Chapter 28

7.4K 723 43
                                    

Seminggu setelah Kazusa membawa Zen ke istana, semuanya terlihat normal-normal saja. Untuk ukuran seorang mantan pembunuh dan pencuri Zen cukup patuh pada Kazusa.
Kazusa baru saja kembali dari ruang Interogasi.
Ia menoleh keluar jendela dan memperhatikan Aki yang sudah mulai sering berjalan-jalan di luar.
"Kazusa-sama..." Zen menyeringai
"Sebaiknya kau segera terbiasa memanggilku..." Ujar Kazusa.
Ia memegangi Keningnya.
"Mikazuki sedang mencari pelayan...ini pekerjaan pertamamu"Ujar Kazusa.
Kazusa menatapnya tajam.
"Aku mengerti..."Zen segera bergegas melaksanakan perintah Kazusa
"Aku sempat melupakan tentang balas dendam dan semacamnya...Aku pikir biarlah...semua ini, urusan ayah dan kaa-san...namun ayah menjadi semakin aneh belakangan ini...dan kaa-san...karena itu ayahnya? Ia bahkan tak berniat menyinggung apapun... Bagaimana jika ia tahu... Orang yang selama ini mengawasi gerak-geriknya tertangkap, kemudian ayah jadi aneh karena melihatnya..." Kazusa menghembuskan nafas pelan.

Ia menyusuri koridor sepi itu dan berhenti di depan kamar Haruki. Hari masih pagi, ia sangat yakin Haruki masih ada di dalam kamar dan membaca buku.
Ia mengetuk pintu kamar itu.
"Masuklah..."
Kazusa membuka pintu kamar tersebut dan segera mendekati Haruki.
"Ada apa?"Tanya Haruki.
Kazusa duduk bersila dilantai dan meletakkan kepalanya dilutut Haruki.
"Mengapa kau masih bertahan hingga saat ini? Bukankah naif, kau disakiti berkali-kali namun tetap bertahan di sisinya..."
Haruki mengelus rambut putranya dengan lembut.
"Bukannya aku tidak membencinya...Aku pernah membencinya namun kemudian rasa benci itu hilang begitu saja di hari berikutnya."Ujar Haruki

"Apa kau tidak membenci ayahmu?"Tanya Kazusa.
"Aku ingin mengembalikan pertanyaan itu padamu"Ujar Haruki
"Aku tidak membencinya"Ujar Kazusa
"Aku juga tidak membencinya...baik aku maupun ayahmu. Bahkan setelah Aki seperti ini, aku marah... Namun setelah kupikirkan baik-baik...amarahku tidak akan bisa mengembalikan Aki seperti semula, daripada marah, bukankah lebih baik mencari solusi?" Tanya Haruki
"Namun Jii-san tidak akan tetap diam...
"Kazu, ayahku juga manusia biasa...Ia sudah putus asa...Kau tahu, ia bahkan rela mempertaruhkan harga dirinya untuk menjelek-jelekkan Aki pada Keluarga Yoshinaga...pada Akhirnya ia mempermalukan dirinya sendiri..."Ujar Haruki

"Apa menurutmu ayah jadi aneh belakangan ini?"Tanya Kazusa mengalihkan topik pembicaraan.
"Hmm...yah... sepertinya Tatsuya-san sedang banyak pikiran.."
"Kami menangkap seorang wanita seminggu yang lalu, ia sedang berusaha mencuri dengar pembicaraan kita...apa ayah tidak memberitahu mu?"Tanya Kazusa.
"Tidak. Dan syukurlah kalian menangkapnya..."
"Kau tidak ingin melakukan sesuatu padanya? Ia sangat mirip dengan Aika-san... Kami mengurungnya dipenjara bawah tanah"
"Ah...aku tahu...aku pernah melihat pelayan itu..."
"Kau tidak khawatir dengan ayah?"Ujar Kazusa sambil menoleh ke arah Haruki.
"Tidak ada yang perlu di khawatirkan...tenanglah Kazu..."Ujar Haruki
.
.
.
.
.

Begitu Kazusa keluar dari kamar Haruki, Shuichi langsung menyergapnya.
"Aku harus bicara dengan Anda Kazusa-sama!"Shuichi dengan kasar menarik Kazusa menuju keluar.
"Apa yang anda pikirkan dengan mempekerjakan orang seperti itu?!"Bentak Shuichi.
"Aku tidak ingin dengar apapun darimu!"
"Kazusa!"
"Huh? Apa katamu?"Tanya kazusa kesal.
"Kau mungkin menganggap orang yang hampir membunuhmu biasa-biasa saja, bagaimana jika ia masih bekerja dengan Mikazuki-sama? Ia hanya mencelakakanmu!"Bentak Shuichi
"Ia tidak akan melakukannya..."bentak Kazusa
"Bagaimana kau bisa begitu yakin? Kau..
Kazusa mengalihkan pandangannya.
"Kazusa-sama...kau seorang calon Kaisar negeri ini...kumohon jangan melakukan sesuatu yang buruk"
"Ini bukan urusanmu..."
"Ini urusanku! Aku sangat mencintaimu...
"Jangan bicarakan hak itu lagi ... "Ujar Kazusa kemudian berlalu meninggalkan Shuichi.

"Sudah kukatakan sebelumnya... Aniki...ia keras kepala."Batin Aki mulai bersuara saat ia menonton pertengkaran Kazusa dan Shuichi.
Ia menghembuskan nafas pelan.
"Kau bertaruh hanya untuk mendengarnya menolakmu?"tanya Aki
"Aki-sama... bagaimana bisa Kazusa sama membiarkan orang seperti itu menjadi pelayannya..."Ujar Shuichi kesal.
"Aku tidak melarangmu Yoshinaga...kau bisa kembali ke sisi Aniki kapanpun kau mau... Tidak masalah bagiku...Aniki sangat membutuhkan seseorang yang bisa dimintai pendapat..."Ujar Aki
"Aki-sama."
"Apa?"
"Maafkan aku ..." Shuichi segera mengejar Kazusa yang sudah kembali ke dalam.
"Sudah kuduga...Aniki ...kau pembohong besar"

LovelessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang