Chapter 3

15.2K 1.5K 47
                                    


Hari ini akhirnya Haruki diizinkan untuk pulang kerumah. Pagi itu seorang supir keluarga Sekimura dan seorang pelayan sudah menunggunya.
"Haruki-sama, saya sudah membereskan barang-barang anda" Ujar sang pelayan sambil membungkuk sopan
"Aku tidak pernah melihatnya. Mungkin pelayan baru?" Haruki memperhatikan pelayan itu dengan hati-hati. Pelayan itu terlihat masih sangat muda, kira-kira hampir seumuran Tatsuya.
"Tatsuya-sama tidak bisa menjemput anda hari ini, beliau punya rapat penting yang harus dihadiri"
"Aku tidak berharap untuk melihat wajahnya sekarang... Sebaiknya aku tidak pernah melihatnya lagi"
"Baiklah. Aku ingin langsung pulang saja, kau bisa membawa barang-barangku keluar sekarang" Ujar Haruki.
"Baik Haruki-sama"
Haruki berjalan terlebih dahulu, sebelum ia keluar dari pintu ia berbalik lagi.
"Siapa namamu?" Tanya Haruki
"Nama saya Aizawa Junichi. Saya ditugaskan oleh Tuan besar sebagai pelayan pribadi Haruki-sama" Ujar sang pelayan sambil membungkuk
"Huh? Ayah Tatsuya?"
"Maksudmu kau akan mengawasiku 1 x 24 jam?" Tanya Haruki
"Benar, Haruki-sama" Ujar Aizawa masih dalam pose membungkuk
"Egh..."
"B-baiklah...
Haruki berbalik lagi. Ia berjalan perlahan-lahan keluar dari pintu.

Rrrrrrrrr--rrrrrrrrr-rrrrrr..rrrrr
"Kau tidak ingin mengangkatnya" Ujar seorang gadis yang sedang memegang dua cangkir ditangannya
"Itu bukan hal yang penting" Ujar Tatsuya
Tatsuya menerima salah satu Cangkir dan segera meminumnya.
Gadis itu duduk di hadapannya. Ia meletakkan cangkir yang dipegangnya ke atas meja.
"Kapan kau akan menceraikannya?"tanya gadis itu dengan tatapan sedih.
"Aku tidak menyangka semuanya akan jadi seperti ini..."
Tatsuya bangun dari tempatnya. Ia duduk disebelah gadis itu sambil memeluknya.
"Maafkan aku. Ini semua diluar kendali ku...
"Aku akan menunggu... "Ujar gadis itu lagi, kali ini ia menatap mata Tatsuya
"Aika...
"Ia tak akan bisa memberimu keturunan... Aku akan melakukan apapun, aku tidak ingin kita berakhir"Aika meneteskan air mata. Ia membenamkan seluruh wajahnya ke pelukan Tatsuya.
Tatsuya memeluknya sambil mengusap rambutnya.
"Saat ia tidak bisa memberikan keturunan, aku akan langsung menceraikannya" Ujar Tatsuya
Entah kenapa, mulai timbul rasa benci dihatinya. Beberapa hari yang lalu, ia bahkan sempat tersipu saat menjaga Haruki dirumah sakit. Kini logikanya kembali mempermainkannya. Ia yakin ibu mertuanya hanya ingin menenangkannya. Ia perlahan menciumi kepala Aika.
"Aku mencintaimu"Ujar Tatsuya
Aika melepaskan pelukannya dan mengusap air matanya.
Ia menciumi bibir gadis itu lembut kemudian mengecup keningnya.
"Aku harus segera pergi. Ayahku ingin menemuiku sore ini. Aku akan bicara padanya" Ujar Tatsuya.

Hari kian gelap, Haruki masih bermalas-malasan diranjangnya sambil membaca beberapa buku. Hingga akhirnya buku-buku itu berserakan dimana-mana.
"Haruki-sama, Tatsuya-sama baru saja tiba" Ujar Aizawa
"Lalu?" Haruki mengintip sedikit lewat atas bukunya
"Anda harus menyapa beliau" Ujar Aizawa
"Ah.. seperti yang selalu dilakukan ibuku?.. Tidak-tidak dia juga tidak mengharapkannya... Jadi biarkan saja dia" Ujar Haruki
"Jika Tuan besar tahu, beliau akan sangat marah pada anda Haruki-sama"Ujar Aizawa lagi
"Eeeeh?? Kau akan melaporkan kepada ayah Tatsuya?" Ia keceplosan
"Benar, Haruki-sama. Tuan besar memerintahkan saya untuk melaporkan perkembangan hubungan Haruki-sama dan Tatsuya-sama"
Haruki meletakkan buku yang sedang dibacanya, ia bangkit dari tempat tidur dan memperbaiki Kimononya. Ia berjalan menuju keluar. Ia berhenti sejenak dihadapan Aizawa.
"Sebaiknya kau tidak bilang...kumohon" Ujar Haruki sambil mengintip wajah Aizawa yang tengah menunduk. Kemudian ia pun berlalu. Ia berjalan menuju ke lantai pertama. Terlihat Tatsuya baru saja masuk.
"Selamat datang..."Ujar Haruki sambil membungkuk pelan
Tatsuya tidak menghiraukannya. Ia langsung menuju keruang kerjanya.
Beberapa pelayan mulai terlihat berbisik-bisik. Sedangkan Haruki masih tetap berdiri ditempatnya.
"Sudah kuduga... Masih orang yang sama..masih brengsek"
"Sudah kuduga aku sangat membencinya"
Pikiran Haruki masih terus saja berbicara.
Hari berikutnya hal yang sama masuh terjadi, Tatsuya tidak mempedulikan Haruki setiap kali ia menyambutnya didepan pintu. Ia selalu saja berlalu tanpa mempedulikan Haruki.
Dan Haruki setelah melakukan rutinitas menyambut Tatsuya, ia langsung kembali ke kamarnya. Hampir sebulan hal yang sama terus terjadi. Kadang telinganya terasa panas ketika beberapa pelayan mulai berani membicarakannya secara terang-terangan.

LovelessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang