Chapter 6

13.6K 1.3K 14
                                    

Sebuah mobil berhenti didepan rumah tua itu.
Rumah yang jauh dari keramaian desa itu terdengar sangat sunyi.
"Haru.. Ichika.. Tatsuya... Ooi.. Ada orang dirumah?" sapa sebuah suara
"Mereka sedang keluar?"
"Hmm? Kemana? Ibu tunggulah disini, aku akan melihat ke dalam"
"Tidak. Tidak. Aku akan ikut denganmu. "Sang ibu turun dari mobil.
"Haah.. Aku sangat merindukan rumah ini" Ujar Sang ibu lagi

Hirato berjalan lebih dahulu mendekati gerbang.
"Apa ada orang? Ichika? Hmm.. Pintunya tidak dikunci."
Keduanya langsung saja masuk ke dalam. Di halaman depan terlihat Tatsuya dengan pakaian yang sangat sederhana tengah memegang baskom kecil berisi air.
"Tatsuya!"seru sang ibu
"Ibu.. "Tatsuya lekas meletakkan bawaannya ke lantai teras.
Sang ibu langsung berjalan menuju Tatsuya dan memeluknya.
"Syukurlah kau baik-baik saja" ujar sang ibu sambil menepuk-nepuk punggung Tatsuya
"Ya.. Aku baik-baik saja bu" sebutir Air mata Tatsuya jatuh. Ia sangat dekat dengan ibu kandungnya sendiri. Apalagi jika ada seorang ibu yang memeluknya seperti ini hatinya terasa sangat perih.

"Tetaplah kuat. Kami akan selalu mendukungmu."ujar sang ibu sambil menghapus air mata Tatsuya
"Dimana Haru dan Ichika?"Tanya Hirato
"Ah.. Aku hampir lupa. Masuklah dahulu Bu, Hirato-san" Tatsuya segera meraih baskom kecil yang tadi diletakkannya.

"Ichika!!? Inikah yang kau lakukan selama beberapa bulan disini? Ibu memintamu menemani mereka namun apa yang kau lakukan!! " geram sang ibu. Ia terkejut melihat Ichika kelelahan berbaring diruang tamu.
"Aku sudah tidak tahan lagi... Aku ingin pulang..
"Ada apa? Mengapa kau tidur seperti itu dirumah orang?"Ujar Hirato kesal
"Urk.. Blerrrghh... Blerrrghh... Tat-suya san perutku.. Ugh..
"Dia mulai lagi.. Aaargh!!" Ichika frustasi

Sang ibu segera melesat menuju ke kamar. Terlihat Tatsuya sedang mengusap punggung Haruki sedangkan Haruki masih terus muntah
"Haru?"
"Bu.. Blerrrghh.. Bllg..
"Mari bergantian dengan ibu Tatsuya... "
"Tidak apa-apa bu, ia tidak akan berhenti muntah ketika orang lain menjaganya" ujar Tatsuya
"Haruki... Kau sedang hamil?"Tanya ibunya

Haruki hanya dapat melirik ibunya lewat sela rambutnya.
"Ini berita besar. Kaisar pasti akan sangat senang. Selain itu Tatsuya... Ini kabar gembira untuk merebut kembali kediaman Sekimura" Ujar sang ibu
"Maksud ibu?"
"Kikuchiya menyatakan akan mengembalikan kediaman Sekimura jika Haruki benar-benar bisa mengandung dan Klan Kikuchiya siap menerima konsekuensi atas pembunuhan yang mereka lakukan... Itulah sebabnya... Ng.. Sebenarnya ibu membawa beberapa tonik untuk kalian.. Namun sepertinya tidak dibutuhkan lagi.. Ehehe" ujar sang ibu
"Tatsuya san... Kau akan kembali ke rumah itu?"
"Tentu saja kita harus mendapatkannya kembali"
"Aku tidak akan kembali sebelum semua Kikuchiya mendapatkan balasannya" ujar Haruki
"Haru.. Akan lebih baik jika dapat kembali ke ibukota.. Kesehatanmu makin memburuk disini..."ujar Tatsuya
"Tatsuya-san.. Aku tidak pernah melihat orang yang semua keluarganya meninggal dan ia biasa saja seperti tak ada apapun yang terjadi" seru Haru
"Haru kumohon... Semakin hari kondisimu semakin parah.. Tidak ada dokter disini.. Bagaimana kau akan melahirkan anak itu."
"Dengarkan Tatsuya.. Haru, ini demi kebaikanmu"
"Aku sangat membutuhkan anak itu. Tolong jangan membuat rumit semua ini"Ujar Tatsuya lagi
Haruki terkesiap.
"Ah... bodohnya aku. Dari awal ia hanya ingin anak ini. . . apa yang kuharapkan" raut wajahnya mulai berubah
"Baiklah" Lanjut Haruki
Haruki menarik selimutnya dan menutupi seluruh tubuhnya.
"Aku akan menyuruh orang untuk mempersiapkan kalian pulang ke ibu kota." ujar Haruto

Saat yang ditunggu-tunggu pun tiba. Tatsuya dan Haruki kembali ke Ibukota. Terlihat dijalan orang-orang dari klan Kikuchiya diikat menggunakan rantai dan berpakaian seperti budak. Didunia semi modern itu, hal ini merupakan hal yang sangat memalukan untuk sebuah keluarga besar seperti itu.
"Tutup matamu. Jangan lihat hal-hal seperti itu" Ujar Tatsuya.
Haruki menutupi matanya pura-pura tertidur. Perutnya yang mulai membesar terasa berat, rambutnya yang panjang membuat ia kesulitan untuk duduk.
"Ada apa? " Tanya Tatsuya lagi
"Tidak ada apa-apa." ujar Haruki
"Kau ingin ikut manghadap Kaisar, atau ingin istirahat dulu?"Tanya Tatsuya
"Aku ingin istirahat dulu dikediaman Mikazuki, jika kau mengizinkan" Ujar Haruki
"Tentu saja. Kau sangat kelelahan dan akan buruk jika aku meninggalkan dengan pelayan sendirian. Aku khawatir akan terjadi hal yang tidak kita inginkan"

LovelessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang