Chapter 7

11.7K 1.2K 74
                                    

"Kau benar-benar akan membiarkan Haru melahirkan anak itu?"tanya Hirato
"Tentu saja. Itu tujuanku sejak awal" Tatsuya menghentikan sejenak kegiatannya
"Aku tidak tahu aku ada di posisi untuk mengatakan ini atau tidak... Kau sadar tubuh Haru semakin hari semakin mengecil? Ia kehilangan banyak sekali berat badannya"
"Hirato san. Apakah kau lupa Haruki bukan lagi bagian dari keluarga Mikazuki. Kau tidak perlu ikut campur dengan urusanku dengannya"Ujar Tatsuya sinis
"Kuharap kau segera sadar Tatsuya. Kau benar-benar tidak berubah. Cepat atau lambat Haru pasti akan sangat menyesal karena sudah percaya padamu"Ujar Hirato
"Hirato san.. Aku membutuhkan anak-anakku. Jika kau terus seperti ini aku akan punya prasangka jika klan Mikazuki ingin mengambil Haruki kembali."
"Tatsuya!"
"Atau mari kita membuat kesepakatan baru... Aku akan mengembalikan Haruki setelah dia melahirkan anak iitu"
"Tatsuya..  Kau benar-benar akan membunuh Haruki perlahan-lahan dengan cara ini. Kau benar-benar siap jadi pembunuh"Hirato benar-benar merasa kesal dengan kata-kata Tatsuya
"Bukankah.. Haruki orang pertama yang menjadi pembunuh? Dia penyebab semua klan Sekimura terbunuh. Kau pikir dengan dia melahirkan seorang anak ia bisa membayar dosanya?" Tatsuya meninggikan nada bicaranya.
"Tatsuya... Kau akan mendapat balasannya suatu saat nanti. Klan Mikazuki mungkin tak punya kekuatan cukup untuk melawanmu.. Namun suatu saat nanti kau akan menuai apa yang kau tabur saat ini" Ujar Hirato
"Apa kau bisa membodohiku dengan mengancam? Ini juga salahmu Hirato-san! Kau mengambil Aika dariku! Kau lupa?! Teriak Tatsuya.Hirato tak bergeming.  Ia yang paling banyak menentang ayahnya untuk menyelamatkan Tatsuya saat itu, namun ia tak dapat membiarkan Haruki bersedih. Walaupun disatu sisi ada cerita yang ia sembunyikan dari Haruki.

Haruki berjalan menuju ke sebuah kamar kecil dekat kamarnya dan Tatsuya. Rumah baru mereka lebih sederhana dari rumah sebelumnya. Haruki masih sangat menyukai tempat itu,  jadi mereka belum pindah ke kediaman utama. Kakinya tidak kuat menopang berat tubuhnya. Perutnya semakin besar begitu memasuki bulan yang kesepuluh.
Ia duduk ditepi ranjang sambil dibantu dua orang pelayannya Hiyo dan Kiyo. Ia melirik ke arah pakaian bayi yang sudah tidak muat di lemari kecil yang mereka siapkan.
"Kurasa ibuku keterlaluan membawa pakaian sebanyak ini kemari" Ujar Haruki sambil tersenyum
"Haruki-sama... Bukankah Tatsuya-sama juga seperti itu"Ujar Hiyo sambil menoleh ke arah sebuah lemari besar
"Haaah..  Aku benar-benar bingung sekarang dimana aku harus meletakkan semua ini. Tolong bantu aku membongkar lemari itu. Dan susunlah kembali dengan lebih teratur"Ujar Haruki
Kedua pelayan itu dengan sigap menata semuanya.
"Haruki-sama.. Anda akan kemana?"Tanya Kiyo
"Aku ingin melihat Tatsuya-san sebentar.  Apa dia menghabiskan makan siangnya atau tidak"
"Perlu kubantu Haruki-sama"
"Tidak perlu.  Ruang kerja Tatsuya tidak begitu jauh bukan. Lanjutkan merapikan lemari itu"

Haruki perlahan-lahan menyusuri Koridor. Beberapa pelayan membungkuk melihatnya.
"Haruki-sama... "
Aizawa mendekat.
"Apa perlu ku bantu. Anda kesulitan berjalan? "Ujar Aizawa. Ia sedikit takut dengan kondisi Haruki sekarang. Perutnya sangat besar sementara tubuhnya begitu kecil.
"Tidak perlu Aizawa.. Kau bisa melanjutkan tugasmu"
"B-baiklah Haruki-sama"
Haruki terus berjalan menuju ke ruangan paling ujung setelah koridor itu.
Sesampainya di depan pintu ia berhenti sejenak. Yang didengarnya suara orang bertengkar. Beberapa detik kemudian saat ia akan membuka pintu, beberapa kalimat menghentikannya. Ia membekap mulutnya sendiri kemudian menjauh dari pintu. Ia cepat-cepat menjauh dari pintu. Ia kembali ke kamar bayi sembari berpegangan pada dinding. Perutnya terasa semakin berat dari biasanya dan lututnya terasa amat lemas.

Ia berhenti sejenak dan melihat ke arah lantai. Ia melihat pantulan wajahnya sambil menangis.
"Haruki-sama! "Beberapa pelayan kemudian menghampirinya
"Perutku.. Rasanya seperti sedang diiris. Kalian bisa segera memanggilkan ayah dan ibuku? Aku ingin melihat mereka sebelum aku melahirkan.. "Ujar Haruki
Ia sudah tak kuat hingga akhirnya beberapa pelayan membantunya berdiri.

LovelessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang