Chapter 12

10K 1K 66
                                    


"Aku masih penasaran... Aku pernah mendengar nama keluarga Tajima ini disebutkan oleh ayah... Namun.. Kelanjutannya seperti apa aku... Aku benar-benar lupa" ada sesuatu yang mengganggu Tatsuya sejak tadi siang, namun ia mengabaikannya.

Haruki sepertinya kelelahan. Ia tumbang begitu tiba dirumah. Ketiga anak itu juga kelelahan dan langsung tertidur. 
"Tatsuya-san... "
"Hm? "Tatsuya berbalik. Ia baru selesai mengganti pakaian tidurnya.
Ia melihat ke arah Haruki. Ia menyibak rambut Haruki perlahan.

"Kau kelelahan... Jangan mengkhawatirkan mereka.. Mereka juga sudah tidur"
"Mhm..."
Tatsuya berbaring disisinya. Haruki membuka sedikit matanya. Namun dengan cekatan menutupnya lagi. Tatsuya sedang memperhatikannya.
"Jadi siapa Tajima itu? Ia memperhatikanmu dengan aneh..., aku benar-benar ingin memukulnya saat ia mengusap wajah Yukki sebelum kita pulang tadi... "
"Senpai...? Mungkin dia menyukai anak-anak..."
"Namun itu anak orang.. Mengapa ia harus menyentuhnya seperti itu"
Haruki tersenyum kecil "Ia mengajakku berkencan dulu"
"Hah?! "
"Namun aku menolaknya.. Itu sekolah pria.. Dan hampir semua pria merasa frustasi kau mengerti maksudku kan? "Ujar Haruki dengan mata yang masih terpejam
"Hmm.. Aku pernah mendengar nama Tajima ini dari ayah.. Hanya saja aku lupa"
"Entahlah... Aku juga tidak begitu mengenalnya. Ia hanya seorang senpai dari sekolah dulu... Kurasa ia pindah di tahun ketiganya.. "

"Hmmmm... " Tatsuya menyentuh  rambut Haruki
"Kau cemburu?" tanya Haruki
"...Entahlah.. Aku bahkan tidak mengerti" Tatsuya bergeser lebih dekat dengan Haruki kemudian memeluknya.
Haruki agak terkejut.
"Eh.. Tatsuya-san..
"Kau tahu.. Hari ini Anak-anak bilang hal aneh... "Tatsuya mengalihkan topik pembicaraan mereka.

"Apa? "
"Aki bilang kau harus digigit macan untuk menyelamatkannya?" ujar Tatsuya sambil tertawa
"Nee-san mengajarinya... Maafkan aku... "
Haruki membuka matanya. Ia dapat melihat jelas wajah Tatsuya dihadapannya.
"Terima kasih untuk hari ini... "Ujar Haruki
"Mhm... Aku dan Ai.. Maksudku kami sering mengunjungi toko itu... Dia senang dibelikan banyak pakaian. Ia sering dipuji Pelayan toko.
"Aku mengerti...
Raut wajah Haruki sedikit berubah. Situasi menjadi agak canggung. Namun Haruki tetap berusaha mendengarkan Tatsuya.

"Aku baru ingat dulu mereka juga sering bilang ada anak SMA yang sering mengunjungi toko itu. Ia terlihat cantik dengan semua pakaian... Walaupun ia seorang pria..."
"Pemiliknya adalah teman Nee-san.. Ia suka membuat pakaian. Karena itu aku selalu menyelinap keluar dari asrama untuk menjadi modelnya"
"Pantas saja..Mereka mengatakan... Akhirnya Anda memilih Haru-kun...  Hei... "
"Hmm..? "
"Ceritakan padaku...  Tentangmu..
"Aku..? Darimana aku harus mulai...? Aku tinggal disekolah berasrama. Jadi aku tidak punya banyak hal yang harus diceritakan... Mungkin beberapa hal seperti dulu aku suka membolos, Sebelum aku berakhir menggunakan kimono seperti ini... "Kali ini Haruki tertawa. Ia merasa geli saat mengingat kembali ia yang seorang Pria normal, Jatuh ke pelukkan Tatsuya dan jadi lebih feminim.
"Aku punya banyak teman yang tinggal di distrik barat (dekat lokasi perbelanjaan yang mereka kunjungi). Aku tak melihat mereka...  Aku yakin meresa semua sedang melanjutkan pendidikan mereka saat ini"lanjut Haruki

"Kau tidak ingin seperti mereka?
"Dulu aku sangat ingin... Agar aku bisa bertemu gadis-gadis cantik diluar sana... Namun, aku tidak membutuhkannya sekarang..."

"Aku sendiri ternyata bisa punya banyak Anak. Aku tidak butuh gadis-gadis itu lagi...Selain itu aku sudah punya gadis kecil yang sangat kucintai "Mendengar ucapan Haruki Tatsuya tertawa lepas
"Aku juga tidak percaya... Makanya aku mencobanya... Dan Terima kasih untuk gadis kecil itu, aku juga sangat mencintainya"Ujar Tatsuya
Wajah Haruki memerah.
Tatsuya mendekat dan mengecup keningnya. Ia kemudian mencium bibir Haruki. Semakin lama semakin dalam.
 
Haruki mendorongnya pelan,  melepaskan ciuman mereka.
"Haru.. 
"Aku.. Sangat lelah.. A-aku ingin istirahat" Haruki berbalik memberi punggung pada Tatsuya.

LovelessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang