Chapter 24

7.1K 805 26
                                    

Seperti biasanya Haruki selalu mengusap punggung Aki. Ia belum bisa makan dengan baik. semua makanan yang ia makan selalu sia-sia. Ia benar-benar tersiksa. Kazusa pun akhirnya harus turun tangan. Ia bergantian dengan Haruki menjaga Aki.

Malam itu, Tatsuya yang baru saja kembali dari negeri sebelah mendapati seluruh anggota keluarganya kelelahan. De ja vu. ia pernah mengalami hal ini di suatu tempat dan di suatu waktu.

"Apa yang sedang terjadi?" Tanya Tatsuya sambil melepaskan dasinya. Haruki terlihat pucat dan duduk dengan posisi seperti orang yang sangat kelelahan. Tatsuya segera mendekatinya.

"Tidak ada apa-apa" Ujar Haruki.

"Haaah..apa-apaan dengan posisi itu"

"Oh..benar..Haru, panggil anak-anak sebentar. Di luar sangat terang, akan sangat baik jika bisa berkumpul bersama di luar" Ujar Tatsuya bersemangat. Ia mencium kening Haruki, kemudian mengecup bibirnya lembut.

"Aki sedang sakit, kurasa ia tidak akan bergabung" Ujar Haruki pelan

"Kalian sudah memanggil dokter untuk memeriksanya?" Tanya Tatsuya, wajahnya terlihat khawatir 

"Haru?" Desak Tatsuya.

"Ah..ya"

"Apa Aki membuat masalah lagi? Ia sudah kembali ke sekolah bukan?" Tanya Tatsuya.

Haruki menggeleng pelan. Tatsuya hanya dapat menghembuskan nafasnya.

"Baiklah. Panggilkan Kazu, aku akan menunggu kalian di taman" Ujar Tatsuya

Tatsuya segera keluar dari kamar mereka. Ia sudah berjalan cukup jauh hampir sampai di pintu keluar namun rasa penasarannya tak dapat di hindarinya. Ia berbalik arah, ia menuju kamar Aki. Dari kejauhan terlihat Yoshinaga masih setia berdiri di depan pintu.

"Shuichi? Mengapa kau berdiri di sini" sapaan Tatsuya membuat Yoshinaga kaget setengah mati. Ia lebih nyaman memanggil Yoshinaga muda ini dengan nama depannya. Ia segera mendekati yoshinaga, namun kemudian langkahnya terhenti. Ada suara yang mengganggunya. Wajar jika Aki akan muntah karena sedang sakit, namun kalimat Kazusa membuatnya langsung mendorong Yoshinaga menjauh dari pintu.

Tatsuya membuka pintu perlahan.

"Y-yang Mulia...

Kazusa sepertinya tidak menyadari kehadirannya. Ia terlihat kelelahan.

"Aki...sudah kukatakan jangan muntah sambil meremas perutmu! Apa kau ingin membunuhnya?!" Bentak Kazusa keras.

kata-kata yang sama seperti yang Tatsuya dengar sebelumnya kini terdengar sangat jelas. Ia memperhatikan Aki yang terus-terusan memuntahkan semua makanannya sambil meremas perutnya. Tidak tanggung-tanggung sesekali ia memukul perutnya.

"Tatsuya-san..."Ujar Haruki pelan

Yoshinaga terlihat berdiri di belakang Haruki sambil menoleh ke arah Aki.

Kazusa sontak berbalik begitu melihat banyak orang di dalam kamar.

"A- yah..

Aki hanya dapat menunduk pasrah begitu kata 'ayah' keluar dari bibir Kazusa. Ia tidak berani menoleh. Di sisi lain, wajah Tatsuya terlihat pucat.

"Shuichi, Tutup pintunya" Perintah Tatsuya

Yoshinaga segera menutup pintu seperti perintah Tatsuya.

Kali ini Tatsuya menoleh ke arah Haruki. Namun Haruki hanya menunduk.

"Sejak kapan..." Suara Tatsuya tercegat. Tenggorokannya terasa kering saat ini.

LovelessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang