Tatsuya segera membuka matanya. Ia melihat ke arah jam dinding, waktu masih menunjukan pukul setengah satu pagi. Disisinya Haruki masih tertidur lelap.
"Syukurlah.. masih gelap diluar sana" Gumam Tatsuya pelan.
Ia segera meraih pakaiannya dan duduk disisi Haruki sambil mengusap rambutnya. Perasaannya hari itu sangat buruk. Ia kemudian keluar dari kamar dan menyusuri koridor. Situasi sangat sepi. Ia melihat lewat jendela, di gerbang beberapa penjaga terlihat sudah mulai bergantian di tempat mereka.Ia membuka sedikit pintu kamar anak-anak. Seperti yang diharapkannya Kazusa langsung terbangun karena suara derit pintu. Kazusa menoleh ke arah Tatsuya dan mengusap matanya.
"Ayah... " Tatsuya segera mendekati dan meraihnya. Ia menggendong Kazusa dan mencium dua tahi lalat kecil yang berjejer secara vertikal di mata kiri Kazusa. Tahi lalat itu baru saja muncul beberapa waktu yang lalu, dan akhirnya menjadi hal yang sangat disukai Tatsuya. Ia akan menciumi tahi lalat itu dimanapun ia menjumpai Kazusa.
Ia membawa Kazusa keluar dan kembali menutupi pintu."Ayah... Kita akan kemana?"Tanya Kazusa.
Tatsuya tidak menjawabnya. Ia terus berjalan menuju mobilnya. Beberapa saat kemudian mobil hitam itu melesat keluar dari tempatnya.
"Menunduklah"Ujar Tatsuya pada Kazusa yang sedang duduk dikursi belakang. Kazusa pun menuruti perintahnya tanpa banyak bertanya.
Beberapa penjaga mulai membukakan gerbang untuk Tatsuya.Sepanjang perjalanan tak satupun diantara mereka yang berbicara. Wajah Tatsuya cukup tegang. Ia selalu mengingat kembali percakapannya bersama Yoshinaga dan pasangannya Tomoyuki beberapa waktu yang lalu.
*flashback*
"Maafkan aku Yang Mulia, aku hanya ingin bertanya, apakah yang mulia meminum tonik setiap harinya"Tanya Tomoyuki
"Y-ya"Jawab Tatsuya agak ragu
"Apakah Haruki-sama yang menyiapkannya untuk Anda?"Tomoyuki kembali bertanya.
"Tomo.. "Yoshinaga menyikut pasangannya itu.
"Tentu saja tidak"Ujar Tatsuya kebingungan.
"Yang mulia, aku tidak tahu Anda menyadarinya atau tidak. Bukankah keluarga Mikazuki sangat ahli dalam pengobatan. Mereka hampir menguasai semua jenis herbal dan kegunaannya. Jika hal ini seperti yang Yoshi-san katakan bahwa ada mata-mata di Istana ini, bukankah yang mulia harus lebih hati-hati terhadap apa yang Anda konsumsi?"Ujar Tomoyuki
Tatsuya hening sejenak.
"Dan lagi, anda tidak harus mencurigai Haruki-sama... bukankah ia melahirkan tiga orang anak pertama di kehamilan pertamanya? Tidak ada yang salah pada Haruki-sama..."Tomoyuki kembali melanjutkan.
"Jangan katakan apapun pada Haruki untuk saat ini"Ujar Tatsuya pelan
*flashback end*"Ayah... " Suara Kazusa memecah lamunan Tatsuya.
"Ada apa Kazu?"Tanya Tatsuya.
"Kemana kita akan pergi?"Sekali lagi Kazusa bertanya.
"Kita akan tiba dalam beberapa saat."Ujar Tatsuya
Ia terus melaju menuju sebuah daerah kecil. Lebih terlihat seperti tanah klan.
Tempat itu sangat jauh dari keramaian. Perlahan Kazusa hanya melihat pohon-pohon bambu yang berjejeran disekitarnya.
Tatsuya menghentikan mobilnya tepat di depan sebuah gerbang besar yang dikunci rapat. Kali ini turun dan segera menggendong Kazusa. Hari masih gelap. Ia mendorong perlahan gerbang besar yang sepertinya sudah ditutup karena ada peringatan dilarang masuk.
"Ayah"Kazusa mengeratkan pelukannya.
"Jangan Takut Kazu"
Pemandangan dihadapan mereka lebih seperti kota yang lama ditinggalkan. Beberapa rumah berjejer dan di ujung jalan ada sebuah rumah yang sangat besar.
Tatsuya menyalakan sepasang obor di pintu masuk. Bau dupa mulai tercium dimana-mana.
"Ini tempat Ayah dilahirkan dan dibesarkan"Ujar Tatsuya.
"Itu rumahku"lanjut Tatsuya sambil menunjuk ke Rumah besar yang ada di ujung jalan.
Kazusa menoleh ke sekelilingnya yang mendapatkan penerangan yang minim.
"Dimana semua orang? Apa mereka masih tidur? "Tanya Kazusa.
Tatsuya menarik nafasnya kemudian menghembuskannya pelan.
"Mereka sudah pergi ke tempat yang tenang" Lanjut Tatsuya sambil tersenyum.
Kazusa tidak mengerti dengan perkataan Tatsuya namun ia tetap mengangguk.Tatsuya melangkah pelan, sambil menghirup udara disekitarnya. Bahkan setelah beberapa tahun, kadang ia masih dapat mencium bau darah.
"Ayah? Apa ayah sering ke sini?"Tanya Kazusa.
"Ya. Dan hari ini kakek dan nenek sangat senang karena ayah membawamu"Ujar Tatsuya lagi.
"Apa Kakek dan Nenek sedang menunggu kita?"
Tatsuya melihatnya sebentar.
"Ya.. Mereka sedang menunggu kita"
KAMU SEDANG MEMBACA
Loveless
Romance[MURNI CIPTAAN AUTHOR, BUKAN NOVEL TERJEMAHAN!!!] DILARANG copas dan DILARANG Remake jadi versi lain! Mikazuki Haruki (18) dipaksa menikah dengan satu-satunya pewaris Klan Sekimura, Sekimura Tatsuya(25). Ini tak seperti Klan Mikazuki memiliki Hut...