Bab 11

4.7K 529 44
                                    

Guk Guk Guk Guk

Taehyung membuka matanya saat mendengar gonggongan anjing di dekatnya. Tangan Taehyung langsung terulur mengambil anjing itu dan mengangkatnya.

"Apakah kamu membangunkanku?" Tanya Taehyung dengan senyum di wajahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apakah kamu membangunkanku?" Tanya Taehyung dengan senyum di wajahnya.

Guk Guk

"Baiklah Yeontan, aku akan bangun." Taehyung menurunkan Yeontan dan kemudian mengarahkan penglihatannya ke samping kanannya.

"Oh? Kookie sudah bangun?" Tiba-tiba ingatan tentang apa yang terjadi semalam melintas di pikiran Taehyung. Taehyung mengusap lembut bibirnya, ciuman semalam masih membekas di otak Taehyung. Semburat merah di pipi dan seulas senyum tergambar di wajah Taehyung.

"Aissshhh jinjja." Taehyung menutup wajahnya dengan kedua tangannya.

"Ah andwe, Jungkook melakukan itu hanya karena dia ingin memastikan sesuatu padaku. Tidak mungkin dia melakukannya karena cinta. Oh Dewa, apakah Engkau akan menghukumku lagi jika membuatnya jatuh cinta padaku? Aissshh... Tapi sepertinya itu tidak benar. Hanya aku yang merasa jatuh cinta di sini. Hufft.. Sudahlah. Berada di dekatnya saja ku rasa sudah cukup membuatku bahagia." Monolog Taehyung. Yeontan hanya menatap Taehyung bingung. Sesekali memiring-miringkan kepalanya seolah ingin memahami apa yang diucapkan Taehyung.

Taehyung mulai beranjak dari kasurnya dan keluar kamar, diikuti Yeontan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Taehyung mulai beranjak dari kasurnya dan keluar kamar, diikuti Yeontan. Taehyung melihat kanan kiri mencari keberadaan pemilik rumah ini. Tapi Taehyung tak melihatnya.

"Apakah aku bangun kesiangan?" Lirih Taehyung.

Taehyung mengendus beberapa kali, hanya bau tubuh Jungkook yang Taehyung tangkap.

"Apakah Ajumma keluar? Kenapa hanya bau Jungkook yang tercium?" Taehyung mengendus lagi. Bau masakan mulai masuk ke penciumannya.

"Sepertinya dia sedang memasak." Taehyung berjalan menuju dapur.

"Kamu sudah bangun Tae?" Suara renyah Jungkook menyapanya. Taehyung hanya tersenyum dan mengangguk.

"Apakah aku bangun kesiangan? Kenapa tidak membangunkanku?" Protes Taehyung. Jungkook yang sedang asyik memasak, menghentikan gerakannya dan menatap Taehyung jengah.

"Aku sudah mencoba membangunkanmu tadi. Tapi salahkan tidurmu yang seperti orang mati. Isshh.." Taehyung hanya tersenyum kotak mendengar penuturan Jungkook. Memang benar kalau dia susah untuk dibangunkan. Jungkook melanjutkan masaknya.

"Ada yang bisa aku bantu?" Taehyung berjalan mendekat pada Jungkook, berdiri di sampingnya dan mengintip hasil masakannya. Jungkook menoleh dan matanya melebar saat nyaris saja bibirnya menyentuh pipi Taehyung.

"Sejak kapan dia berada begitu dekat denganku? Bikin kaget saja." Ucap Jungkook dalam hati.

"Tak perlu. Aku bisa melakukannya sendiri. Sana, duduklah di sana! Aku akan segera menyelesaikannya." Ucap Jungkook seraya menunjuk ruang makan yang berada tidak jauh darinya. Taehyung mempoutkan bibirnya dan berjalan malas menuju ruang makan.

"Berhentilah bersikap imut Tae, aku tak ingin khilaf padamu lagi." Batin Jungkook. Jungkook segera mengalihkan tatapannya. Dia tak ingin menatap Taehyung terlalu lama. Sangat berbahaya menurutnya.

Masakan pun jadi, Jungkook menata hasil masakannya di atas meja. Taehyung menatap berbinar makanan-makanan itu.

"Wah ada daging sapi! Aku suka." Jungkook tersenyum melihat tingkah Taehyung. Taehyung segera mengambil daging itu dan memakannya.

"Hati-hati Tae, tidak usah terburu." Ucap Jungkook, Taehyung hanya mengangguk. Jungkook masih saja memperhatikan Taehyung dan mengabaikan makanan di hadapannya.

"Bagaimana bisa kamu bersikap biasa saja setelah ciuman semalam? Sepertinya itu tidak berpengaruh padamu sama sekali." Batin Jungkook.

"Kenapa kamu menatapku dan tidak makan?" Tanya Taehyung saat menyadari tatapan Jungkook.

"Maafkan aku Tae, untuk yang semalam." Taehyung menghentikan kegiatan makannya dan menatap Jungkook dalam.

"Apakah dia benar-benar menyesal menciumku semalam? Apakah itu hanyalah sebuah ketidaksengajaan?" Batin Taehyung.

"Nee gwencana. Lagian kamu bilang hanya untuk memastikan sesuatu bukan? Apakah kamu sudah menemukan jawabannya?" Tanya Taehyung.

"Iya, aku sudah menemukan jawabannya dan sepertinya perkiraanku salah." Jawab Jungkook.

"Iya sudah kalau begitu, jangan meminta maaf lagi. Sudah, makanlah!" Taehyung melanjutkan makannya. Jungkook perlahan memegang dadanya, entah mengapa melihat respon Taehyung membuat hatinya serasa tertancap duri.

"Apa yang terjadi padaku? Kenapa begitu menyakitkan?" Monolog Jungkook dalam hati.

"Lakukan apapun yang kamu inginkan Kookie. Asal itu membuatmu bahagia, aku tidak mempermasalahkannya. Kehadiranku di sini hanya untuk mengabdikan diri dan hidupku padamu, bukan untuk mengharap cintamu. Aku cukup sadar siapa diriku. Aku hanya seekor rubah yang menjelma menjadi manusia. Aku tak pantas bersama denganmu." Monolog Taehyung.

Setelah percakapan itu, hanya dentingan sendok dan piring yang terdengar. Tak ada seorang pun yang berbicara setelahnya.

Bersambung...

GUMIHO [KV]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang