Chapter 11

10.8K 1.1K 50
                                    

[Haruki's POV]

Kepalaku terasa berat. Pergelangan tanganku nyeri. Aku merutuki diriku sendiri, bodoh sekali aku ingin pergi dari dunia ini. Aku benar-benar bodoh...

Pernikahan ini tak berjalan seperti pernikahan seharusnya, begitulah dugaanku dan ternyata benar-benar terjadi.

Aku membuka mataku. Punggung Tatsuya...Ah... Aku benar-benar sudah tak normal seperti sedia kala. Jantungku selalu berdegub kencang saat melihatnya.
Walaupun ia selalu menyiksaku dengan kata-kata manisnya bahkan dengan perlakuannya.

Aki... Aku menatap anak itu. Ia bersih keras betengkar dengan Tatsuya. Bahkan aku yang orang dewasa seperti ini harus mengumpulkan seluruh keberanianku untuk bertengkar. Kazusa... Perasaannya halus namun terlihat tegar diluar. Ia benar-benar pemikir yang baik.

Yukki... Ia tak terlihat saat ini. Gadis itu baik sekali dan sangat penurut. Aku khawatir karena dia benar-benar sepertiku, aku benar-benar akan melindunginya.

Bicara melindunginya... Aku sendiri egois dan kekanak-kanakan...bahkan tak dapat melindungi diri sendiri. Aku benar-benar orang tua yang tidak mempedulikan perasaan mereka.Mimpi apa aku bisa sampai mengandung mereka?  Mengapa anak-anak sekecil itu yang harus berdiri membelaku?

Tatsuya.. Aku tidak mengerti dengan jalan pikirannya. Ia pandai bersandiwara dan bibirnya suka mengucapkan kata-kata manis... Namun hatinya tak pernah seturut dengan kata-katanya.

Aku mendengarkan hingga Tatsuya pergi. Rasanya kasihan melihat anak-anak itu saling menguatkan. Aku sudah kehilangan Harapan... Dari awal aku hanya ingin bersama tanpa ia harus mencintaiku, namun aku terlanjur melanggar batasanku. Aku sangat menginginkannya, aku sangat mencintainya,  sayangnya Tatsuya tidak punya rasa yang sama.

Yukki benar-benar gemetaran saat ini... Apa yang harus kulakukan agar Tatsuya  mencintaiku? Sejauh ini ia hanya bertanggung jawab karena sang Kaisar tidak menginginkan perceraian kami.
Aku benar-benar punya pekerjaan rumah yang saat berat saat ini... Aku harus memikirkan cara untuk menaklukan iblis itu untuk anak-anak ini.. Tapi bagaimana? Semoga kali ini semua bisa berjalan dengan baik.

[Haruki's POV End]

Aki menerobos masuk ke ruangan kerja Tatsuya. Sementara Kazusa dan Yukki saling mendorong satu sama lain. Mereka tahu Tatsuya akan marah besar jika mereka menganggunya.

"Aki?"Tatsuya menghentikan pekerjaannya
"Aku punya pertanyaan" ujar Aki
"Apa?" Tatsuya mengernyitkan keningnya.
"Mm... Aki ingin punya Adik... Apakah Maa-cha harus sakit digigit Macan lagi?" Ujar Aki
Tatsuya terdiam sebentar. Tawanya memecah memenuhi ruangan bahkan terdengar sampai ke luar.
Yukki dan Kazusa saling berpandangan. Mereka tidak pernah melihat ayahnya seperti itu. Rasa hangat singgah dihati mereka saat ini.
Tatsuya masih saja tertawa.
"Kenapa To-cha tertawa? Bukankah Maa-cha menyelamatkan kami..."
"Tapi Aizawa bilang kaa-san dan ayah mengambil kita dari sungai" Ujar Yukki. Gadis itu masuk dan berdiri disebelah Aki.
"Aizawa pembohong! "Teriak Aki.

Detik berikutnya Tatsuya kembali tertawa. Ia memegangi perutnya.
Ia kemudian berjalan menuju ke arah Aki dan Yukki kemudian berjongkok dihadapan mereka.
Kazusa masih menjaga jaraknya. Ia masih betah berdiri didekat pintu

"Apa Haruki sudah bangun?" tanya Tatsuya
Keduanya mengangguk.
"Kalian pergilah bermain... Ayah ingin bicara sebentar dengan Haruki"Ujar Tatsuya
Tatsuya meninggalkan mereka dan menuju ke kamarnya.
Ia membuka pintu kamar dan mendapati Haruki sedang merapikan rambutnya. Lebih tepatnya rambut panjangnya sudah digunting pendek olehnya.
"Kau sudah bangun?"tanya Tatsuya
Haruki terkejut. Ia berbalik dan menemukan Tatsuya berdiri disana.
"Ya.. "Ia menjawab Tatsuya pelan
Tatsuya duduk ditepi ranjang dan menatap punggung Haruki.
"Bagaimana keadaanmu?"Tanya Tatsuya
"Aku baik-baik saja"
"Kau tidak ingin kembali sekarang?"pertanyaan Tatsuya sontak membuat jemari Haruki berhenti.
Ia menatap Tatsuya.
"Tatsuya-san... Sebegitu inginnya kau tidak ingin aku ada disini?"tanya Haruki
Tatsuya tak menjawabnya. Ia hanya menunduk.
Mereka saling berhadapan dan diam untuk beberapa saat.
Tatsuya beranjak dari tempatnya dan berdiri dihadapan Haruki.
Ia menyentuh rambut Haruki kemudian berjongkok menatapnya.
"Beri aku satu kesempatan lagi untuk memulai semuanya."Ujar Tatsuya
"Apa maksudmu Tatsuya-san?"Tanya Haruki
"Aku ingin melakukan apa yang kulakukan dengan Aika sebelum pernikahan ini...dan aku ingin kau berperan sebagai Aika"
"Tatsuya-san... Apa kau pernah memikirkan perasaanku? Aku benar-benar mencintaimu. Aku tidak ingin bohong dengan perasaanku... Aku sudah tidak ingin menyakiti diriku sendiri.. dan aku... Aku juga punya banyak hal yang ingin kulakukan denganmu... Dengan Kazusa, Yukki dan Aki... "
"Haruki...
"Apa aku sedang mengemis agar kau mencintaiku? Lihat aku Tatsuya-san. Aku bukan Aika-san... Dan jangan pernah menyebut namanya lagi. Aku sangat membencinya... Bahkan saat ini aku sangat membeci Nii-san karena Nii-san menikahinya. Aku tidak akan membiarkannya merebutmu juga dariku! "Haruki memegang kedua pipi Tatsuya
"Haruki!"
"Berhentilah egois Tatsuya-san! Kau hanya tidak ingin memalingkan matamu dari wanita itu. Kau melukai dirimu sendiri... Kau melukai anak-anak itu... Kau melukaiku..  Mereka bukan sekedar alat untuk meneruskan keluarga ini tetap hidup... Mereka darah dagingmu Tatsuya-san"
Pundak Tatsuya terasa lemas. Ia menunduk lagi.
"Mari kita mencobanya. Hidup seperti keluarga normal... Mari berteman lebih dahulu."Ujar Tatsuya
Haruki terlihat lega.
"Kau tidak akan menarik ucapanmu lagi kali ini?"Haruki memastikan
"Aku akan berusaha. Dan berjanjilah padaku jangan berusaha melakukan tindakan bodoh lagi. Kau membuat anak-anak itu khawatir...  "Ujar Tatsuya
Haruki mengangguk.
"Sayang sekali kau menggunting rambutmu... Seharusnya aku tak meletakkan gunting dilaci... "

LovelessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang