Bab 21

3.5K 422 42
                                    

Taehyung dan Jin menoleh ke sumber suara. Mata mereka membulat saat melihat sosok yang hampir membuat gendang telinga mereka pecah. 

"Jungkook?" Jungkook mengeluarkan tatapan penuh amarahnya. Jin dan Taehyung mengerut seketika.

Jungkook berjalan mendekat masih dengan tatapan mematikannya. Seolah ada sinar leser yang mampu melubangi mata Jin saat menatapnya.

"Apa yang kamu katakan barusan Hyung? Siapa yang mau kamu jadikan pacar pura-puramu?" Jin masih menatap Jungkook dengan muka blanknya. Kedatangan Jungkook sangat tiba-tiba baginya dan ingatkan Jungkook kalau Jin memiliki riwayat jantung lemah. Teriakannya barusan nyaris saja meruntuhkan jantungnya.

"A..aku... ha...hanya meminta..ban...bantuan Tae..Taehyung." Jawab Jin gelagapan. Jungkook masih menatapnya dengan tatapan yang sama.

"Jungkook? Kamu tidak jadi kuliah?" Tanya Taehyung mengalihkan perhatian. Untung saja hal itu berhasil. Jungkook mengalihkan atensinya pada Taehyung.

"Dosenku berhalangan hadir karena sakit. Hmm.. Jadi Tae, apa kamu mengiyakan ajakan Jin Hyung?" Tanya Jungkook masih dengan muka tegasnya. Sepertinya dia masih emosi mendengar ucapan Jin tadi.

Taehyung berdiri dan berjalan menuju Jungkook. Taehyung langsung memeluk tubuh Jungkook dan mengecup pipinya sekilas.

"Tentu saja tidak Kookie.. Aku baru saja mau menolaknya. Sudahlah, jangan marah lagi. Kamu terlihat tampan dan hot saat marah seperti tadi. Aku tak ingin orang lain melihat sisi dirimu yang seperti itu.." Ucap Taehyung manja. Oh astaga! Siapa yang mengajari makhluk ini? Mengapa dia bisa bersikap manja dan imut seperti itu? Lihatlah matanya yang berkedip-kedip dengan bibir yang mengerucut itu! Aissshhh... Jungkook susah payah menahan hasratnya untuk menerkam makhluk ini.

Jin yang melihat adegan drama gratisan itu hanya bisa mendengus kesal. Apakah mereka tinggal di tengah hutan? Tak sadarkah mereka kini menjadi perhatian banyak orang? Lihat, bahkan Yeontan saja melihat kelakuan kedua majikannya itu bingung.

"Ekhem!" Jin berusaha membuyarkan adegan drama di hadapannya.

Jungkook dan Taehyung menatap Jin.

"Jadi, apa lagi?" Tanya Jungkook nyalang. Dia masih kesal ngomong-ngomong.

"Jungkook bantu aku~ Apa yang harus aku lakukan?" Tanya Jin dengan ekspresi melasnya.

"Kookie jangan marah lagi ya? Kasihan Jin Hyung, mari kita bantu dia." Bujuk Taehyung. Akhirnya Jungkookpun mengangguk.

"Baiklah, aku akan membantumu. Aku punya teman, hyung bisa memintanya untuk berpura-pura menjadi kekasihmu. Namanya Park Hyung Sik. Ini nomornya." Jungkook memberikan nomor namja itu pada pada Jin.

"Setelah ini biar aku yang bicara padanya, setelahnya aku serahkan semuanya pada Hyung. Bagaimana?" Jin hanya tersenyum dan mengangguk.

"Terima kasih Jungkook." Ucap Jin.

"Iya Hyung, sama-sama." Jungkook kemudian mengajak Taehyung untuk berjalan-jalan. Sejak semalam, Jungkook sudah memiliki rencana untuk mengajak Taehyung jalan-jalan.
.
.
.

"Kookie, kita mau kemana?" Tanya Taehyung di tengah perjalanan.

"Aku ingin mengajakmu ke taman dekat sungai Han. Di sana sangat sejuk dan menenangkan." Jawab Jungkook dengan senyum indahnya.

Taehyung menggenggam tangan Jungkook, sedang tangan yang satunya menggenggam tali Yeontan.

"Bukankah kita seperti pasangan bahagia sekarang?" Taehyung tersenyum mendengar ucapan Jungkook.

"Iya, kamu benar sekali Kookie." Taehyung mengayunkan genggaman tangannya. Dia tersenyum membayangkan hidupnya yang bahagia bersama Jungkook.

Tak lama kemudian, Jungkook dan Taehyung sampai di tempat tujuan. Mereka duduk di bangku taman yang menghadap sungai Han yang terlihat berkilauan terkena pancaran sinar mentari. Yeontan diikat di salah satu sisi kaki kursi yang mereka duduki. Jungkook merangkul pundak Taehyung agar mendekat padanya.

"Tae, aku sangat mencintaimu. Kamu tahu itu kan?" Tanya Jungkook seraya menatap sungai  di hadapannya. Taehyung hanya mengangguk.

"Aku tak peduli kamu manusia, gumiho atau bahkan rubah. Aku sangat mencintaimu dan ingin menghabiskan waktuku bersamamu. Aku ingin menua dan mati bersamamu. Selamanya... Emm... Apakah kamu juga menginginkannya?" Jungkook mengalihkan atensinya pada Taehyung. Jungkook sangat terkejut saat air mata membasahi pipi indah Taehyung.

"Sayang, kenapa kamu menangis?" Jungkook menghapus air mata yang membasahi pipi Taehyung.

"Kookie maafkan aku..." Ucap Taehyung di tengah isakannya. Jungkook menghentikan gerakannya dan menatap Taehyung penuh tanya.

"Kenapa kamu meminta maaf Tae? Apa kamu berniat meninggalkanku? Aku mohon jangan!" Jungkook menatap Taehyung serius. Detak jantungnya berdetak tak karuan. Jungkook tak bisa berpikir jernih sekarang.

"Maaf aku tak mengatakan ini padamu Kookie... Aku juga sangat mencintaimu. Aku juga ingin menghabiskan waktuku bersamamu. Andai aku bisa melawan ketentuan Dewa dan tinggal di sisimu selamanya, aku akan melakukannya. Bahkan jika aku harus menukarnya dengan apapun yang aku punya." Air mata Taehyung terus menetes tanpa jeda.

"Apa maksudmu Tae? Apa yang kamu tutupi dariku? Jelaskan padaku." Ucap Jungkook tak sabaran.

"Aku hanya diberi waktu untuk menemanimu selama 15 purnama. Setelahnya aku harus kembali ke duniaku Kookie... Hiks" Jungkook langsung menarik tubuh Taehyung untuk didekapnya.

"Kenapa kamu tidak bilang padaku Tae? Hiks... Aku tak sanggup pisah denganmu." Jungkook mengeratkan pelukannya. Bayangan kehilangan Taehyung bagai momok bagi Jungkook. Jika ia boleh meminta, dia ingin bersama Taehyung selamanya.

"Berapa banyak waktu yang tersisa?" Tanya Jungkook saat matanya kembali menatap mata Taehyung.

"Tinggal 10 purnama Kookie." Jawab Taehyung.

"Kita masih punya banyak waktu. Ayo kita lewati dengan suka cita." Taehyung mengangguk dan memeluk Jungkook erat.

"Aku mencintaimu Kookie."

"Aku juga mencintaimu Tae."

Bersambung...

GUMIHO [KV]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang