Bab 40

2.9K 326 18
                                    

Jungkook dan Hoseok telah sampai di Gunung Halla. Hoseok menunjukkan tempat srigala yang dituju. Setelah itu, ia meninggalkan Jungkook sendirian.

"Ingat Kook, kamu harus yakin." Hoseok menepuk pundak Jungkook dan kemudian menjauh.

Jungkook memasuki goa dengan penuh kewaspadaan. Tangan kanannya sudah memegang pisau pemberian dari Hoseok dan tangan kirinya memegang sebuah senter.

"Di mana srigala itu?" Monolog Jungkook seraya menatap sekeliling penuh waspada.

"Arrgg... Auuuuuu!" Suara longlongan srigala itu membuat Jungkook terkejut. Srigala itu tak jauh berada darinya.

Jungkook menyiapkan kuda-kuda dan senjatanya. Srigala itu menatap tajam Jungkook dan mulai mendekat padanya.

"Aku harus menang demi Taehyung!" Jungkook berucap dan mulai mencoba menyerang srigala itu.

Jungkook dan srigala itu saling serang. Lengan Jungkook sudah tergores oleh cakaran serigala itu. Namun dia tak menyerah dan mencari cara terbaik untuk menikam srigala itu.

Jungkook menatap tajam serigala di hadapannya itu dan kemudian mengarahkan pisau itu pada dada srigala itu kala serigala itu berusaha menerkam Jungkook. Serigala itupun mati dan Jungkook dengan ragu menengadahkan tangannya pada lelehan darah yang mengucur dari luka serigala itu.

"Haruskah aku meminumnya?" Jungkook menatap darah itu jijik.

"Tak ada cara lain. Demi Taehyung aku harus melakukannya. Taehyung, saranghae." Jungkook menutup matanya dan menyesap darah yang terkumpul pada telapak tangannya. Dengan cepat ia menelan darah itu, mengabaikan rasa jijik yang memenuhi otaknya.

Setelah darah itu habis, perlahan Jungkook merasakan perbedaan pada tubuhnya. Semua syarafnya terasa ngilu dan menyakitkan.

"Aaaaarrghh!!! Auuuuuu!!" Jungkook melonglong untuk pertama kalinya. Netra hitamnya berubah menjadi kecoklatan. Jungkook mengatur napasnya susah payah. Sepertinya ia berhasil. Jungkook tersenyum dan kemudian berjalan mencari keberadaan Hoseok.

"Hyung!" Panggil Jungkook kala mendapati keberadaan Hoseok.

Hoseok mengendus beberapa saat dan kemudian tersenyum.

"Kamu berhasil Kook! Selamat datang kembali Pangeran!" Hoseok membungkuk hormat dan kemudian menepuk pundak Jungkook bangga.

"Mari pulang. Aku sudah merindukan istriku." Jungkook berucap. Hoseok hanya mengangguk dan mulai menuntun jalan untuk keluar.
.
.
.

Taehyung menunggu Jungkook dengan gelisah. Dia sama sekali tidak tahu menahu tentang rencana serta apa yang dilakukan suaminya bersama Hoseok di gunung Halla.

Beberapa kali ia menatap jam dinding dan pintu apartemen secara bergantian. Siang ini seharusnya Jungkook sudah kembali setelah semalaman ia bermalam tanpa ada Jungkook di sisinya.

Tok tok tok

Taehyung segera membukakan pintu apartemennya. Senyumnya merekah saat melihat namja yang sangat dirindukannya sudah berada di depan mata.

"Akhirnya kamu pulang juga. Aku sungguh merindukanmu." Taehyung memeluk suaminya erat tanpa mengindahkan keberadaan Hoseok di sampingnya.

Pelukan Taehyung melemah saat ia mengendus sesuatu yang janggal dan sangat dihafalnya.

"Kookie? Kamu? Bagaimana bisa?" Taehyung melepas pelukannya dan menatap Jungkook penuh tanya. Kemudian atensinya ia alihkan pada Hoseok yang masih berada di sisinya.

"Jelaskan semua ini Hyung!"

Bersambung...

GUMIHO [KV]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang