuat kesalahan.

"Kalau dia mengusir pegawainya, berarti ada lowongan dong! Aku akan coba."

Jungkook tersenyum dan mulai mendekat ke namja itu saat pegawai yang tadi diusirnya sudah menjauh.

"Emm.. Permisi!" Jungkook membungkukkan badannya memberi hormat.

"Ah.. Iya, ada apa?" Tanya namja itu yang terlihat terengah menahan emosi.

"Apakah di sini ada lowongan? Saya sungguh membutuhkan pekerjaan." Ucap Jungkook sopan. Namja itu menatap Jungkook dari bawah ke atas, mencoba menilai kepribadian Jungkook dari cara berpakaiannya.

"Kamu bukan orang jahat kan?" Tanya namja itu penuh telisik. Jungkook hanya tersenyum dan menggeleng.

"Saya bukan orang jahat. Emm.. Perkenalkan, saya Jeon Jungkook. Saya masih kuliah dan saya sudah menikah." Jungkook memperkenalkan dirinya. Namja itu hanya mengangguk.

"Baiklah, karena karyawanku tadi keluar, kamu dapat menempati posisinya. Em.. Aku Park Seo Joon, pemilik cafe ini."

Jungkook tersenyum lega. Dia berkali-kali berucap terima kasih pada bos barunya ini.

"Ayo masuk. Aku akan perkenalkan dengan pekerja yang lain." Ajak Seo Joon. Jungkook segera mengikutinya.

"Ini adalah pekerja baru, namanya adalah Jeon Jungkook. Dia akan mengisi posisi Boby sebagai kasir." Ucap Seo Joon memperkenalkan Jungkook pada pelayan yg lain.

"Jungkook?"

Jungkook mengalihkan atensinya pada namja yang memanggilnya tadi. Matanya menyipit kala menatapnya, mencoba mengingat namja yang memanggilnya ini.

"Aku Baekhyun, temannya Taehyung. Apa kamu lupa?" Jungkook mengembangkan senyumnya dan menganggukkan kepalanya kala mengingat namja ini.

"Ah iya aku mengingatnya." Ucap Jungkook ceria.

"Sudah, silakan lanjutkan pekerjaan kalian. Baekhyun, ajari dia." Perintah Seo Joon dan mendapat anggukan dari Baekhyun. Setelahnya Seo Joon pergi meninggalkan pegawainya.

"Bagaimana kabar Taehyung? Apa kalian sudah menikah? Jahat sekali tidak mengundangku." Cibir Baekhyun seraya menyodorkan baju seragam pada Jungkook.

"Taehyung baik-baik saja. Ya, aku sudah menikah dengannya. Maaf tidak mengundangmu. Semua terjadi begitu saja." Jawab Jungkook seraya mengambil seragam yang diberikan padanya.

"Gwenchana, jaga saja dia. Dia sangat mencintaimu. Buat dia bahagia." Baekhyun menepuk pundak Jungkook. Jungkook hanya tersenyum tulus.

"Aku tau itu dan tenang saja, aku akan berusaha membahagiakannya." Baekhyun tersenyum lega.
.
.
.

Taehyung duduk santai bersama Yeontan. Sesekali ia menengok jam yang menggantung di dinding apartemennya.

"Tan, kenapa Kookie belum pulang? Apakah dia sudah mendapatkan pekerjaan? Apakah dia sudah makan? Aisshh... Aku mengkhawatirkannya." Monolog Taehyung seraya mengelus rambut Yeontan yang tertidur di pangkuannya.

Kakinya bergerak gelisah. Dia sungguh khawatir karena Jungkook belum mengabarinya.

Taehyung melihat jam dindingnya lagi, waktu sudah menunjukkan pukul 7 malam. Seharusnya Jungkook sudah pulang sekarang.

"Kenapa Kookie belum pulang juga? Ah, lebih baik aku memanaskan makanannya dulu, dia pasti lapar saat pulang nanti." Taehyung mengangkat tubuh Yeontan dan meletakkannya di sofa. Kemudian dia beranjak ke dapur untuk memanaskan makanan yang tadi dibuatnya.

Ceklek

"Sayang, aku pulang!" Teriak Jungkook saat sudah sampai di kediamannya. Taehyung yang baru selesai memanaskan masakannya tersenyum lega kala mendengar suara suami tercintanya. Dia mematikan kompor dan mendekat pada Jungkook.

"Kookie... Kenapa baru pulang dan tidak mengabari? Aku sungguh mengkhawatirkanmu" Gerutu Taehyung. Jungkook hanya tersenyum dan kemudian memeluk istrinya erat.

"Maaf Sayang. Hmm.. Tapi aku punya kabar gembira untukmu." Jungkook melepas pelukannya dan menatap Taehyung dengan mata berbinar.

"Kabar bahagia? Apa? Apakah kamu mendapat pekerjaan?" Tanya Taehyung antusias.

"Nee, aku sudah mendapat pekerjaan, dan kamu tahu? Aku bekerja di tempat yang sama dengan Baekhyun hyung, temanmu itu." Taehyung semakin berbinar.

"Jinjja? Waahh... Syukurlah. Selamat ya Sayang." Taehyung mengecup pipi Jungkook bergantian.

"Emm... Kamu pasti lapar. Mandilah terlebih dahulu. Aku akan menyiapkan makan malam kita." Jungkook tersenyum dan kemudian mengangguk.

"Baiklah, aku mandi dulu." Jungkook mengecup bibir Taehyung sekilas dan beranjak menuju kamar.

"Ah Tae?" Jungkook berhenti dan berbalik memanggil Taehyung.

"Nee?" Taehyung menoleh dan mengerjap-ngerjapkan matanya. Menanti sesuatu yang akan diucapkan suaminya.

"Aku mencintaimu." Pipi Taehyung memerah saat mendengar ucapan itu. Tak peduli berapa kali Jungkook mengatakannya, tetap saja hal itu membuat jantung Taehyung berdetak lebih kencang saat mendengarnya.

"Aku juga mencintaimu Kookie." Jungkook tersenyum lega dan kemudian melanjutkan langkahnya. Sungguh, dia sangat bahagia.

Bersambung...

GUMIHO [KV]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang